Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Antrian Berhari-hari: Setidaknyaman Itukah Hidup di Uzbekistan Jika Membutuhkan Bahan Bakar Gas?

15 Mei 2024   11:46 Diperbarui: 20 Mei 2024   09:32 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tungku-tungku api berbahan bakar gas, karena di dunia modern, sangat jarang tungku-tungku api dengan bahan bakar ranting-ranting kayu dengan api. Heater berbahan bakar gas. Hotel-hotel di musim dingin memakai heater besar dan termasuk kebutuhan lainnya, semua berbahan bakar gas!

Pantesan, selama kami menginap di semua hotel di sana, sering kali air panas di hotel-hotel kami, hanya sekedar hangat-hangat tipis saja! Bahkan, cenderung ke arah dingin! Mana begitu kami keluar dari bus dan beristirahat di hotel sambil mandi air panas, malahan begitu air kran dibuka, rasanya dingin! Brrrrrrr......

Padahal, sehari-hari kami merasakan suhu udara di luar adalah antara 1 sampai 3 derajat Celsius, bahkan beberapa waktu sering di bawah 0 derajat!

Kebutuhan Uzbekistan untuk bahan bakar gas di musim dingin, sepertinya memang dibutuhkan lebih dari perhitungan mereka. Karena, walau bagaimana pun, kebutuhan warga kota tentang gas untuk membuat tubuh kita semua lebih hangat, merupakan prioritas.

Jadi, memang untuk hidup di sini, sebuah negara cantik yang membuat aku jatuh cinta ini, memang harus bersiap untuk berbagai hal yang mungkin tidak akan pernah kita sadari.

Tetapi, justru itulah yang membuat aku semakin ingin tahu tentang negeri cantik ini. Mempelajari semuanya, sambil mengeksplorasi dengan kursi roda ajaibku.

Seperti yang aku pelajari selama aku mengeksplorasi negeri-negeri cantik lainnya di dunia dengan kursi roda ajaibku, aku akan terus belajar untuk semua hal yang akan membuat negeri-negeri cantik itu menjadi "rumah kesekian" untukku, yang membuat aku terus nyaman dan berbahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun