Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Daging Kuda" yang Getas, Rendah Lemak, Kalori, Kolesterol dari Uzbekistan

10 Juni 2024   12:59 Diperbarui: 10 Juni 2024   14:22 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Chrisyie Damayanti

                                            

Daging kuda dimasak khas Uzbekistan. Seperti lidah sapi masakan Jawa, yang di iris2. Dagingnya getas dan rasanya lebih empuk daripada daging sapi .....

 

Daging kuda!

Daging kuda???

Aku mendengar makan daging kuda sudah lama sekali, di NTB atau NTT, tetapi aku sama sekali tidak menggubrisnya, karena untukku itu bukan daging yang ingin kumakan.

Lalu, setelah Michelle anakku tinggal di Jepang, dia cerita di jepang adad aging kuda untuk dimakan, tetapi dalaj wujud sashimi! Bayangkan, kuda yang besar dan otot2nya yang kuar itu, koq dijadikan sashimi yang bayangkanku adalah daging2 lembut yang diiris tipis. Dan, aku tetap tidak menggubrisnya karena di jepang memang mahal .....

"Mengapa tidak menjadi steak", pikirku. Karena kida adalah Binatang besar dan kuar dengan otot2nya yang besar dan tebal untuk berlari dan bekerja.

Aku pernah dan sering melihat, daging kuda untuk sashimi di Jepang, gampang di dapat, dengan vending machine. Harganya antara 2500 Yen sampai 4000 Yen, daging kuda yang diiris tipis2 mungkin 5 atau 6 slice dan di cocol dengan kecap asin, ya sashimi itu. Dan, aku malas mencoba, salah satunya karena mahal sekali .....

Tetapi ketika aku di Uzbekistan, ternyata Uzbekistan mempunyai salah satu daging terkenal untuk dimakan adalah daging kuda! Dan, ternyata sangat enak!

***

Ada banyak kontroversi tentang konsumsi daging kuda, di seluruh dunia. Sebagian besar dicerca di beberapa negara, seperti Inggris dan di beberapa negara bagian Amerika Serikat, tetapi ini merupakan sumber pokok protein dan bahkan dianggap sebagai kelezatan pada banyak orang yang pro tentang ini.

Yang benar adalah bahwa daging kuda telah berakar selama berabad2 dalam masakan banyak negara. Dan, mendapatkan penerimaan luas dalam masakan Perancis selama Kekaisaran Perancis kedua, pada akhir abad k 19, ketika itu adalah alternatif yang murah untuk daging sapi, membuatnya populer di kalangan penduduk kota Paris yang terkenal sebagai salah satu kota termahal di dunia.

Di Amerika Serikat, daging kuda menjadi populer selama Perang Dunia 2, ketika daging lain menjadi langka. Daging kuda adalah pengganti yang sempurna, menjadi murah dan juga lebih sehat daripada daging sapi.

Di Jepang, dari abad ke-6 hingga tahun 1860-an, konsumsi semua hewan berkaki empat dilarang. Namun, dengan kemajuan teknologi yang cepat pada 1960-an, ketika kuda tidak diperlukan untuk transportasi, pekerjaan atau pertanian, mereka menjadi sumber makanan.

Di Kirgistan dan berbagai negara dengan akhiran "tan" termasuk Uzbekistan, daging kuda memang dikonsumsi. Ini memang dikonsumsi karena daging kuda sangat lezat dan negara2 tersebut memang mempunyai banyak peternakan2 kuda untuk di konsumsi.

Mereka bisa mengolah daring kuda, bukan hanya sebagai strak yang terkenal, juga untuk sosis daging kuda yang sangat popular disana.

Tetapi yang aku baca pada beberapa referensi, daging kuda ternyata diarang di negara Turkmenistan, karena alasan agama. Daging kuda dan daging babi, dilarang di konsumsi disana.

Klo ditanya, "Rasanya bagaimana, Christie?"

Kujawab, "Enak sekali!"

Karena ketika aku makan daging kuda yang dipotong2 seperti steak lidah dalam masakan Jawa, rasa daging nya sangat lembut dan getas! Jika daging sapi harus di rebus lama untuk menjadi empuk, pun jika dipotong sesuai seratnya, dagingn sapi tetapu terasa alot atau agak keras.

dokpri
dokpri

                                                

    Berbagai macam daging yang di sate dengan bumbu2 khas Uzbekistan. Ada daging sapi, kamping ayam dan daging kuda .....

 

Dengan daging kuda, aku tidak tahu berapa lama dimasak, tetapi ketika daing itu dipotong dan kutusuk dengan garpu dan kugigit, elas terasa getasnya. Walau di potong sesuai seratnya, ketika gigiku menggigit, gampang sekali memotongnya dan kukunyah dengan sangat empuk .....

Secara seratnya, mungkin tidak jauh berbeda dengan serat2 daging sapi, tetapi sangat terasa serat2nya sangat mudah untuk dipotong dan digigit, sangat berbeda dengan serat2 daging sapi. Dan, karena kuda adalah binatang pekerjan yang selalu berlari dan membawa beban, otot2nya keras dan lemaknya hamper todak ada, yang sangat berbeda dengan daging sapi.

dokpri
dokpri

                                                                   

Daging kuda yang dibuat steak denagn serat2 besar tanpa lemak sama sekali, menjadikan daging kuda rendah lemak, rendah kalori dan tentunya rendah kolesterol .....

 

Dan karena memang kuda adalah binatang untuk membawa beban dan lemak nya sama sekali tidak ada, daging kuda memang manjadi daging yang yang rendah lemak, rendah kalori dan rendah kolesterol. Cocok untukku, hihihi .....

dokpri
dokpri

                                                       

                Sebuah platter dengan berbagai daging, salah satunya daging kuda dengan berbagai saos dan bumbu2 khas Uzbekistan .....

 

Selama aku di Uzbekistan awal musim semi 2024 ini, hamper setiap hari aku makan daging kuda, Bersama dengan daging2 lainnya. Karena, sepertinya makanan utama Uzbekistan adalah daging, dan nasi "plov" sepertinya Cuma sekedar pelengkap saja.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri
                                                                       

Hari2 pertama, aku benar2 merasakan "surga masakan", seperti di beberapa negara yang aku suka dengan kulinernya. Tetapi, karena setiap hari aku makan daging, termasuk daging kuda, tubuhku seakan berat sekali walaupun tetap makan sayuran. Sampai2 aku agak kawatir, begitu sampai Jakarta, kolesterolku pun pasti menjadi tinggi!

Catatan :

Setelah sampai Jekarta, esoknya aku ke laboratorium dan hasilnya sangat mencengangkan! Karena ternyata kolesterolku tidak naik, bahkan bagus sekali sekitar 145, dan berat badanku pun tidak naik! Sangat mengherankan!

***

Kata beberapa orang yang aku tanyakan disana, Daging kuda salah satu caraq untuk memperkuat vitalitas, terutama untuk laki2, aku tidak menemukan catatan dan referensinya di Google. Daging kuda memang benar2 enak, dan harganya pun tidak terlalu mahal.

Akhir Juni 2024 ini, aku akan terbang lagi ke Uzbekistan dan aku akan sepuas2 nya makan daging kuda dengan berbagai masakan sebagai kuliner terkenal dari Uzbekistan ...../

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun