Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Antrian Berhari-hari: Setidaknyaman Itukah Hidup di Uzbekistan Jika Membutuhkan Bahan Bakar Gas?

15 Mei 2024   11:46 Diperbarui: 20 Mei 2024   09:32 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi - Kemacetan antara Samarkand ke Bukhara, karena antri bahan bakar gas!

By Christie Damayanti

Perjalanan antara Samarkand ke Bukhara memang hanya 5 jam saja, untuk perjalanan normal. Tetapi, Namanya juga sebuah grup tur dengan 17 orang yang ikut, tentu saja berbagai macam masalah akan ada. Termasuk dengan sebuah kemacetan, yang seringkali tidak bisa diprediksi. Dan, itu yang kami alami ketika perjalanan kami dari Samarkand ke Bukhara.

Kemacetan itu pun, masalahnya akan bermacam-macam. Benar-benar macet karena kepadatan. Macet karena kecelakaan, atau kemacetan karena masalah yang lainnya. Dan, saat itu bus tur kami mengalami kemacetan karena ratusan kendaraan bermotor baik mobil pribadi atau instansi, bahkan mungkin ribuan kendaraan bermotor untuk antri bahan bakar gas!

Sejak 1 Januari 2022 lalu, di Uzbekistan gas terkompresi, metana, merupakan bahan bakar yang paling popular untuk kendaraan bermotor.

Dari total jumlah mobil yang dimiliki perorangan, bagiannya kendaraan yang menggunakan metana menjadi yang tertinggi (65%). Berikutnya berdasarkan prevalensi adalah bensin (24,4%), propana (8,4%) dan solar (2,2%) (https://stat.uz/).

Uzbekistan telah menerapkan reformasi besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir untuk memperkuat industri energinya. Permasalahan terkait dengan tingginya keausan pada peralatan serta lambatnya pembaruan infrastruktur, pengoperasian peralatan yang salah, instalasi yang tidak memadai, serta jaringan pipa gas dan saluran listrik yang telah melampaui masa pakainya.

Situasi keuangan negara yang tidak stabil dan kurangnya penerapan teknologi hemat sumber daya dan energi telah meningkatkan kerugian teknologi dan menjadikan gangguan pasokan bahan bakar dan sumber daya energi semakin sering terjadi.

Dengan keadaan seperti di atas, negeri ini menerapkan lebih memilih bahan bakar metan untuk kendaraan bermotor. Dengan berbagai keuntungan bagi lingkungan negeri tersebut dan untuk dunia.

Salah satunya adalah emisi lebih rendah. Sedikit mengeluarkan karbondioksida (CO2), nitrogenoksida (NO2) dan gas-gas lainnya yang berbahaya bagi alam.

Juga, mengurangi pembentukan kabut asap yang bisa berkontribusi terhadap kualitas udara yang lebih baik. Dan Cadangan gas alam itu berlimpah di banyak wilayah termasuk di Uzbekistan, sehingga sebagai sumber energi sangat tersedia banyak dan lebih aman.

Ternyata juga, nilai oktan yang tinggi, yang bisa meningkatkan performa dan efisien mesin yang lebih baik. Sehingga juga, akhirnya menjadikan umur mesin lebih lama, membakar lebih berisik dan mengurangi keausan pada komponen mesin, serta pengoperasian menjadi lebih tenang, dan cenderung senyap.

Memang, bahan bakar gas memerlukan infrastruktur pengisian secara khusus, dan masih belum tersedianya pengoperasian yang lebih banyak, sehingga dalam 1 pengisian bahan bakar gas tersebut, akan menumpuk banyak kendaraan bermotor, walau dengan manfaat bagi kendaraan bermotor tersebut, menjadikan pilihan yang menarik bagi pemilik kendaraan, yang sadar akan lingkungan.

***

Saat itu, bus tur kami harus ikut mengantri. Bukan mengantri bahan bakar, tetapi menunggu kendaraan-kendaraan bermotor lainya menepi untuk bus kami bisa berjalan lagi. Memang tidak lama dan tidak berhenti total. Bus kami tetap bisa berjalan walau sangat lambat.

Karena antriannya itu sangat panjang dan mengular, menyebabkan bus kami benar-benar harus sabar untuk bisa "keluar" dari antrian tersebut.

Awalnya, aku sangat heran, ada apa? Berapa lama kita bisa keluar dari kemacetan itu? Apa ada demo di jalan? Atau, apa?

Aku bertanya pada driver bus tour kami, mereka tidak menjawab dengan pasti. Aku pun bertanya kepada Zoyir, dan ternyata antrian atau kemacetan itu karena antrian banyak mobil untuk mengisi bahan bakar gas 

Zoyir bercerita, bahwa ada antrian banyak kendaraan bermotor untuk mengisi bahan bakar gas, karena sebagian besar kendaraan bermotor di Uzbekistan adalah berbahan bakar gas, sekitar 65%.

Lalu, pernyataanku berikutnya, Apakah sedemikian banyaknya kendaraan bermotor untuk membeli bahan bakar gas? Apakah selalu antri gila-gilaan seperti itu? Segitukah kebutuhan bahan bakar gas untuk kendaraan mereka? Mengapa mereka mengantri bertumpuk? Bukankah bisa bertahap, dan tidak menumpuk? Apakah memang bahan bakar gas itu habis dalam waktu yang benar-benar bersamaan? Apakah mereka benar-benar tidak mau memakai bahan bakar bensin sama sekali, selain yang aku tuliskan di atas? Segitu sadarnya kah mereka tentang lingkungan?

