Juga ditambah suasana sepi itu bercampur dengan  suhu udara yang san gat dingin, hamper menyentuh derajat minus! Yang aku bayangkan adalah, para penghuni permukiman itu, jika yang memang sedang sekolah atau bekerja, sisa penghuni di rumah mungkin sedang bermalas-malas.
Untuk masak bagi  perempuan-perempuannya?Â
Sepertinya tidak. Karena tidak ada suara2 dapur dan tidak ada bau atau asap yang membubung di sekitaran permukiman ersebut ......
Aku benar-benar merasakan dunia yang sungguh sangat berbeda. Dimana negeri cantik Uzbekistan ini, memang termasuk salah satu negara anti-mainstream. Pergerakan kami, aku diatas kursi roda dalam kesunyian yang nyata disana, justru membuat suasana agak ramai, ketika kursi rodaku bergerak dan kami bercakap dan berdiskusi.
Banyak pengetahuan2 baru yang aku dapatkan dari blusukan di permukiman Uzbekistan. Banyak juga pengetahuan2 baru dari Zoyir, ketika dia banyak bercerita tentang apa yang  aku ingin tahu tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan sosial serta permukiman warga local disana ......
Untukku,
"What a wonderful world, there" ......
Catatan :
Aku belum menemukan jawban atas pertanyaan-pertanyaanku diatas, sebelum aku mengamati permukiman perkotaan ini.Tetapi, lama kelamaan aku tahu dan mengerti,. Bagaimana permukiman mereka survive dari berbagai masalah dengan cuaca ekstrim di Uzbekistan.
Jawabannya aka nada di artikel-artikel ku selanjutnya tentang permukiman warga local Uzbekistan ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H