Selama aku sebagai arsitek dan sudah keliling dunia, aku mengamati bahkan rumah adikku di Texas atau apartemen Michelle di Tokyo, rumah atau apartemen itu mempunyai material2 khusus, dengan bagian dalam dinding dilapisim dengan material wool untuk menyerap dingin dan paras, termasuk menyerap suara.
Tetapi untuk keadaan yang benar2 sangat terlihat di Uzbekistan, rumah2 itu seakan hanya sekedar untuk berteduh saja, hanya seperti bedeng saja .....
Benarkah demikian?
Aku berpikir selama pengamatan itu di atas bus tour kami, bagaimana si penghuni bisa survive di suhu seperti ini, saat itu dibawah 5 derajat Celcius bahkan bisa tiba2 turun dibawah 0 derajat Celcius?
Bagaimana atap seng atau asbes itu bisa bertahan denagn terpaan angin besar jika melanda ketika badai atau taifun datang?
Bagaimana dinding rumah itu mampu bertahan denagn hawa dingin, sampai minus derajat?
                                                        Â
Aku banyak merekam dengan foto dan video tentang ini dari atas bus tour yang aku tumpangi. Sepertinya, ini adalah sebuah kehidupan yang aku benar2 harus aku pelajari, karena pasti ada "sesuatu" yang aku sama sekali tidak mengerti, mengapa dari mataku sebagai seorang arsitek, terlihat rumah2 mereka sangat ringkih untuk menahan cuaca berat Uzbekistan .....
Menjamin hak atas properti di setiap negara bagian merupakan faktor penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara, pastinya. Termasuk di Uzbekistan. Seiring berjalannya waktu, warga negara terus membuuhkan benda2, salah satunya adalah rumah untu, tempat tinggal mereka.