Lagu Mendayu Seromantis Semangkok "Spring Salad" Salad Musim Semi dari Uzbekistan

By Christie Damayanti

                                                                                                                   

Salad musim semi di Uzbekistan yang aku tidak suka, karena menurutku saranya seperti hanya makan rumput saja, hihihi .....

 

Baca juga: Fasilitas dan Aksesibilitas Non-Permanen dan Mental Kepedulian Uzbek di Registan Square

 

Sprng Salad from Uzbekistan

The beautiful spring has arrirvrd,

Baca juga: Berguling, Berbaring dan Rebahan di Gulungan Salju Putih yang Dingin Sambil Menahan Gejolak Hatiku

When nature is beautiful again from winter,

Human spirit also tends to revive .....

Baca juga: Perbedaan dan Kelemahanku Justru Menjadi Berkat dan Kekuatanku ....

I can cut the flowers,

I cannot prevent the coming of spring .....

Bunga2 itu tidak pernah takur bagaimana mereka akan mekar,

Mereka hanya membuka kelopaknya saja dan menghadap kea rah Cahaya,

Cahaya matahari di musim semi itu,

Dan itu membuat bunga2 itu cantik .....

Ketika musim semi datang,

Bunga2 pun bermekaran,

Ketika musim semi it uterus datang tiap tahun.

Berbagai sayuranpun tumbuh segar,

Dan, ketika musim semi it uterus dan terus datang,

Semuanya terus tersenyum dan ceria .....

***

Salad musim semi dari Uzbekistan,

Nama manakanan ini sangat romantic,

Sejumput tanaman, entah nama tanaman itu apa,

Diletakkan dalam sebuah mangkok, ditaburi biji delima sebagai topping,

Dan dilumuri yogurt sebagai kuahnya .....

Makanan ini kutemukan di Jizzakh, sebuah kota kecil antara Tashkent dan Samarkand. Dengan alunan angin dingin di awal musim semi yang bersalju, angin dingin it uterus mendayu dan ditambahkan ayunan dedanuan bergemerisik .....

Makanan ini sepertinya hanya sejumput tanaman khas yang tumbuh di Uzbekistan dan ditaburi oleh biji delima merah saja. Lalu, mereka melumuri dengan yoghurt seputih salju yang sepertinya menandakan sebuah musim yang akan berganti.

Dari musim dingin dan bersalju, berganti menjadi musim semi berbunga2 .....

Salju putih itu akan berganti dengan tebaran bunga2 cantik bermekaran. Dan, membuat semangat baru Degnan sinar matahari yang mempercantik tebaran bunga2 itu. Dan, semuanya akan menghangatkan hati kita sepanjang musim semi yang segera juga berganti denagn musim panas cerita ......

***

Aku penasaran,tentang  sprng salad Uzbekistan itu, sebenarnya dari tanaman apa?

Jadi, aku buka Google dan ternyata, tidak ada khusus spring salad Uzbekistan. Mungkin tidak ada yang menuliskan tentang ini, tetapi spring salad yang ada di Google adalah berbagai salad yang aku kenal, tetapi tidak ada salad yang terbuat dari sejumpit tanaman dan ditaburi oleh biji delima serta disiram oleh yogurt .....

Spring salad yang kami temukan di Jizzakh, bersama2 dengan Samosa, makanan khas tradisional Uzbekistan, sebagai penyegar karena Samosa adalah panganan yang full berisi daging berlemak panas2 dengan berbagai bumbu yang harus "disegarkan", setelah masuk ke perut kita.

Setelah aku mencoba spring salad ini, mengambil tanaman hijau dengan biji Delima ini serta mengambil "kuah" yogurt nya dan kukunyah, ternyata aku tidak suka, hahahaha .....

Rasanya, menurutku hanya terasa makan rumput. Biji delima dan yogurt nya tidak membuat tanaman itu menjadi enak atau manis atau gurih atau apapun. Yang jelas, aku tidak suka. Bagianku, hanya sedikit aku coba, padahal teman2ku yang lain menghabiskannya semua. Entah memang mereka suka, atau apa? Hahaha .....

Tetapi, penampilannya sangat menarik dan Namanya pun sangat romantic, seromantis Uzbekistan, yang membuat aku benar2 jatuh cinta ......

Semilir angin dingin menerobos ke restoran Dimana kami sedang makan. Jizzakh yang dingin dengan gumpalan2 salju itu memberikan efek unik. Kami makan Samosa panas2 dengan beberapa cangkir the hangat, sementara angin dingin masuk ke dalam ruangan Degnan hujan saljunya seperti mencipratkan kea rah kami.

Bau dingin salju terasa pekat, dan aku merapatkan syal tebalku serta jaket ku. Sedikit menggigil karena angin semakin besar.

Cukup romantic, justru ketika lampu mati dan dengan bayang2 kegelapan, kami tetap menikmati Samosa, sambil tertawa ceria. Belum pernah mati lampu di tengah2 makan. Walau ini restoran cukup besar tetapi konsepnya tetap seperti "warung" di Jizzakh, sebuah kota kecil antara Tashkent ke Samarkand.

Dan,

Spring salad itu melambai romantic, dengan "lagu" semilir angin dingin yang membawa ciprtatan2 salju dari hujan salju diluar sana ......