Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pesta Adat Perkawinan Uzbekistan dengan Berbagai Tata Aturannya di Samarkand

22 Mei 2024   14:18 Diperbarui: 23 Mei 2024   18:18 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penari perempuan yang menari sesaat sebelum pengantin datang dan berpesta di sebuah restoran di Samarkand. (Dokumentasi Pribadi)

By Christie Damayanti

Nama travel and tour yang membawa kami ke Uzbekistan di awal musim semi 2024 ini, antara akhir Februari sampai awal Maretini, ada WesGo Travel yang dibawahi oleh 3 anak muda Indonesia yang luar biasa.

Mereka membangun ini baru 2 tahun lalu dengan tujuan berbagai negara yang anti-mainstream, salah satunya Uzbekistan. Dan, mereka juga mempunyai banyak tema-tema khusus untuk masing-masing waktu tur mereka, sehingga siapapun yang ingin ikutan, bisa disesuaikan dengan tema-tema tersebut.

Ketika kami traveling ke Uzbekistan kemarin, salah satunya WesGo menyiapkan acara khusus untuk contoh pernikahan khas Uzbekistan, yang ternyata sangat unik dengan orang-orang yang terbaik. Cantik dan cakap dengan musik khas Uzbek, serta contoh pernikahan dari peserta yang memang pasangan suami istri.

***

Uzbekistan adalah negara Asia Tengah dengan beragam budaya dan tradisi tempat ribuan pernikahan diadakan setiap tahunnya. Setiap tahun, lebih dari 200.000 pernikahan diadakan di Uzbekistan oleh warga negara Uzbekistan dan orang asing.

Pernikahan Uzbekistan biasanya merupakan acara yang semarak dan berkesan untuk merayakan pasangan dan era baru yang mereka masuki. Adat dan tradisi sangat penting bagi masyarakat Uzbek, dan banyak tradisi yang telah ada sejak zaman kuno masih banyak dipraktikkan dalam pernikahan modern. Upacara pernikahan di Uzbekistan seringkali dihadiri banyak tamu, dengan upacara yang bisa berlangsung beberapa jam.

Hanya perkawinan sipil yang diakui dan dilindungi berdasarkan hukum negara. Pasangan diperbolehkan melakukan pernikahan, seperti pernikahan agama atau sekuler, namun mereka tidak memiliki kewenangan hukum.

Perkawinan sipil harus dilakukan sebelum perkawinan jenis apa pun. Usia minimum yang sah untuk menikah di negara ini adalah 18 tahun, dan pasangan harus sudah mencapai usia tersebut agar mereka memenuhi syarat untuk menikah. Pasangan di bawah usia ini tidak diperbolehkan menikah di Uzbekistan kecuali izin orang tua atau wali diberikan.

Cerita dari Zoyir,

Dahulu, pernikahan sepenuhnya diatur oleh orangtua. Pernikahan dini bagi remaja putri, mas kawin, dan upacara keagamaan semuanya merupakan bagian dari proses pernikahan-pernikahan. Keluarga pihak laki-laki harus memberikan hadiah pertunangan kepada keluarga pihak perempuan dan menanggung biaya pesta pernikahan.

Menurut adat istiadat tradisional Uzbekistan, adik perempuan tidak boleh menikah sampai kakak laki-lakinya menikah, dan adik laki-laki tidak boleh menikah dengan siapa pun sampai kakak perempuannya menikah.

Juga, di masa lalu, ketika seorang anak laki-laki sudah dewasa, kerabat, tetangga, dan teman-temannya mulai mencarikan pengantin untuknya. Memilih seorang gadis, bibi dari pengantin pria, atau setidaknya ibu, datang ke rumah pengantin wanita dengan alasan tertentu untuk mengetahui tentang gadis tersebut, orang tuanya, bertanya kepada tetangga tentang keluarga gadis tersebut.

Jika informasi ini memuaskan kerabat mempelai pria, mereka segera mengirimkan mak comblang ke mempelai wanita. Saat ini, perjodohan, dimana generasi muda memilih sendiri pasangan hidup mereka, merupakan hal yang lumrah meskipun adat perjodohan, dimana orang tua yang menentukan pilihan, tetap hidup, terutama di daerah pedesaan di Uzbekistan.

Gaun tradisional Uzbekistan sering diberikan sebagai hadiah pernikahan. Usai pernikahan sering kali digantung di dinding rumah mempelai wanita atau keluarganya agar para tamu dapat mampir dan mengaguminya. 

Pernikahan di Uzbekistan menampilkan prosesi dengan wanita berpakaian bagus dan pria meniup terompet. Saat pesta dengan segala jenis makanan dan minuman. Anak laki-laki terkadang menari panggung.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Persiapan penari perempuan dan pemain musik dengan gitar kecil panjang (bukan dengan terompet, karena memang ada banyak versi dengan alat musik apa mereka mau pada pesta mereka).

