Â
"16@Bedok", adalah sebuah cluster yang aku datangi saat itu, tetapi ini berada di seberang jalan dari permukiman mewah Lucky Height Estate. Dimana, aku hanya membayangkan ketika Lucky Height Estate membangun ramp tinggi dari ujung perbukitan ke permukaan tanah jalan utama Bedok, tentu saja akan maksudnya.
                                                           Â
Â
Yang aku pikirkan adalah penghuni Lucky Height Estate ini, bisa menuju pasar tradisional di cluster di Seberang jalan. Karena di area permukiman mewah Lucky Height Estate sama sekali tidak ada minimart bahkan supermarket pun, tidak ada! Sehingga, kebutuhan pokok sehari2 merka pasti ke supermarket di Bedok Mall yang harus berjalan kaki atau naik bus umum sekitar 30 menit.
 Yang kupikirkan adalah, mereka bisa membelinya di pasar tradisional cluster diseberangnya, hanya tinggal menyeberang jalan saja ......
Oya,
Singapore benar2 berbeda dengan Jepang. Di Jepang, di banyak titik pasti terdapat minimart! Seperti di Jakarta, minimart2 itu bertebaran di pelosok kota. Bahkan, minimart2 itu bertetangga, tetapi sama sekali "tidak bersaing", karena pelanggan2nya ada. Mereka punya pasar tersendiri dan mereka sangat hidup walau banyak sekali, seperti di Jakarta .....
Di Singapore, jarang sekali ada minimart, kecuali di mall atau di tempat2 wisata, itupun tidak banyak. Sepertinya, pemerintah asingapore berjuang untuk kehidupan pasar tradisional, sehingga mereka tidak "mati". Tetapi, pasar2 tradisional inilah yang di up-grade untuk lebih nyaman dikunjungi.
Ketika aku masuk ke sebuah cluster dengan nama di papan Namanya "16@Bedok", aku memang ingin melihat kehidupan warga local Singapore.