Mengapa?
Ketika Somsa dibagi 3, daging nya meleleh panas sampai menjadi hangat dan daging tersebut dilumuri dengan kuah bumbu dan lemaknya. Untung, aku minta daging sapi, karena aku sama sekali tidak ingin makan daging domba karena penyakitku, hipertensi.
Ini Cuma 1/3 bagian dari seluruh Somsa raksasa di Jizzakh. Coba, lihat! Begitu Somsa dibelah mwnjadi 3 bagian, terlihat daging sapi (pilihanku), dengan lemak dan kuah bumbunya. Memang enak, tetapi hati2 jika kita tidak biasa makan daging berat dan banyak seperti ini, justru membuat kolesterol kita akan ambyar, hihihi ......
                                     Aku di restoran Somsa Raksasa di Jizzakh menuju Samarkand …..
Dagingnya, empuk apalagi dimakan hangat di suhu udara dibawah 5 derajat Celcius. Yang aku tidak tahan adalah, dagingnya itu sangat "berat" dan tebal, sehingga tidak banyak yang bisa masuk ke perutku karena terlalu berlemat dan membuat perutku eneg .....
Kedua, mungkin alasan lebay. Yaitu, aku tidak mau terlalu naik berat badanku, sudaya tetap sehat. Karena, dokter pribadiku berkata, untuk tidak terlalu makan banyak dan berlemak. Santai saja untuk makan, dan yang paling penting adalah, jangan terlalu excited, termasuk tidak terlalu excited untuk mencoba makanan2 baru, karena beliau tahu, apa yang ada dipikiranku, hahaha .....
Berbagai macam isian digunakan, mulai dari labu, sayuran, hingga berbagai daging. Seringkali dipanggang dalam oven tandoor (oven tradisional) dengan menempelkan adonan yang sudah disiapkan ke sisi tandoor yang dipanaskan, tetapi oven dapat digunakan sebagai penggantinya, sebagai peralatan modern.