Penggantinya, mantan Perdana Menteri Shavkat MIRZIYOYEV, telah meningkatkan hubungan dengan negara tetangga Uzbekistan dan memperkenalkan reformasi ekonomi, peradilan, dan sosial yang luas.
Keberadaan Uzbekistan yang baru Merdeka tahun 1991 ini, memberikan dampak yang berbeda jika dibandingkan denaggn kehidupan Uzbekistan yang dahulu masih berada di bawah Uni Soviet.
Tentu saja, warga Uzbek tetap harus hidup dengan apa yang ada yang sangat dipengaruhi kehidupan Uni Soviet yang berfaham sosialis komunis. Kehidupan yang tertutup dengan berita2 (yang mungkin hanya gossip) yang membuat bulu kudukku merinding.
Permukiman dan perumahan yang sama, standard, seiring dengan konsep faham sosialis komunis yang "sama rasa sama rata". Baik dalam komunisme maupun sosialisme, masyarakat memiliki faktor2 produksi ekonomi. Dari konsep "sama rata sama rasa" lah, aku benar2 melihat denagn nyata betapa kehidupan meekan sangat datar tanpa tertlihat sesuatu yang mencolok, termasuk sepertinya mereka tidak bisa "mempunyai mimpi" untuk menghasilkan lebih daripada lingkungannya .....
Perbedaan utamanya adalah bahwa di bawah KOMUNISME, sebagian besar properti dan sumber daya ekonomi dimiliki dan dikendalikan oleh negara (bukan warga negara secara individu). Di bawah SOSIALISME, semua warga negara mendapat bagian yang sama dalam sumber daya ekonomi yang dialokasikan oleh pemerintah yang dipilih secara demokratis.
Aku sendiri tidak terlalu menerti tentang faham ini, tetapi antara komunisme dan sosialisme memang dianggap sama, dan mungkin memang hamper sama, dan Uni Soviet dianggap mempunyai faham seperti itu, similar dengan yang kutuliskan diatas.
Begitu juga dengan permukiman dan perumahan mereka, yang sebagian besar memang berbentuk apartemen berlantai bentak, dan kesemuanya itu desain, ukuran, besaran serta konsep3nya yang sama dan sebangun.
Itu yang kulihat dari segi arsitektur. Ditambah Uzbekistan sebagai negara tua, tentu pemerinta mereka pasti akan membangun infrastuktur perkotaan nya dahulu, apalagi presiden kedua yang memerintah sekarang ini, sangat terbuka dan ingin mengajak banyak negara untuk datang ke Uzbekistan, memperkenalkan diri serta berusaha menghasilkan devisa untuk negaranya lewat banyak hal.
Perkotaannya harus sesuai dengan konsep kenyamanan dan kemananan untuk menjaring investor2 besar maupun kecil, sehingga pemerintah benar2 mempercepat progress pembangunnya, dan masih lebih mementongkan insfrastruktur perkotaannya, belum masuk ke permukimannya.
Tetapi, ternyata aku juga melihat pemerintah Uzbek sudah masuk ke area permukimannya dengan merenovasi bangunan2 apartemennya secara fasad, tetapi memang masih dipentingkan bangunan2 apartemen yang berada di sisi2 jalan2 protokol.
Konsep2 perbaikan permukiman itu lah yang menurutku menjadi kota2 besar termasuk Tashkent ibukota Uzbekistan ini, menjadi sebuah kota "heritage", karena memang pembangunannya sebagai kota tua dibawah Uni Soviet dan kota muda setelah Merdeka.