By Christie Damayanti
                                                          Â
Excited ku melihat jejak kursi rodaku, yang akhirnya di rekam oleh Zoyir, menjadi kenangan yang teramat manis untukku, bermain salju di plaza Registan Square di Samarkand .....
Â
Ketika teman2ku dalam 1 grup tour di Uzbekistan di awal musim semi tahun 2024 lalu sibuk dengan menghangatkan tubuh2 mereka dengan bercangkir2 kopi panas karena hujan salju masuh merintik yang menghasilkan gumpalan2 salju di plaza Registan Square, justru aku kelayapan berputar2 di atas kursi rodaku mengelilingi plaza Registan Square.
Zoyir juga justru mengajakku untuk berkeliling dan dia sibuk merekamku dengan ratusan foto2 cantik dan video2ku.
Momen2 itu justru membuat aku semakin jatuh cinta pada negeri anti-mainstream ini. Negeri indah apalagi dengan gumpalan2 salju putih yang dingin yang menimbulkan rasa romantisme yang luar biasa dalam hatiku.
Aku berteriak2 bahagia, ketika aku mengajak Zoyir untuk Bersama bergulung2 di atas gumpalan2 salju yang dingin itu, walau dia sama sekali tidak mau. Tentu saja, karena Uzbekistan adalah hidup dan dunianya. Dan, dia sedang bertugas untuk mengalaw tim tour kami sebagai tour guide, teruama mengawalku dan menjagaku setiap saat.
Aku tidak peduli ketika dia menolsk ajakanku tetapi dia sangat excited umtuk merekamku sebanyak2nya, ketika dia tahu aku sangat narsis untuk memamerkan apa saja yang ada di sekelilingku.
Aku berterisk2 bahagia, sambil sesering mungkin aku mengangkat tangan kiriku, menghirup udara dingin salju serta sedikit menggigil kedinginan karena saat itu suhu udara disana mencapai titik minus!
Sementara teman2ku menghangatkan diri mereka di cafe2 yang ada di sekitar situ dan minum bercangkir2 kopi panas atau beer untuk menghangatkan tubuh, aku justr bergerak lincah dan cepat yang akhirnya menghasilkan deru2 udara dingin, bukan?
Semakin cepat aku bergerak, semakin dingin juga aku merasakan lingkunganku. Tetapi, aku tidak peduli. Hatiku diselubungi cara cinta luar biasa untuk negeri ini, untuk lingkuangku, termasuk untuk teman2 baruku serta untuk Zoyir.
Aku menemukan dunia baruku untuk mencari jati diriku dalam mengeksplore negeri anti-mainstream ini. Aku terus berpikir, bagaimana cara aku cepat kesini lagi, setelah aku pulang dahulu, bekerja dahulu bahkan melakukan tugas2ku dahulu .....
Aku minta tolong Zoyir untuk aku bangkit dari kursi rodaku dan duduk di gundukan2 salju itu. Bermain salju, berbaring, berteriak2. Lalu, aku minta diangkat dan pindah ke gundukan salju berikurnya, yang kukira lebh tebal.
Memang gundukan salju itu lebih tebal dan aku duduk disana, berbaring bahkan menggerak2an salju dan video itu tersebar setelah aku mempostingnya, dengan berbagai peryanyaan, "Christie, ga dingin, apa?" ....... Hahahahahaa .......
Mungkin, ada sekitar 30 menit aku sibuk dengan teriakan2ku dalam bahagiaku, sampai aku sadar, semakin banyak orang2 disekitarku tersenum2 dan tertawa2 melihat tingkah polahku. Dan, aku minta dibangunkan untuk duduk di kursi roda ku lagi.
Ketika aku berdiri dan berjalan menuju kursi rodaku digandeng Zoyit, aku merakanan hangatnya tubuhku, dari aku berbaring di gundukan salju itu. Bahkan, aku merasa agak berkeringat. Tidak salah, kan? Setelah dingin berbaring di gundukan salju, lalu hangat setelah tidak di atas salju.
                                                           Â
 Jejak2 kursi rodaku yang akan tetap terlihat selama gundukan2 salju itu, terus ada dan selama kehangatan hatiku terus bersinar ......
                                                           Â
                 Berbagai poseku ketika aku bermain salju di gundukan2 salju dingin di plaza Registan Square Samarkand .....
Â
***
Mungkin,
Setelah setengah jam aku bermain salju di plaza Registan Square,
Berbaring, bergulung, berguling dan mereung dalam rasa hatiku,
Dan direkam cantik oleh Zoyir dalam foto dan video,
Dan terakhir,
Ketika aku dibangunkan dari gumpalan2 alju putih yang bergulung2 di plaza itu,
Aku merasakan kehangatan tubuhku dan justru sedikit berpeluh,
Kemudian duduk di atas kursi rodaku,
Dan, Â melihat jeka2 kaki dan kursi rodaku .....
Jejak2 kakiku dan kursi rodaku, sangat jelas terpapar,
Mulai dari masuk ke area plaza hamparan salju,
Terus, ngepot2 yang terlihat dari jejak2 kursi rodaku,
Terus, aku dibantu untuk berdiri dari kursi rodaku dan dibatu duduk di atas gumpalan2 salju,
Terus, "berlari cepat" diatas gundukan salju yang bergulung2 ......
Bahagiaku sangat terasa,
Bahagiaku adalah sebuah rasa .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H