Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dinding Penghalang Polusi Udara, Pandangan, dan Kebisingan di Area Konstruksi Singapura

19 Februari 2024   12:31 Diperbarui: 20 Februari 2024   09:04 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

 

Perjalananku berlanjut, sekarang bersama mas Kardy Chiu, setelah dia menyelesaikan pekerjaannya. Kami beranjak ke arah East Coast Park, sebuah taman kota besar sepanjang Pantai timur Singapura.

Tidak kecil ternyata, Bedok cukup luas sebagai salah satu distrik di timur Singapura. Dari tempat terakhir di Lyons Home, masih beberapa kilometer lagi, sebelum memasuki area East Coast Park.

Mengikuti alur pedestrian yang fully ramah disabilitas, pemandangan hijau seantero Bedok, sampai pada saatnya kami masuk ke area kotanya, Di mana banyak pembangunan gedung-gedung baru Singapura.

Di sinilah, aku mau cerita....

***

Di Singapura, keseimbangan antara pembangunan dan pemukiman telah menjadi pertimbangan penting. Keberhasilan Singapura dalam mendukung populasi dan perekonomiannya sambil mempertahankan kualitas hidup yang tinggi disebabkan oleh kebijakan yang disengaja dan berwawasan ke depan. 

Sejak awal pembangunan negeri mungil ini, Singapura mengadopsi konsep dan prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi TIDAK PERNAH dilakukan dengan mengorbankan lingkungan.Pertimbangan lingkungan diintegrasikan ke dalam proses pembangunan dan pengendalian bangunan. 

Keputusan kebijakan Singapura yang tegas diambil untuk menegakkan standar lingkungan hidup, meskipun hal tersebut berarti mempertaruhkan banyak hal.

Itulah yang kukatakan tentang KEPEDULIAN, untuk keberlanjutan kehidupan warga negara yang tidak hanya bahagia, tetapi juga sejahtera.

Selama perjalanan menyusuri pedestrian di Singapura, ternyata aku juga baru tahu bahwa Singapura walau negeri mungil yang cukup padat penduduknya serta sangat banyak area penyerapan dan penghijauannya, ternyata negeri mungil ini pun masih banyak membangun, bahkan bangunan-bangunan tinggi.

Dan ketika kami melanjutkan perjalanan kami menuju East Coast Park dari Bedok ini, ternmyata banyak sekali pembangunan gedung-gedung tinggi, Di mana jarak antara pembangunan ini dengan kawasan permukiman, cukup dekat.

Ketika area pembangunan tersebut ditutup secara permanen, bagaimana denagn alur kendaraan dan alur pejalan kaki?

Jadilah, pemerintah Singapura benar-benar memberikan solusi yang nyaman dan tetap aman bagi kendaraan dan pejalan kaki. Bahkan, bagaimana pemerintah Singapura menutup beberapa jaliur jalan atau pedestrian, lalu membuka jalur jalan atau pedestrian yang baru.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dan, jarak antara pembangunan ke kawasan permukiman bahkan ke kawasan perkantoran, dibangun buffer-buffer khusus yang benar-benar aku merasakan sangat aman dan nyaman, walau berada di lingkungan pembangunan dengan alat-alat berat serta bunyi yang ditimbulkan yang sudah terengar samar-samar karena adanya buffer ini.

Barrier ini bukan sembarangan. Dengan material yang cukup kedap bunyi, suara pembangunan cuma samar-samar terdengar, sehingga kehidupan warga sekitar pembangunan itu tidak terganggu, atau sangat sedikit terganggu.

Buffer itu memang didesain sesuai denagn kebutuhan. Konsepnya adalah "sesuatu" yang bisa menghalangi pandangan ke arah yang tidak bagus untuk dipandang. Juga menghalangi polusi, walau bukan 100% serta membuat orang-orang disekitar itu tidak harus merasa tidak nyaman dengan pembangunan tersebut.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Selain buffer dengan pagar kuning yang terlihat dari jalan mobil inni, ada lapisan berwarna putih di dalamnya, adalah dinging buffer yang rapi, untuk membatasi pejalan kaki di pedestrian yang pastinya akan sedikit terganggu dengan pemandangan dan suara-suara berisik...

Dokumetasi pribadi
Dokumetasi pribadi
Dinding putih dilapisan dalam dari pagar kuning yang terlihat dari jalan raya adalah seperti foto di atas ini. Dengan tinggi sekitar 4 meter dan material aluminium tebal, melapisi dinding puitih ini.

Ketinggian sekitar 4 meter ini, mencoba menghalangi debu-debu yang bisa masuk ke area lingkungan pembangunan, supaya debu-debu itu diusahakan tetap di area pembangunan. Jika memang alam atau angin mengalir besar, itu memang sudah diperhitungkan...

Lalu, pedestrian diusahakan tetap lebarnya antara 120 cm sampai 180 cm, sehingga sisi-sisi pedestrian bisa menjadi "guiding" bagi disabilitas netra. Dengan pedestrian yang tetap rapi, bersih, aman, dan nyaman sepperti foto di atas. 

Aku merasa aman dan nyaman walau aku tidak bisa memandang "keluar" dan area bebas, tetapi dengan adanya petunjuk arah serta signage darurat yang dipasang, aku benar-benar merasa tidak dalam "bahaya" dan merasa aman dan nyaman...

Di sisi kananku merupakan Kawasan permukiman, Di mana jarak antara permukiman dan pembangunan hanya sebatas pedestrian. Berarti sangat dekat, sehingga pemerintah Singapura memberikan konsep dinding tinggi sekitar 4 meter dan material kedap suara serta dengan aluminium putih yang bersih dan rapi.

Coba klik video ini, tentang buffer di Bedok ini: Buffer dan Barrier untuk "House Landed" @East Coast Park, Singapura (youtube.com)

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Buffer pagar kuning dan buffer pagar putih, Di mana di bagian depan adalah jalan raya dan dibagian belakang adalah kawasan permukiman.

***

Di kota yang ramai dan dinamis seperti Singapura, polusi suara merupakan bagian yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Baik karena lalu lintas yang terus-menerus, aktivitas konstruksi, atau dengungan mesin, suaranya dapat mengganggu penghuni dan pengunjung.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah mengambil beberapa inisiatif, termasuk pembangunan penghalang suara untuk adanya renovasi atau membangun bangunan baru. Tujuan utama nya adalah, tentu mengurangi kebisingan.

Urbanisasi dan pembangunan yang pesat di Singapura membuat lokasi konstruksi menjadi pemandangan umum di seluruh kota. Meskipun diperlukan untuk kemajuan, lokasi-lokasi ini sering menimbulkan kebisingan yang signifikan, yang dapat mengganggu penduduk dan pekerja di sekitarnya. 

Untuk mengatasi masalah ini, penghalang suara dipasang di sekitar lokasi konstruksi untuk meminimalkan dampak kebisingan.

Contoh nyata dari hal ini adalah pembangunan penghalang suara di sekitar lokasi proyek di area Bedok ke arah east Coast Park. Karena proyek infrastruktur besar ini melibatkan berbagai aktivitas konstruksi, kebisingan yang dihasilkan oleh alat berat, pengeboran, dan tiang pancang bisa sangat mengganggu.

Dengan menutup lokasi-lokasi tersebut dengan penghalang suara, pemerintah bertujuan untuk meredam kebisingan di dalam area konstruksi, dan mencegahnya merembes ke masyarakat sekitar. 

Inisiatif ini tidak hanya menyediakan lingkungan hidup yang lebih damai tetapi juga meningkatkan kesejahteraan penduduk di sekitarnya secara keseluruhan.

Bukan hanya kebisingan atau polusi udara saja, tetapi polusi suara di kawasan pemukiman dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup penghuninya. Faktor-faktor seperti jalan terdekat, transportasi umum, dan fasilitas rekreasi atau bahkan karena adanya pembangunan gedung atau perbaikan jalan, dapat berkontribusi terhadap tingkat kebisingan yang berlebihan.

Tentu saja, menyadari pentingnya lingkungan hidup yang damai, penghalang suara selalu dibangun di dalam kawasan permukiman untuk melindungi penghuni dari kebisingan yang tidak diinginkan.

Penghalang suara telah ditempatkan secara strategis untuk mengurangi dampak kebisingan terhadap warga. Seperti yang ada di foto di atas, dinding penghalang tinggi, walau mungkin tidak seluruhnya polusi itu bisa diredam. 

Tetapi, setidaknya, aku sebagai pemakai jalan pedestrian umum merasakan betapa rasa aman dan nyaman, dengan pembangunan dan tidak terlalu terganggu dengan suara yang sudah teredam dan polusi udara yang tidak terasa.

Dan, hal ini tentu saja tidak hanya menciptakan lingkungan hidup yang lebih tenang namun juga berkontribusi terhadap kesejahteraan dan kepuasan penghuni dan siapapun yang ada di sekitar itu, secara keseluruhan.

Itulah Singapura, salah satu negara yang tingkat KEPEDULIANnya sangat tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun