Ramp yang penuh salju yang membeku menjadi batu2 es yang licin, dan Zoyir yang membantuku membersihkan ramp itu supaya terlihat batu2 es, dan supaya aku tidak melindasnya untuk tidak tergelincir ......
 Kedua,
Ketika aku selamat naik ke plaza utama Registan setinggi sekitar 2 meter dengan akses ramp non-permanen, aku langsung dihadapkan untuk menutuni undak2an tangga batu cadas tidak rata untuk memasuki "istana" Registan utama itu! Sekali lagi, ekspektasiku kembali lagi, "Ah, ya sudah aku ga usah masuk", karena undak2an itu cukup terjal dengan permukaan tangga bebatuan cadas yang tidak rata.
Ramp non-permanen dari kayu dibangun terpotong2 sesuai dan mengikuti jalurnya untuk menuruni undak2an batuan masuk ke "istana" Registan .....
Tetapi, kembali lagi bahwa ekspektasiku juga buyar!
Mengapa?
Karena, mereka juga memfasilitasiku dengan ramp2 non-permanen dengan material kayu bersambung2 sehingga aku bisa menuruni anak2 tangga bercadas yang tidak rata!
Hah! Aku bisa masuk kesana, dengan kursi roda tanpa aku harus keluar dari kursi roda jika kursi rodaku harus diangkat seseorang untuk kesana! Walau aku memang tetap harus dibantu Zoyir untuk masuk dan naik turun karena salju2 yang membeku dan berubah menjadi batu2 es yang licin jika roda kursi rodaku melindasnya, yang beresiko kursi rodaku tergelincir .....
Silahkan buka link ini, Facebook dan channel youtube ku (7) Aksesibilitas kursi roda di ramp bersalju - YouTube bagaimana sebuah video yang kubuat, effortku untuk naik di ramp non-permanen ke plaza utama dan turun memasuki "istana" Registan.
Ketiga,