Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fasilitas dan Aksesibilitas Non-Permanen dan Mental Kepedulian Uzbek di Registan Square

24 April 2024   11:15 Diperbarui: 25 April 2024   00:09 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Bangunan utama Registan Square, dengan tangga tinggi mereka setinggi sekitar 2 meter, mereka membangun ramp non-permanen untuk aku bisa naik keatas, di sisi2 kanan bangunan tersebut .....

***

Seperti di Eropa, begitu juga di negara2 tua yang mempunyai kisah Sejarah lama sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu, Uzbekistan juga mempunyai Sejarah tua yang harus dipertahankan untuk dunia, sebagai bukti kehidupan lama bagi generasi2 yang akan datang.

Negara2 tua ber-heritage tinggi memang sadar akan karta karun negara mereka, dan berusaha untuk mempertahankannya. Bangga denagn itu dan menjadi sorotan dunia sebagai salah satu titik wisata bagi Masyarakat dunia.

Mereka ketat untuk menjaga harta karunnya, membuat banyak peraturan untuk menjaga semuanya dan mereka lupa bahwa wakau harta karun mereka yang harus dijaga, tetapi mereka juga memounya asset bangsa dan asset dunia yang juga harus dibantu .....

Mereka lupa, demi menjaga harta karunnya tetapi tidak mau membantu bagi asset dunia yaitu MANUSIA atau orang2 yang perlu dibantu untuk datang dan ingin melihat harta karun tersebut!

Masyarakat local atau wisatawan2 asing yang tudah lansia atau mereka yang berkebutuhan khusus diatas kursi roda seperti aku, seringkali tidak bisa menyaksikan lebih dekat tentang harta karun mereka, karena mereka tidak memfasilitasi dengan aksesibilitas yang cukup.

Sebagai disabilitas pengguna kursi roda, Puji Tuhan aku tetap bisa berjalan walau berat. Sehingga, aku masih bersyukur bahwa aku tetap bisa menikmati harta karun mereka. Karena jika memang disana kursi rodaku tidak bisa mendekat, aku akan berjalan dengan berpegangagn seseorang untuk mendekat.

Tetapi, bagaimana yang lain, yang benar2 tidak bisa berjalan?

Akhirnya, mereka hanya melihat dari jauh yang lama kelamaan membuat mereka2 yang memang cacat berat tetapi madih ingin berwisata, malas untuk kemana2 karena terkendala dengan aksesibilitas nya .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun