Pedestrain yang cukup nyaman tertlihat dari atas bus kami, yang kupikir bisa menjadi alasan utamaku untuk terus mengksplore Uzbekistan, denaggn kursi roda ajaibku. Dan dari atas bus ini pun, aku bisa melihat fasilitas2 publik yang ada, seperti halte2 bis disana yang sepertinya juga cukup aksesibel bagi kursi rodaku.
Dokumentasi pribadi - Sepanjang perjalanan luar kota dari Samaarkand ke Bukhara, dengan pedestrian yang SEPERTINYA aksesibel untuk kurai rodaku, tetapi benarkah demikian? Belum tentu! Akan ku buktikan dalam tulisan2ku berikutnya .....
Catatan lagi dan lagi :
Cerita dan analisaku dari atas bus tour kami tentang pedestrian sepanjang jalan luar kota antara Samarkand ke Bukhara, yang mengundang keingintahuanku untuk terus mengeksplore tentang Uzbekistan.
Antara Tashkent dan Samarkand, juga antara Samarkand ke Bukahara, wilayahnya semi-gurun. Dengan banyak tanaman2 khas Uzbekistan dan beberapa jenis tanaman yang menjadi salah satu hasil utama Uzbekistan yang di ekspor seperti kapas, gandum, padi, dan kebun buah-buahan yang memiliki irigasi melimpah.
Tetapi, karena aku disana saat itu adalah awal musim semi dengan hujan salju dan tanaman2 itu menggas, sehingga aku hanya bisa menampilkan foto2 tamanan dan pepohonan2 yang meranggas tanpa dedaunan.
Catatan juga lagi dan lagi :
Pepohonan yang meranggas serta bagaimana pepohonan atau tempat3 gtingi disana, menjadi sarang burung bagi burung2 bangau! Sungguh aku tercengang mendengar cerita Zoyir tentang burung2 bangau itu, dan dijadikan salah satu icon Uzbekistan!
 Samarkand memang  seperti yang kuharapkan. Salah satu kota besar di Uzbekistan dengan arsitektur khas campuran antara Asia Tengah Rusia, Timur Tengah dengan arsitektur Islamic nya, sedikit pengaruh dari Eropa sserta kemodernan warga Moslem yang aku lihat disana.