Contoh teman dalam tur kami sepasang suami istri lanjut usia (dosen di Jakarta) sebagai contoh pengantin laki-laki dan Perempuan. (Dokumentasi pribadi)
Contoh teman dalam tur kami sepasang suami istri lanjut usia (dosen di Jakarta) sebagai contoh pengantin laki-laki dan Perempuan. (Dokumentasi pribadi)

Bagaimana mereka didandani denagn adat mereka. Pengantin perempuan membuka/menutup selendang di wajahnya, sementara pengantin laki-laki berterima kasih kepada yang datang ke pesta perkawinan mereka, berkali-kali demikian sampai pengunjung puas, hahahaha.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Setelah beberapa acara adat pesta selesai, silahkan semuanya bernyanyi dan menari sampai pagi dengan makanan-makanan yang terus mengalir dan anggur-anggur lezat karena Uzbekistan adalah salah satu penghasil anggur yang terbaik di dunia.

Umat Muslim di sana, dibenarkan minum alhohol karena harus bertahan di musim-musim ekstrim. Semuanya tergantung kepada alam dan kebutuhan, bukan asal saja.

Di Uzbekistan, adat pernikahan memadukan tradisi dan modernitas. Tentu saja karena negeri cantik ini mempunyai adat dan budaya yang sudah ribuan tahun lalu. Berikut ini adalah jenis pernikahan di Uzbekistan:

Pernikahan Sipil

Pernikahan sipil adalah satu-satunya jenis pernikahan yang mengikat secara hukum di Uzbekistan dan ini dilakukan melalui registrasi resmi.

Pernikahan Agama 

Uzbekistan mayoritas beragama Islam, sehingga upacara keagamaan memiliki arti penting. Namun, pernikahan sipil diwajibkan secara hukum, meskipun harus juga dilakukan dengan upacara keagamaan.

Proses Pertunangan

Sebelum bertunangan, keluarga pihak laki-laki beberapa kali melamar keluarga pihak perempuan. Setelah disetujui, kedua keluarga berdiskusi dan memutuskan tanggal pernikahan. Hadiah dipertukarkan selama acara pertunangan tersebut.

Tradisi Pesta Pernikahan

Pesta pernikahan, yang disebut "Nikokh-Tui," adalah perayaan besar. Yaitu memindahkan mempelai wanita dari rumah orangtuanya ke rumah mempelai pria. Adat istiadat tradisional, seperti perjodohan, masih dipatuhi. Dan, sampai sekarang adat dan budaya secara detail di Uzbekistan sangat masih benar-benar dijalankan dengan cara yang cukup ketat.

Hmmmmm, sepertinya tidak terlalu berbeda dengan cara di Indonesia. Ada pernikahan secara sipil dan dicatat di negara dan harus setelah pernikahan secara agama dan di catat oleh agama masing-masing.

Dan, selama acara khusus pesta pernikahan di sebuah restoran yang kami pun ikut benar-benar menyerapi rasa kebersamaan dalam pesta, kami bersorak sorai, berteriak-teriak menyanyi dan menari Bersama dengan "pengantin" nya.

Zoyir banyak bercerita secara detail tentang pernikahan di Uzbekistan dan kami akhirnya justru geleng-geleng kepala karena adat dan aturan mereka benar-benar sangat ketat! Bahkan, ceritta Zoyir membuat kami agak meragukan, apakah masih sedemikian keras adatnya, untuk menjadi suami istri? Tentang kesetiaan atau tentang keperawanan.

Apapun itu, seberapa ketatnya itu, mereka memang merupakan warga Uzbekistan yang masih menerapkan adat mereka dengan sangat baik. Apalagi, dengan Uzbekistan sebagai sebuah negara Muslim, aturan-aturan mereka memang sangat ketat, walau negeri cantik ini sudah cukup modern, setelah lepas dari Uni Soviet tanggal 31 Agustus 1991 lalu.

Seperti juga dihampir semua negara di dunia, usia rata-rata perempuan untuk menikah di Uzbekistan adalah 20 tahun, dengan 60% perempuan menikah antara usia 20 dan 24 tahun. Usia sah untuk menikah bagi perempuan adalah 17 tahun (18 tahun untuk laki-laki), dengan pengecualian untuk pernikahan muda.

Ingat, meski tradisi masih ada, perjodohan di mana kaum muda memilih pasangannya sendiri semakin umum terjadi di Uzbekistan. Sama kan, dengan Indonesia? Hihihi.

m-664d9bd834777c02457ebdc2.jpg
m-664d9bd834777c02457ebdc2.jpg

Aku dengan si penari Perempuan di acara pesta adat perkawinan Uzbekistan. Dia cantik sekali! Perpaduan antara wajah Asia Tengah, Timur Tengah dan Eropa, sedikit India (?), dengan kulit putih bule. (Dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun