Keramik Uzbek sering kali di dominasi oleh warna biru langit, yang mencerminkan esensi keindahan alam kawasan tersebut. Seniman dari Gijduvan, sebuah kota di Wilayah Bukhara, telah mengembangkan gaya khas mereka sendiri, yang dikenal karena bentuk geometrisnya yang berani dan warna-warna cerah.
Ya, Gijduvan Ceramik yang sudah berkembang dari 6 generasi sebelumnya memang membawa keramik Uzbek benar-benar sebagai sebuah seni dan budaya yang haris terus dilestarikan, Bersama dengan keramik-keramik yang lainnya di seluruh ujung negeri Uzbekistan .....
Saat aku juga menjelajahi kekayaan warisan budaya Uzbekistan, aku pasti berkontribusi langsung terhadap mata pencaharian pengrajin lokal. Dengan mengagumi dan membeli karya-karya mereka merupakan dukungan terhadap setiap pengrajin-pengrajin lokal di sana. Dan juga adalah bentuk belanja etis, mempromosikan pariwisata berkelanjutan, dan melestarikan kerajinan tradisional mereka.
Di Tashkent, aku menjelajahi Chorsu Bazaar Market yang ramai, di mana udaranya dipenuhi aroma rempah-rempah dan pameran kerajinan tangan yang berwarna-warni. Dengan membeli oleh-oleh buatan tangan di sini, aku tidak hanya membawa pulang sebagian dari budaya Uzbekistan, tetapi aku juga mendukung keluarga pengrajin dan perekonomian lokal.
Di Samarkand terkenal dengan keramiknya yang di desain dengan rumit. Para pengrajin di kota ini menggunakan teknik kuno yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Sama dengan di Tahkent, tentu saja untukku membeli keramik-keramik di sana adalah bagianku untuk melestarikan budaya Uzbekistan.
Bepergian ke barat menuju Bukhara, aku juga menemukan surga arsitektur kuno termasuk seni keramiknya yang sangat cantik! Bazaar atau pasar tradisional di kota ini adalah tempat yang baik untuk menemukan banyak karya-karya mereka yang luar biasa!
Setiap karya merangkum semangat Uzbekistan, dari lembah subur hingga kota bersejarahnya, dan membawa kisah generasi pembuat keramik yang telah menyempurnakan kehidupan seni dan budaya mereka, menjadi sebuah bentuk akar kehidupan yang memang harus dihargai oleh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H