Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kepedulian Tashkent Menyambutku yang Berkebutuhan Khusus lewat Hotel King Plaza

9 Juli 2024   14:34 Diperbarui: 9 Juli 2024   20:04 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi (Aku dengan latar belakang Hotel King Plaza di downtown Tashkent)

By Christie Damayanti

Tashkent, ibukota Uzbekistan, menawarkan koleksi arsitektur modernis Soviet yang menakjubkan. Selama tahun 1960-an, 70-an, dan 80-an, kota ini menyaksikan pembangunan sejumlah bangunan kota, budaya, dan pemukiman yang mencerminkan tren arsitektur pada masa itu.

Tashkent sendiri adalah kota menakjubkan yang menarik wisatawan manca negara dan cendekiawan dengan arsitekturnya yang beragam. Kota ini memadukan beberapa lapisan gaya arsitektur dari periode sejarah yang berbeda. Gaya Soviet, disebut "modernisme seismik", semakin menarik minat para peneliti di seluruh dunia. Termasuk juga aku sebagai seorang arsitek.

Mungkin, aku tidak akan banyak membahas desain arsitektural bangunan2 viral di Tashkent, karena sidah banyak arsitek atau penulis membahasnya, buat apa?

Aku justru ingin membahas yang lainnya, tentang bagaimana apartemen2 peninggalan Uni Soviet membuat adrenalinku membludag! Sebuah pandangan dari sudut mata "aku" seorang arsitek yang duduk di atas kursi roda .....

***

Aku tinggal di King Plaza Hotel, di tengah2 ibukota Tashkent, dikelilingi oleh ruko2 dan apartemen2 peninggalan Uni Soviet yang memberikan pandangan yang berbeda tentang arsitekrur dan perkotaan serta tentang kepedulian warga Tashkent.

Dokumntasi pribadi
Dokumntasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Lobby teras Hotel King Plaza yang nyaman dengan beberapa ramp yang bisa aku datangi untuk naik turun teras hotel ini, dengan nyaman .....

 

Travel WesGo yang mengatur perjalananku kesini, memang sudah sangat mengerti apa yang aku butuhkan, denagn kursi roda yang lebih nyaman berada di lantai dasar tanpa harus naik turun lift, walau itupun tidak bermasalah.

Kepedulian hotel ini pun sudah sangat terasa dengan selalu ada ramp jika ada undak2an. Dan, aku ditempatkan di sebuah kamar, sepertinya memang khusus untuk yang berkebutuhan khusus, berada di belakang resepsionis dengan pintu selebar 120 cm, ruang kamae besar Dimana kursi rodaku bisa berputar dimanapun.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Sebelah kanan adalah pintu kamar dan sebelah kiri adalah pintu kamar mandi dengan lebar pintu 120 cm, membuat kursi roda ku nyaman bergerak ....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
                                       Ruang kamar yang luas untuk pergerakan kursi rodaku, kemanapun tanpa ada yang menghalangi .....

 

Lalu, kamar mandinya pun berpintu lebar 120 cm yang memungkinkan kursi roda ku masuk, tanpa harus terkena air. Dengan lantai yang licin, memang aku tetap harus memakai sandal karetku jika aku mau mandi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

                                         Kamar mandi yang luas, mampu membawa kursi rodaku berputar tanpa ada yang menghalangi .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
                                              Ruang shower yang luas dengan kursi yang paten, bisa duduk disana tanpa aku takut jatuh

 

Yang disayangkan adalah, ruang shower ini tdak ada perbedaan permukaan lantai, sehingga air dari shower tidak langsung masuk ke lubang drainage (karena kemitingannya kurang), dan sering membahasi keset di depan closet) ....

Tidak mengapa, karena di area shower, mereka meletakan kursi plastic yang bisa di buka tutup, dan kokoh untuk di duduki tanpa harus takut jatuh! Itu menggebirakan bagaimana aku "disambut" di Tashkent dengan hotel yang sedemikian ramah .....

Pegawai2 hotelpun, bahkan managernya sangat ramah untukku. Tiap pagi aku makan pagi di hotel tersebut, dan mereka membantuku luar biasa.

Ada seorang gadis mungil, cantik dan bule. Berarti, dia keturunan Russia, bernama Kathya. Tanpa diminta, dia selalu mengambilkan makanan2 yang akum au, membawakan ke meja khusus untukku dan selalu menambahkan the dan susu jika yang ada di mejaku sudah habis ...

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Kathya yang selalu membantuku, mengambilkan makan pagi untukku dan dilrtakkan di meja khusus untukku dan selalu mengambilkan the dan susu jika sudah habis. Terima kasih, Kathya, sampai aku datang lagi kesana, ya .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
                                                 Team mereka untuk makan pagi, semua ramah dan selalu membantuku. Terima kasih .....

 ***

Keramah-tamahan dan kepedulian Tashkent semakin membuat aku jatuh cinta kepada sebuah negari cantik, Uzbekistan. Ak benar2 dimanjakan oleh hotel ini dengan semua petugasnya dan tentu saja juga dengan kemanjaan2 yang aku terima dari sahabatku disana, Ziyirjon Narmetov .....

Sampai bertemu kembali, tahun 2025, aku sudah merencanakan lagi untuk kembali kesana, sebuah negeri cantik yang membuat aku jatuh cinta, Uzbekistan .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun