Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Uzbekistan: Antara Purba, Kuno, dan Modern

7 Juli 2024   14:25 Diperbarui: 8 Juli 2024   10:46 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By: Christie Damayanti

Uzbekistan terletak di persimpangan budaya, jembatan sejati antara timur dan barat. Lokasi negeri cantik ini, memang strategis.

Berada di persimpangan antara Asia Timur (bersebelahan dengan Rusia sekarang), dekat dengan Afganistan, dan tidak jauh dari Eropa, negeri cantik ini bisa mengembangkan warisan budaya yang beragam dan sejarah yang dinamis, yang tercermin dalam arsitekturnya yang memang menakjubkan!

Perpaduan budaya unik dan sejarah kuno yang kuat, memungkinkan kisah negara ini diceritakan melalui struktur menakjubkan. Hal ini terdapat di jalan-jalan kotanya. Dari istana megah yang  bercampur dengan emas asli di Registan, hingga masjid dengan dekoratis rumit atau menara-menara modern seperti ruang angkasa, sesuai dengan perjalanan waktu Uzbekistan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi - Aku dan latar belakang benteng kuno di kotatua Bukhara.
Dokumentasi pribadi - Aku dan latar belakang benteng kuno di kotatua Bukhara.

Pemukim pertama yang diketahui di wilayah ini adalah pengembara Persia bagian timur, antara abad ke-8 dan ke-6 Sebelum Masehi. Dataran Uzbek segera menjadi pusat peradaban, menjadi saksi kampanye Alexander Agung dan Jenghis Khan, serta pelancong terkemuka seperti Marco Polo, yang memanfaatkan hidupnya untuk mengeksplorasi dunia.

Wilayah ini dengan cepat memantapkan dirinya sebagai perpaduan budaya, Jalur Sutra tidak hanya membawa pertukaran barang, namun juga ide-ide baru.

Para sarjana, teolog, matematikawan, dan seniman lokal dan dari dunia manapun yang tertarik tentang perjalanan Sejarah Uzbekistan ini, memfermentasi perpaduan budaya. Dan, hal ini memberikan lahan subur bagi terciptanya beberapa arsitektur paling unik dan menakjubkan di dunia.

Aku adalah salah satu bukti dan saksinya, sebagai seorang arsitek dari Indonesia, yang melahap semua informasi tentang Uzbekistan, yang membuat aku benar-benar jatuh cinta dalam pandangan pertama pada negeri cantik satu ini.

***

Di periode-periode sebelum era modern sekarang ini, Uzbekistan tidak hanya menjadi rumah bagi Islam, tetapi juga Budha, Kristen, dan Zoroastrianisme serta Yudaisme, menciptakan kaleidoskop arsitektur keagamaan.

Negara ini memiliki beberapa sinagoga tertua di Asia Tengah, yang dibangun oleh orang-orang Yahudi Bukharan. Bukan hanya sekedar Sejarah yang kental dengan banyak kolaborasi-kolaborasi kehidupan lokal, tetapi juga mereka menancapkan konsep kuno, klasik dan budaya untuk "memperindah" negeri cantik ini.

Dokumentasi pribadi - Interior kubah dilapis emas murni sebagai istana abadi dari Raja Amir Temur di Samarkand.
Dokumentasi pribadi - Interior kubah dilapis emas murni sebagai istana abadi dari Raja Amir Temur di Samarkand.

Kekayaan arsitektur ini sangat bergantung pada kekayaan dan kemakmuran yang dibawa ke wilayah ini melalui Jalur Sutra, dan kini, banyak kota di Uzbekistan yang beroperasi sebagai museum terbuka, yang merupakan bukti lapisan sejarah negara tersebut.

Pada abad-abad berikutnya, globalisme terjadi dengan cara yang berbeda, seiring dengan semakin pentingnya arsitektur perumahan, dan westernisasi dengan pengaruh budaya barat dan timur pada abad ke-19 menyebabkan banyak bangunan-bangunan modern mulai bertumbuh, tetapi tetap mempertahankan karakter-karakter khas Uzbekistan.

Pada saat revolusi meledak dari masih di bawah Uni Soviet dan pengambilalihan komunis, jenis arsitektur yang berbeda mulai berkembang. Bangunan-bangunan non-Soviet mulai berkembang yang terinspirasi Soviet dalam gaya brutal klasik berbenturan dengan desain kuno, sehingga menimbulkan rasa kebingungan identitas.

Dokumentasi pribadi - Di ujung sana adalah istana lama dengan bangunan-bangunan tua yang lebih baru (untuk toko dan rumah warga local), di kota tua Bukhara.
Dokumentasi pribadi - Di ujung sana adalah istana lama dengan bangunan-bangunan tua yang lebih baru (untuk toko dan rumah warga local), di kota tua Bukhara.

Hotel Uzbekistan di Tashkent, adalah salah satu bukti nyata yang memberi pengaruh besar sebagai salah satu hotel terkenal yang pernah menjadi tempat favorit para pejabat komunis, tampil menonjol dengan segala keberaniannya yang nyata.

