Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perbedaan dan Kelemahanku Justru Menjadi Berkat dan Kekuatanku ....

22 April 2024   09:33 Diperbarui: 22 April 2024   09:36 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

***

Struggle taught me many things,

And I am hapyt to be able to watch the roller coaster ride of my life,

This journeu has improve my personality,

And made me more mature and happy, it is doesn't matter,

I am different with my limitations,

It's OK that I am often abused my my disability on my wheelchair .....

However, the important thing si that,

I remain open to GOD's love,

And, I am happy ......

***

Perjuangan hidupku mengajariku banyak hal,

Dan, aku bahagia bisa menyaksikan perjalanan roller coaster dalam hidup saya,

Bolak balik terjun bebas, naik turun dan terbang ......

Perjalanan ke Uzbekistan ini telah meningkatkan kepribadianku,

Dan membuatku lebih dewasa dan bahagia, itu memang menjadikan hidupku bermerakan,

Aku memang berbeda dengan keterbatasanku,

Aku sering diejek, diledek dan di bully karena kecacatanku di kursi roda.....

Namun, yang sangat penting adalah,

Aku tetap terbuka terhadap kasih TUHAN ......

Dan, saya sungguh berbahagia ......

Aku memang seorang Perempuan yang sangat terbatas, baik secara p-emikiran apalagi secara fisik karena serangan stroke berat tahun 2010 di San Francisco Amerika Serikat.

Tubuh kananku lumpuh, dari atas kepala sampai yang terbawah, kakiku. Dan aku hidup dengan hanya tubuh kiri saja. Tubuh kananku seperti "mayat" yang tidak berfungsi walau bisa digerakan melewati terapi demi terapi seteah aku di vonis demikian.

Aku bisa bergerak, aku bisa berjalan, teatpi aku memilih untuk sering duduk diatas kursi roda. Bukan mau bermanja2 tetapi aku hanya ingin lebih menghemat tenagaku jika aku dibantu untuk bergerak diatas kursi roda.

Jika aku focus dengan berjalan dan bergerak tanpa alat bantu kursi roda, aku bisa saja, tetapi aku akan kehilangan energiku untuk focus berjalan dan bergerak. Dan, aku tidak bisa berpikir jernih untuk berkarya .....

Aku memang suingguh berbeda dan aku benar2 tidak sama dengan orang2 disekelilingku, yang sehat dan kuat. Benar2 tidak sama dan aku menyadari itu.

Tetapi, jangan salah!

Perbedaanku justru menjadi kekuatanku! Perbedaanku justru membawa angin segar untuk hidupku, untuk keluargaku, untuk teman2ku yang membutuhkan motivasi bahkan untuk lingkungan hidupku yang luas!

Bahwa, perbedaanku bukan menjadi halangan sama sekali dalam kehidupanku .....

Memang, effortku untuk mencapai titik finish sangat jauh berbeda dengan teman2 yang sehat dan kuat. Beribu effort yang harus aku lakukan, sementara yang lain mungkin hanya puluhan effort saja.

Coba saja,

Apakah kalian pernah melihat aku cemberut (kecuali meamng sedang sakit atau marah)? Dan atau ketika aku berada di atas kursi rodaku, sebagai seseorang perempuan, traveling sendirian, dengan raut wajah yang sedih? Tidak pernah, bukan?

Wajahku jika di foto bahkan candidi oleh teman2ku, selalu tampah Bahagia dan sumringah, bukan? Itu salah satu tanda bahwa aku sangat dan sungguh berbahagia, walau aku cacat dan seringkali hanya sendirian melakukan banyak hal, dimanapun dan kapanpun .....

Ketika bola2 salju kulemparkan di plaza Registan Square, bermain dengan Zoyir temanku yang selalu membantuku disana, dan kursi rodaku sering tergelincir karena batu2 es dari salju yang membeku, terlindas kurai rodaku, aku pun tidak pernah menyurutkan langkahku, walau awalnya sedikit takut jatuh karena licin.

Kursi rodaku, walau terlihat kokoh dan kuat, teatpi sungguh rentan untuk tergelincir ketika roda2 itu menlindas batu2 es dari salju yang membeku. Sehingga, aku harus berhati2 untuk tidak melindas batu2 es tersebut.

Teapi, itu tidak mudah karena batu2 es itu tidak berwarna atau bening, dan tersamar dengan permukaan jalan dan tertimbun salju. Jika aku benar2 tidak hati2 dan meleng dan batu2 es itu terlindas, Alamat aku pasti berteriak karena aku tidak bisa mengendalikan kursi rodaku, hihihi .....

Apakah aku takut?

Apakah aku kawatir?

Apakah aku menyurutkan langkahku untuk mengeksplore?

Ya tidak, lah!

Mengapa?

Karena aku yakin dan percaya, bahwa Tuhanku selalu berada di sampingku, kapan dan dimanapun aku berada! Lewat malaikat2 pelindungku yang Tuhan berikan, yang terbaik,  untuk terus ada dan membantu dan menjagaku, kapanpun aku butuhkan ......

Segitunya kah, aku percaya?

Ya! Aku SANGAT PERCAYA itu!

Dan ketika aku sangat percaya pada Tuhanku dan sangat percaya diri, aku mampu mengeksplore sedemikian rupa sampai aku terengah2 untuk bisa menuliskannya .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun