Tetapi, ketika aku traveling di pelosok kota Bukhara, sebuah kota tua dan perempuan2 nya benar2 polos tanpa make-up, wajahnya benar2 terlihat asli dengan perpaduan beberapa ras manusia dunia .....
Bukan itu saja. Bukan hanya wajah yang cantik dan cakap saja, tetapi juga tindak tanduk dan perilaku mereka menajdi unik, benar2 unik! Selama 8 hari aku disana, aku merasakan kehangatan tangan2 mereka yang menolongku. Akan kuceritakan detail, bagaimana meeka menolongku sebagai seorang wisatawan diatas kursi roda. Sebuah perpaduan yang cantik sebagai negeri "antah berantah" di ujung dunia Asia Tengah .....
Aku terus googling tentang orang2 Uzbek dan aku menemukan cerita tentang mereka, demikian.
Suku Uzbek, yang mayoritas mendiami negara Uzbekistan, adalah kelompok etnis Turki yang berasal dari wilayah Asia Tengah yang lebih luas, dan merupakan salah satu kelompok etnis Turki terbesar di wilayah tersebut. Mereka terdiri dari mayoritas penduduk Uzbekistan, di samping minoritas Kazakh dan Karakalpak, dan juga merupakan kelompok minoritas di Afghanistan, Tajikistan, Kyrgyzstan, Kazakhstan, Turkmenistan, Rusia, dan Cina. Dan, komunitas diaspora Uzbekistan juga ada di Turki, Arab Saudi, Amerika Serikat, Ukraina, dan negara lainnya.
Jadi, tidak heran mereka merupakan campuran denagn banyak suku bangsa dunia, menjadikan wajah mereka sangat unik dan menarik!
Kami dari Jakarta bersama dalam sebuah tour Uzbekistan dan menjelajah Tashkent ibukota Uzbekistan, Samarkand, Bukharaq dan kembali lahi ke Tashkent sebelum pulang ke tanah air. Terutama aku yang benar2 sangat tertaik tentang warga local, sosial hidupnya, budaya serta karya2 mereka, aku benar2 mencari tahu tentang mereka.
Banyak cerita dan fakta menarik tentang mereka, yang akan ku tuliskan semuanya. Bukan dari referensi saja, tetapi, aku merasakan sendiri disana, bagaimana "malaikat2 pelindungku" bear2 sigap untuk membantuku sebagai penggunma kursi roda.
Seperti warga Jepang, Dimana aku sudah berbaur dengan mereka karena aku minimal 3x setahun kesana dan warga Jepang benar2 aku merasakan kepedulian mereka yang ular biasa, begitu juga warga Uzbekistan.
Sehingga, walaupun untukku sendiri Uzbekistan tetap masih merupakan negari "antah berantah", tetapi lama kelamaan selama 8 hari aku disana. Hstiku muliai mencait dan aku punj menjadi jatuh cinta kepada negeri ini.
Begitu kami pulang, aku sudah merencanakan untuk meng-eksplore luar biasa seperti aku meng-eksplore Jepang dan Singapore, yang sudah aku anggap sebagai "rumahku", atau "negaraku", dengan kepudian yang sangat luar biasa!
Jika Singapore kepedulian mereka lebih kepada fasilitas dan aksesibilitas yang luar biasa disana, dan Jepang pun sama ditambah dengan kepedulian manusianya yang juga sangat luar biasa, cukup berbeda derngan warga Uzbekistan.