Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ruang Bawah Tanah Peninggalan Jaman Perang untuk Survive Permukiman Warga Uzbekistan

1 Juni 2024   14:00 Diperbarui: 1 Juni 2024   14:07 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahwa jaman perang, perkotaan dan pedesaan dimanapun itu termasuk di Uzbekista, mengalami pertumbuhan tetapi juga ada penurunan kehidupan. Mereka beralih dari masa damai, ke masa perang sebagai "bangunan militer" untuk mempertahankan negara mereka.

Sekilas, aku akan sedikit membahas sebuah ruang bawah tanah, bukan hanya untuk bunker (ruang untuk bertahan dalam bangunan2 militer di jaman perang), tetapi ruang bawah tanah itu sekaligus untuk penympanan bahan makanan di saat2 cuaca ekstrim di manapun, termasuk di Uzbekistan.

Di Uzbekistan setelah masa2 perang selesai, ruang2 bawah tanah yang awalnya untuk perlindungan bom2, mereka berubah menjadi ruang2 unik dan inspiratif. Di kompleks2 permukiman mereka.

Rumah2 yang waktu jaman perang dijadikan pangkalan militer jaman perang dan ketika rumah2 itu tetap berdiri kokoh, ruang2 bawah tanah itu beralih fungsi untuk penympanan bahan makanan atau untuk Gudang.

Sedangkan bangunan2 non-permukiman, ruang2 bawah tanah mereka di alihfungsikan untuk hotel, restoran, club malam bahkan untuk studio music.

Arsitektur bunker atau ruang bawah tanah itu sendiri, berhubungan dengan lokasi, geografis, typology tanah, structural tanah2 nya. Arsitektur yang tercipta dalam menghadapi perang dan kehancuran itu, membangkitkan rasa aman dan harapan.t

Mungkin, saat2 itu arsitektur tidak dilengkapi dengan estetika atau kecantikan abngunan, tetapi lebih kepada fungsi2 bangunan2 yang harus dibangun sedemikian rupa untuk melindungi warga2 yang ertekan karena perang. Mungkin, tidak banyak yang mengerti tentang keseimbangan antara keindahan dan kengerian .....

Bunker atau ruang2 bawah tanah mereka, selain untuk berlindung jika ada bom, tetapi juga untuk menyimpan peralatan perang. Dan, antara bunker2 itu biasanya terdapat terowongan rahasia yang menjadi komponen penting dari wilayah2 yang berperang dan wilayah2 yagn selamat dari perang.

Bunker atau ruang2 bawah tanah disana di permukiman2 yang ada sekarang, selain untuk penyimpanan bahan makanan serta untuk Gudang, mereka memanfaatkannya juga untuk melindungi mereka dari cuaca ekstrim.

Jika di panas, ruang2 bawah tanah mereka yang dibangun dengan material tanah liat itu, memancarkan rasa yang adem dan dingin, dari serangan sinar matahari yang bisa mencapai suhu diatas 40 derajat. Sedangakan, ketika musim dingin, mereka memanfaatkan ruang2 bawah tanah mereka untuk berlindung udara dingin yang diluar sama bisa mencapai minus puluhan derajat!

Jika itu tetrjadi, mereka sudah membangun dan memasang system pembuangan serta memasang pasokan air untuk mereka, tanpa harus naik dari ruang basah tanah mereka. Mereka pun memasang system proteksi kebakaran dan sistem2 yang lainnya, selama mereka berada di bawah tanah. Termasuk juga system komunikasi untuk ruang2 bawah tanah di sekitar mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun