By Christie Damayanti
Dokumentasi pribadi - Perjalanan kami dari Samarkand ke Bukhara dengan gumpalan2 salju tebal dari hujan salju di awal musim semi tahun 2024 ini, dengan berbagai cerita menraik, yang akan kutuliskan secara detail setelah artikel ini .....
Â
Ketika jalan dari ibukota Tashkent ke kota Samarkand, merupakan salah satu jalan dari Jalur Sutra kuno. Saat itu, Jalur Sutra ditempuh oleh bergerombol unta2 dimana jarak Tashkent ke Samarkand denagn bue tour kami sekitar 5 jam, dan menurut beberapa referensi, itu adalah jarak yang ditempuh oleh seekor unta.
Tetapi saat sekarang, saat aku dan rombongan bus tour kami pada waktu disana, aku menemukan banyak hal2 yang unik, aneh bahkan cukup susah untuk aku nikmati. Akan aku tuliskan di beberapa artikelku setelah ini.
Sepanjang jalan dari Tashkent ke Samarkand itu, ada beberapa titik peristirahatan untuk membeli bahan bakar atau makanan atau toilet2 umum. Tetapi ketika kami disana, di awal museim semi walau masih selalu hujan salju, ternyat tidak semua titik peristirahatan itu benar2 bisa untuk beristirahat, karena tutup. Karena hujan salju. Karena dingin!
Titik2 itu pun merupakan titik2 pemeriksaan polisi, ketika masih dibawah presiden pertama dengan masih mengikuti bentuk pemerintahan sosialis komunis Uni Soviet. Tetapi setelah berganti presiden, pemeriksaan polisi pun ditiadakan, dan Uzbekistan benar2 menjadi sebuah negeri Islam dan modern .....
Saat kami disana, dengan hujan salju serta tidak atau sedikit dibukanya titik2 peristirahatan, membuat kami cukup sulit untuk ke toilet. Bahkan, sangat sulit untukku Dimana aku tidak bisa ke toilet dengan kloset jongkok, sementara kloset duduk di Uzbekistan merupakan "barang mewah" yang tidak ada di sebagian besar toilet2 umum!
Itu masalah utama, untukku!
Catatan :