Selintas, di setiap kota yang aku lalui selalu ada antrian seperti ini, untuk membeli bahan bakar gas. Lalu, apakah sedak-nyaman nya hidup disana jika mereka membutuhkan membeli bahan bakar gas?

Ternyata, ada sisi kehidupan mereka yang berbeda, yang mungkin tidak "terbaca" dengan berbagai masalah, yang akhirnya aku sangat mengerti.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi - Antrian di depan bus tour kami, Dimana kami harus berjalan lambat karena antrian mereka membeli bahan bakar gas!
Dokumentasi pribadi - Antrian di depan bus tour kami, Dimana kami harus berjalan lambat karena antrian mereka membeli bahan bakar gas!

gas5-66443d20c57afb21a61caef5.jpg
gas5-66443d20c57afb21a61caef5.jpg

Dokumentasi pribadi - Jalur sebaliknya yang antri, benar-benar tidak nyaman untuk beli bahan bakar gas di musim dingin di Uzbekistan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi - Karena antrian mobil bukan hanya berjam2, bahkan bisa berhari2, mereka mempersiapkan diri mereka untuk membawa kebutuhan hidup untuk beberapa hari. Supaya mereka tidak harus berjalan kaki untuk membeli makanan atau apa pun kebutuhan mereka. Astaga
Dokumentasi pribadi - Karena antrian mobil bukan hanya berjam2, bahkan bisa berhari2, mereka mempersiapkan diri mereka untuk membawa kebutuhan hidup untuk beberapa hari. Supaya mereka tidak harus berjalan kaki untuk membeli makanan atau apa pun kebutuhan mereka. Astaga

Dengan keadaan negeri mereka yang masih muda tetapi kesadaran negeri ini akan lingkungan yang memang membuat bumi sudah semakin "rusak", warga negara itu benar-benar mengerti bagaimana memelihara bumi kita semua untuk kebutuhan-kebutuhan mereka, salah satunya tentang bahan bakar gas.

Walau pengoperasian untuk membeli bahan bakar gas itu masih sedikit, mereka rela mengantri berjam-jam untuk membelinya. Bahkan, kata Zoyir, untuk membeli ini, mereka bisa mengantri berhari-hari lamanya! Astagaaaaaa ......

Ketika aku mengamati antrian ini, ternyata bukan dalam sisi bus kami saja tetapi sisi jalan sebelah bus ini. Mengantre dan sama-sama panjang!

Cerita kemudian dari Zoyir adalah, bahwa mobil-mobil, apalagi untuk penduduk warga kota, tetap ada dengan berbahan bakar bensin dan ternyata juga bensin lebih mahal daripada gas. Jika warga memilih mempunyai mobil berbahan bakar bensin, antriannya tidak seperti ini. Biasa saja.

Yang aku baru tahu adalah bahwa jika bukan musim dingin seperti saat aku ke sana (padahal saat itu awal musim semi tetapi masih sangat dingin dengan hujan salju sampai suhu di bawah nol), antrean untuk membeli bahan bakar gas, pun tidak segila ini!

Mengapa terlalu panjang antrian di musim dingin? Karena saat-saat musim dingin adalah saat-saat membutuhkan banyak bahan bakar gas!

Tungku-tungku api berbahan bakar gas, karena di dunia modern, sangat jarang tungku-tungku api dengan bahan bakar ranting-ranting kayu dengan api. Heater berbahan bakar gas. Hotel-hotel di musim dingin memakai heater besar dan termasuk kebutuhan lainnya, semua berbahan bakar gas!

Pantesan, selama kami menginap di semua hotel di sana, sering kali air panas di hotel-hotel kami, hanya sekedar hangat-hangat tipis saja! Bahkan, cenderung ke arah dingin! Mana begitu kami keluar dari bus dan beristirahat di hotel sambil mandi air panas, malahan begitu air kran dibuka, rasanya dingin! Brrrrrrr......

Padahal, sehari-hari kami merasakan suhu udara di luar adalah antara 1 sampai 3 derajat Celsius, bahkan beberapa waktu sering di bawah 0 derajat!

Kebutuhan Uzbekistan untuk bahan bakar gas di musim dingin, sepertinya memang dibutuhkan lebih dari perhitungan mereka. Karena, walau bagaimana pun, kebutuhan warga kota tentang gas untuk membuat tubuh kita semua lebih hangat, merupakan prioritas.

Jadi, memang untuk hidup di sini, sebuah negara cantik yang membuat aku jatuh cinta ini, memang harus bersiap untuk berbagai hal yang mungkin tidak akan pernah kita sadari.

Tetapi, justru itulah yang membuat aku semakin ingin tahu tentang negeri cantik ini. Mempelajari semuanya, sambil mengeksplorasi dengan kursi roda ajaibku.

Seperti yang aku pelajari selama aku mengeksplorasi negeri-negeri cantik lainnya di dunia dengan kursi roda ajaibku, aku akan terus belajar untuk semua hal yang akan membuat negeri-negeri cantik itu menjadi "rumah kesekian" untukku, yang membuat aku terus nyaman dan berbahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun