Memang, demikianlah yan aku harapkan, melihat, berinteraksi serta melakukan pemotretan serta merekam semuanya, untuk kujadikan tulisan2 yang sangat menyentuh tentang kehidupan masyarakat di dunia modern di sebuah negeri cantik yang pernah menjadi bagian dari faham sosialis, yang akhirnya Merdeka dan mampu membangun negaranya dengan cepat .....
Aku tetap menunggu Zoyir menjemputku setelah dia mungkin sedang melobi beberapa penghuni untuk kami diperbolahkan masuk. Dan, aku tetap melahap scene demi scene di layer pandanganku dan menikmati bagaimana aku bisa menuliskannya setelah aku kenvali ke Jakarta. Karena, di otakku sudah sangat penuh untuk dikeluarkan!
Hari itu, siang itu di Tashkent, matahari terus bersinar memancarkan panas yang membuat kami sangat kepanasan. Dengan suhu selalu diatas 40 derajat, panas selalu membakar kulitku tetapi tidak membakar hatiku. Aku justru mendapatkan rasa yang adem dan ayem.
Sepoi2 angin bertiup, membaut dedaunan bergerak seiring dengan angin yang merebak. Sianr matahari tersembul dari antara dedaunan karena memang di Tashkent, pepohonan tua banyak sekali dan subur serta cukup terawat.
Zoyir berkata, bahwa pemerintah Uzbek memang sangat merawat pepohonan2 apalagi yang tua, untuk mendapatkan kota yang asri, sejuk dan nyaman. Sehigga, walau suhu panas menyengat, tetapi jika kami berlindung di sela2 dedaunan, selalu ada kesejukkan apalagi dengan adanya angin yang bertiup, tanpa ada polusi berat, seperti yang ada di Jakarta.
Ibukota Tashkent memang sebuah kota modern, tetapi dengan kepudulian pemerintahnya dalam memelihara penghijaun, Tashkent selalu punya Cadangan oksigen O2 dari dedaunan hijau yang memang mengeluarkan oksigen di siang hari .....
Aku terus menunggu Zoyir keluar dari ruamh tua tersebut dan mengajakku masuk, walau dia belum melakukan itu. Aku tetap menunggu dan aku tetap asik dengan pandangan sekelilingku serta terus merekam yang ada di depan mataku.
Dan, akhirnya Zoyir keluar dan memanggilku untuk mendekatinya dan masuk kesana .....
Aku siap masuk ke rumah lama peninggalan Uni Soviet, dengan berdebar karen sangat excited dan aku ternganga denagn keadaan di dalam rumah .....