Dokumentasi pribadi - Hotel Uzbekistan yang sangat terkenal, sebagai tempat menginap pemuka-pemuka negara dan diskusi bagi petinggi-petinggi komunis pada zamannya.
Dokumentasi pribadi - Hotel Uzbekistan yang sangat terkenal, sebagai tempat menginap pemuka-pemuka negara dan diskusi bagi petinggi-petinggi komunis pada zamannya.

Saat sekarang ini, Uzbekistan sedang mengalami revolusi arsitektur yang berbeda. Setelah memperoleh kemerdekaan dari runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, dan munculnya sistem kepresidenan yang lebih liberal pada tahun 2016, negara ini mulai memantapkan dirinya dengan identitas baru.

Dokumentasi pribadi - Tempat untuk orchestra, dengan arsitektur peninggalan Soviet yang dipugar sesuai dengan aslinya, sebagai harta karun heritage Uzbekistan.
Dokumentasi pribadi - Tempat untuk orchestra, dengan arsitektur peninggalan Soviet yang dipugar sesuai dengan aslinya, sebagai harta karun heritage Uzbekistan.

a16-668a40ec34777c7f8e034b24.jpg
a16-668a40ec34777c7f8e034b24.jpg
Dokumentasi pribadi - Apartemen-apartemen lama peninggalan Uni Soviet dengan arsitektur Rusia yang sudah dipugar dan tidak mengganggu detail-detail lamanya.

Dan, bangunan-bangunan modern yang menyerupai geometri ruang, tampilan lampu neon berwarna warni, dan jalan luas sekali lagi mengubah wajah Tashkent sebagai ibukota Uzbekistan yang modern.

Kini, arsitektur negeri cantik ini melukiskan narasi baru, sebuah negara yang modern dan berwawasan ke luar, dengan gedung pencakar langit yang berdampingan dengan masjid-masjid kuno klasik dan kebrutalan Soviet.

Dan, hasilnya sungguh menakjubkan!

Dokumentasi pribadi - Menara-menara modern sebagai Menara TV dan Menara Phoenix di Yangi O'zbekiston di Tashkent.
Dokumentasi pribadi - Menara-menara modern sebagai Menara TV dan Menara Phoenix di Yangi O'zbekiston di Tashkent.

Dokumentasi pribadi - Bangunan super modern, di Tashkent City, menuju Tashkent kota Internasional.
Dokumentasi pribadi - Bangunan super modern, di Tashkent City, menuju Tashkent kota Internasional.

Sekali lagi, aku adalah salah satu bukti dan saksi tentang keluar-biasanya Uzbekistan, dengan arsitektur yang mampu membuat otakku terus berputar serta keajaiban-keajaiban lama yang akhirnya tergerus dengan kemodernan, tetapi tetap mengandalkan sebuah heritage yang memang harus dipertahankan.

***

Dari arsitektur Islam yang menakjubkan hingga benteng kuno Bukhara, Uzbekistan memiliki sejarah desain yang menawan. Arsitekturnya mencerminkan pengaruh berbagai kerajaan dan budaya yang telah meninggalkan jejaknya selama berabad-abad.

Melalui perubahan kondisi ekonomi, kemajuan teknologi, penambahan warga dari luar negeri ini, dan pergeseran budaya, arsitektur Uzbek tetap unik di negara ini.

Kita lihat saja, kota Samarkand, Bukhara, Khiva, Shakhrisabz, Termez, dan Kokand atau kota-kota kuno disana itu adalah pusat seni terkenal, yang memamerkan istana, mausoleum, masjid, menara, dan mahakarya kuno. Kekayaan arsitektur ini adalah gambaran sekilas sejarah.

Aku memang terlambat "mengenal" Uzbekistan, karena aku tidak berpikir untuk masuk ke dalamnya. Secara sebagai seorang arsitek dari Indonesia, paham tentang arsitektur adalah dari Eropa.

Ya, aku sangat suka desain-desain klasik Eropa yang selalu aku tambahkan minimalis dalam desain-desain pribadiku. Aku memang belum masuk ke dunia arsitektur Muslim karena aku agak khawatir jika aku "masuk" ke sana, secara aku adalah seorang Kristiani, sebagai minoritas jika aku datang ke sana.

Aku memang sangat terlambat, tetapi tidak ada kata terlambat dalam kamusku, sehingga sekarang ini aku full tancap gas untuk mengeksplorasi negeri cantik ini, Uzbekistan.

Uzbekistan memang berkembang pesat sebagai pusat Jalur Sutra, yang membentang sepanjang 7.000 mil. Hal ini memfasilitasi pengembangan proyek arsitektur yang mewujudkan kekayaan warisan budaya Uzbekistan.

Pelestarian istana, mausoleum, masjid, dan keajaiban arsitektur lainnya mengabadikan halaman sejarah di Uzbekistan. Bangunan-bangunan berarsitekur cantik ini merupakan bukti kreativitas dan keahlian masa lalu.

Keindahan dan keaslian arsitektur Uzbek tetap terpancar meski seiring berjalannya waktu. Dan ini sangat mencerminkan pada lingkungan masyarakat lokal dan dedikasi mereka dalam melestarikan akar budaya mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun