Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Campuran "Saman" atau Jerami pada Bangunan Uzbekistan sebagai Konsep Konstruksi

1 Juni 2024   12:21 Diperbarui: 1 Juni 2024   12:25 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi - Jerami2 pada campuran plester dari sebuah rumah jaman itu, yang sudah lebih modern dengan batu bata (tanah liat yang dibakar) .....

By Christie Damayanti

 

Seperti yang aku bilang di beberapa artikelku terdahulu tentang rumah2 di Uzbekistan yang agak "aneh" dan seperti rumah belum jadi serta bingung apakah rumah2 itu survive dengan cuaca ekstrim disana, sepertinya sudah ada titik terang nya .....

Berdasarkan arsip dan sumber terbitan dari para arkeolog, ilmuwan tanah, dan para sejarawan dan peneliti yang aku baca, banyak membahas bahan tradisional, teknologi, dan jenis struktur yang membentuk arsitektur Uzbekistan, termasuk rumah2 disana 

Mereka mempertimbangkan kekhususan konstruksi dari tanah liat dan batu bata yang terbuat dari tanah liat, bagaimana dan mengapa praktik tertentu pada akhirnya dianggap "tradisional", dan bagaimana praktik tersebut hidup berdampingan dengan arsitektur modern saat ini.


Secara tata dan budaya mereka, arsitektur tradisional Uzbekistan tumbuh dari tanah tempatnya berdiri. Bumi adalah material sekaligus pijakannya, dan bumi akan segera berubah menjadi seperti semula ketika ditinggalkan. Sepertinya, seolah2 arsitektur ini terjadi ketika pertumbuhan tanah berjalan secara alami, sebuah perluasan alami yang menjelaskan mengapa tanah telah menjadi bagian integral dari lanskap Uzbekistan.

Salah satunya adalah TANAH, atau tanah liat dan rentan terhadap berbagai jenis tekanan eksternal: kelembapan, dingin, gempa bumi. Arsitektur ini sekaligus sangat rapuh dan mudah hancur, walaupun ternyata sangat kokoh dan justru jejaknya bertahan selama ratusan, bahkan ribuan tahun! Yang terjadi pada bangunan2 masa lampau ribuan tahun lalu, sisa2 peninggalan itu justru dari tanah liat!

Aku memang baru sekedar "berkenalan" dengan  Uzbekistan dan baru traveling di Tashkent, Samarkand dan Bukhara saja. Tetapi, ternyata bicara tentang tanah liat dan bangunan2 lama disana, reruntuhan kuno Uzbekistan seperti benteng itu terbuat dari tanah liat. Begitu pula tentang permukiman2 yang hancur, tetapi sekarang tertutup rapat rerumputan dan tetap kokoh dengan material tanah liat!

Kesinambungan antara arsitektur dan lanskap ini menunjukkan kesatuan antara alam dan artefak, serta plastisitas tanah liat yang melekat namun mengejutkan.

eastast-world-665aae5834777c17571d5722.jpg
eastast-world-665aae5834777c17571d5722.jpg

Dokumentasi www.easteast.world.com - Rumah2 di Uzbekistan jaman itu dari tanah liat yang dibentuk cepat tanpa bekisting. Tanah liat itu dicampur dengan jerami2 .....
Dokumentasi www.easteast.world.com - Rumah2 di Uzbekistan jaman itu dari tanah liat yang dibentuk cepat tanpa bekisting. Tanah liat itu dicampur dengan jerami2 .....
 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi www.easteast.wolrd.com - Bahkan, benteng2 disana, semua menggunakan tanah liat yang dicampur dengan jerami
Dokumentasi www.easteast.wolrd.com - Bahkan, benteng2 disana, semua menggunakan tanah liat yang dicampur dengan jerami
 

 

Untuk mendeskripsikan jenis arsitektur ini, Sejarah Uni Soviet menggunakan istilah "arsitektur venakular", yang terutama memiliki nuansa yang berkaitan dengan negara.

Istilah "arsitektur tradisional" memerlukan beberapa penjelasan. Aku tidak mau menuliskan sesuatu yang susah dipahami oleh pembaca, karena konteksnya sangat imliah. Yang jelas, aku hanya mau berkata bahwa asal usul sebuah tradisi dimanapun itu hasil sebuah aktivitas sosial penduduk disana, umumnya menjadi karya yang ada sampai sekarang.

Karakter yang ada di masing2 negara sudah "terkonstruksi" dan ketika peninggalan2 lama itu terkuak di masa sekarang, salah satunya disebut arsitektur tradisional, dan semuanya berbeda2 antar negara.

***

Ketika aku blusukan di Bukhara sebuah kota tua yang semua bangunan2nya memang berasal dari jaman itu, aku benar2 melihat apa yang aku baca dari beberapa dokumen lama disana. Rumah2 lama mereka benar2 terbuat dari tanah liat dan dicampur dengan Jerami, seperti kita melihat orang2 yang membuat guci lama dengan tanah liat dicampur dengan fiber untuk "tulang2" atau kekuatannya!

Bersama Zoyir, aku mencoba sedikit "merobek" seperti lembaran2 tanah liat dan melihat di dalamnya terdapat serat2 jerami untuk "kekuatan dinding2 tanah liat itu. Dan, aku sungguh terkagum2 melihatnya, karena aku belum pernah membaca arsutektur rumah dengan dinding dari tanah liat dan jerami di dalamnya.

rumaha-665aaf17c925c450f7049c72.jpg
rumaha-665aaf17c925c450f7049c72.jpg

Dokumentasi pribadi - Rumah2 yang sudah sedikit modern dengan plester yang dicampur dengan Jerami dengan batu batanya .....

 

Untuk "kekuatan" bangunan2 itu sebagai kolom2 utama, mereka juga menggunakan tanah liat putih yang dicampur untuk kolom2 mereka. Entah apa campuran tersebut, aku tidak mendapat datanya, tetapi secara kesekuruhan, rumah2 atau sebagian besar bangunan2 di Uzbekistan di jaman lalu, hanya menggunakan tanah liat dengan jerami2 didalam nya .....

Yang jelas, (memang hanya terlihat dari luar saja) terlihat struktur dan konstruknya, tanpa bekisting! Mereka cepat membangunnya, tanpa perhitungan hari2 seperti di jaman ini untuk pembuatan beton.

Untuk dapat digunakan, memang tanah liat memerlukan persiapan tertentu, dan tidak diketahui secara pasti apa isi persiapannya, karena aku tidak menemukan catatan2 itu dalam dokumen2 lama mereka. Kemungkinan besar prosedur persiapannya tidak mengalami perubahan penting hingga saat ini strukturnya dipertahankan, namun formula paduannya pasti berbeda dengan formula masa modern sekarang ini.

Semakin kesini, rumah2 tanah liat dengan jerami2nya, bertransformasi dengan material yang lebih modern dengan batu bata (tanah merah dan dibakar). Sebenarnya, batu bata masih menjadi material utama bagi negara2 yang mempunyai dataran besar, dan tanah2 mereka dijadikan batu bata, seperti Indonesia, dan Uzbekistan.

Jaman itu, Uzbekistan "menemukan" teknologi membuat rumah2 mereka dengan lebih modern. Dengan batu bata dan plester. Perbedaannya dengan negara lainnya, termasuk Indonesia adalah material2 tambahannya.

Uzbekistan mem-plester dinding2 batu batanya dengan campuran tanah liat cair dipadukan dengan "saman", yaitu serat2 jerami. Mereka pun menggunakan pasir, terikil bahkan juga material wool untuk berbagai cara membuat rumah mereka survive di cuaca ekstrim Uzbekistan.

Material2 itu untuk membangun rumah, dibiarkan kering dan lengket, tanpa harus terus dipantau seperti sekarang dan dibuat lebih cantik. Mereka membuarkan semuanya apa adanya, dan natural ......

Rumah2 dan bangunan2 kuno dan tradisional di Uzbekistan itu, sampai menjadi rumah2 dan bangunan2 berbatu bata yang tetap dicampur dengan jerami2, sudah digunakan sejak jaman kuno. Menurut referensi yang aku baca, rumah2 itu berasal dari abad ke-4 dan abad ke-5.

***

Blusukanku untuk permukiman2 di Uzbekistan akan kulakukan terus mnerus sampai aku mendapatkan keterangan2 dan kesimpulan2 baru tentang apa yang terjadi pada desain, konstruksi dan arsitektur2 di Uzbekistan.

Ketertarikanku untuk sebuah negeri cantik Uzbekistan ini, akan memerbitkan beberapa buku2ku, segera .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun