Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Realitas Kehidupan di Permukiman Lokal Perkotaan di Uzbekistan

16 Mei 2024   13:27 Diperbarui: 16 Mei 2024   14:11 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah rumah besar berwarna putih dengan mobil hitam nya, merupakan salah satu rumah "orang kaya". Tetapi, rumah tersebut tidak di maintain dengan semestinya, sehingga memberkas (sekali lagi) seperti rumah-rumah besar di perkampungan Indonesia. Seperti kembali lagi kehidupan masa kecilku ketika eyang2ku dan om tante ku yang tinggal di daerah pelosok Pulau Jawa, dengan pemandangan seperti ini .....

Catatan :

Aku banyak ertanya kepada Zoyir tentaqng perasaan ku tenttang masa kecilku yang tercermin di permukiman ini. Dan, Zoyir bercerita bahwa, inilah kehidupan realitas di Uzbekistan. 

Jika di kota2 modern seperti di ibukota Tashkent, tentu saja berbeda dengan desain-desain cantik modernnya. Tetapi ternyata kehidupan mereka yang nyata adalah seperti ini, dan mereka memang seperti tetap ingin hidup di masa modern ini, sama seperti yang ada terlihat .....

Teapi menurutku, 

Apapun itu, aku benar2 merasakan kehidupan yang nyaman dan damai dengan kesunyian yang nyata, dan semoga mereka semua berbahagia ......

***

Blusukan di pedesaan dan perkampungan perkotaan ini, mengingatkan aku tentang blysukanku di perkampungan di Indonesia! Aku benar-benar terpana, betapa ternyata permukiman Uzbekistan seperti Indonesia jaman dahulu, atau mungkin Indonesia dalam perkampungan!

Sangat terasa, aku berada dalam dunia "antah berantah". Sangat sepi tanpa ada warga yang lalu Lalang, walau jam itu seharusnya adalah jam2 bergerak di semua area di dunia. Sekitar jam 10.00 pagi sampai sekitar jam 4.00 sore. Tetapi, aku sama sekali tidak melihat ada kehidupan disana .....

Selain sangat sepi, bahkan di siang hari itu hanya terdengar suara-suara hutan, seperti burung atau cengkerik. Bahkan, kepakan sayap burung yang sedang terbang disana, sampai terdengar dengan jelas di telinhaku, karena sangat sepi!

Suasana sepi permukiman sebenranya sangat ideal untuk tempat tinggal. TEtapi, ketika aku yang berqsal dari Jakarta yang hingar binger, justru sepo di permukiman di Uzbekistan ini, membuat hatiku mengalun rasa mellow .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun