By Christie Damayanti
                                                         Â
       Pasar Joo Chiat Singapore, tempat aku makan pagi hamper setiap hari, ketika aku tinggal disana di akhir tahun 2022 lalu .....
Â
Suatu hari dipagi hari sebelum aku memulai aktifitas ku di Singapore, dan karena aku tidak minta tinggal hotel berbintang dan dengan makan pagi, setiap pagi aku selalu mencari makan pagi disekitaran hotel, atau jika mas Kardy Chiu membawakan makan pagi untukku, aku akan makan pagi di kamar hotelku.
Saat itu di pagi hari ketika aku traveling di Singapore akhir tahun 2022 lalu, aku menginap di sebuah hotel di distrik Joo Chiat, Dimana lokasi hotelku sangat strategis. Dekat dengan banyak restoran, supermarket, pasar bahkan kompleks heritage Joo chiat dengan bangunan2 ruko style peranakan nya .....
Nah,
Suatu pagi, mas Kardy menjemputku untuk mengajakku makan pagi di pasar tradisional Joo Chiat, sekitar 5 menit berjalan kaki dari hotel tempat tinggalku saat itu. Dan, aku ingat pasar2 di Indonesia ya seperti yang di Joo Chiat ini.
Dengan bangunan tradisional topis, dibagian bawahnya adalah "pasar basah" denagn buah, sayur, daging, ikan serta berbagai macam kebutuhan pokok, dan bagian atasnya adalah lapak2 makanan2 yang sudah buka sejak pagi hari, sama dengan banyak pasar2 di Indonesia.
Bedanya adalah bahwa pasar2 di Indonesia, belum terawatt dengan baik. Bau amis ikan dan sayuran bercampur dengagn  sampah yang banyak diletakan sembarangan. Makanan2 banyak didibiarkan terbuka dan ban yak lalat2. Semuanya berkesan kotor dan jorok. Pemeliharaan pasar2 tradisional di Indonesia memang masuh seperti ini.
Pasar2 di Singapore, seperti yang aku lihat di Community Bedok dan di Joo Chiat ini, sangat berbeda walau konsep serta bangunannya pun setara dengan yang ada di Indonesia. Semua nya tetap rapih dan bersih. Bau amis dari ikan dan daging pun, tidak tercium dengan telak, hanya samar2 saja. Dan, bisa dikatakan, pasar2 disana "tanpa sampah!"
Aku tidak mau menulis tentang pasarnya di Joo Chiat ini, tetapi akum au menulis tentang kehidupan pagi di Joo Chiat dengan beragam aktifitasnya di pasar nya ......
***
Pagi itu memang kami harus segera beraktifitas sebelum siang. Sehingga, seingatku mas Kardy Chiu menjemputku sekitar jam 7.30 pagi di hotelku. Dia mengajakku makan pagi di pasar dan dia harus segera ke Stadium untuk berlatih mendayung.
Aku mencari lift karena makan pagi seperti di foodcourt, ada di lantai atas. Dan, terpampanglah kehidupan pagi di pasar Joo Chiat, sebelum naik ke atas dan setelah di lantai atas .....
Di lantai bawah, suara ramai warga local Joo Chiat dan sibuk untuk berbelanja, seperti yang aku lihat juga di Jakarta.Ibu2 belanja, bapak2 duduk tenang di tempat2 duduk yang disediakan, dan beberapa anak2 yang ikut dengan ibunya, tenang dan tidak rewel.
Oya,Jika di Indonesia, banyak bapak2 yang merokok, tidak demikian bapak2 di Singapore, karena untuk merokok pemerintah Singapore tidak memperbolehkan merokok di tempat2 umum, sehingga memang nafas kita tidak ikut mencium asap rokok, yang bisa mengakibatkan "perokok pasif!"
Aku tersenym, ingat ibuku yang sering mengajakku ke pasar ketika aku masih kecil, dan aku sedikit rewel dengan bau amis serta keadaan yang kotor dan panas. Yang akhirnya, aku berjanji tidak ma uke pasar jika sudah dewasa, aku memilih hanya mau belanja di supermarket saja, hahahaha ......
Mas Kardy Chiu sudah diatas lewat tangga dan aku menyusulnya lewat lift, untuk akhirnya memilih makanan pagi.
Suasana di foodcout pasar Joo Chiat jam kami disana, belum tertlalu ramai. Sepertinya, baru ramai jika ibu2 yang berbelanja di bawah selesai berbelanja, baru mereka naik ke atas untuk makan pagi, atau makan siang.
Kami mengambil tempat yang menurut kami, strategis bisa melihat pemandangan luas di area itu, termasuk bisa melihat di luar Gedung pasar ini. Dan, aku pun mulai mengamati, memperhatikan apa yang ada di sana, yang menarik untuk aku rekam .....
Suasana pagi di foodcourt pasar tradisional Joo Chiat, Singapore. Meja dan kursi nya, ditanam dalam lantai sehingga tidak bisa diangkat dan tidak bisa dipindahkan. Suasana yang rapih, bersih dan tanpa sampah.Â
Setelah makan, mereka membawa tatakan dan semuanya, dikumpulkan di sebuah tempat dorongan, termasuk sampah2 nya. Sangat disiplin dan peduli, untuk sebuah negeri yang ingin terus maju ......
Adaq 2 orang bapak2 berkebuuhan khusus (lansia dan obesitas), diatas scooter bersubsidi dari pemerintah Singapore, nyaman berbelanja dan makan pagi di foodcourt pasar Joo Chiat
Bisa di klik link Channel Youtube ku :Â
Scooter untuk warga berkebutuhan khusus @Singapore (youtube.com)
Â
Hanya baru beberapa meja terisi, oya meja2 dan kusri2 di foodcourt2 seperti ini di Singapore ditanam dalam lantai, sehingga kita tidak bisa mengambilnya untuk dipindahkan ke tempat yang lain. Jadi, semua sangat rapi dan teratur.
Dan, aku melihat 2 orang berkebutuhan khusus (lansia) yang sudah selesai berbelanja dan naik ke foodcourt pasar ini, dengan berada di scooter 3 roda, yang banyak terdapat di Singapore! Aku langsung merekam dan aku Cuma membayangkan apakah akan ada dan akan terjadi di Indonesia, atau mungkin tepatnya di Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia?
Mereka dengan santai melenggang di pasar, berbelanja dan menikmati makan pagi nya. Tanpa ada orang yang mengusili atau berbuat yang membuat mereka tidak aman. Hatiku tersentuh, dan aku hanya bisa bermimpi, suatu saat di Jakarta, akan tiba saatnya .....
Begitu selesai makan pagi, kami turun dan berjalan swekitar 10 menit menuju Stasiun MRT Paya Lebar. Dan, di sebuah penyeberangan, aku pun melihat seseorang yang baru keluar dari pasar dan mengendarai scooter dan sepertinya juga akan menuju Stasiun MRT.
Seorang ibu dari pasar Joo Chiat, mengendarai scooter bersubsidi, beralan sesuai jalan kami, mungkin juga ingin ke stasiun MRT untuk ibu itu pulang, entah dimana .....
Â
Begitu nyamannya kehidupan pagi di Joo Chiat, sebuah distrik permukiman heritage dengan berbagi fasilitasnya, serta tidak ada kebisingan yang akut, seperti di Jakarta. Suasana yang tenang dan damai, kendaraan bermotor pun hanya sekali2, angin pagi sejuk denagn matahari yang masih malu2 muncul.
Aku dengan malaikat pelindungku, berjalan beriringan, menuju stasiun MRT untuk memuliai aktifitas kami disana, dan aku merasakan kedamaian yang luar biasa  untuk sebuah mimpi dan inspirasi baru .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H