Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Water Way View" Punggol, dengan Konsep Lingkungan Desa Nelayan dan Konsep Arsitektural Multi-Culture

31 Januari 2024   13:25 Diperbarui: 31 Januari 2024   13:40 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemandangannya sangat indah dan asik, walaupun Singapore sama panasnya dengan Jakarta, aku tidak tetlalu merasakan panas yang menyengat, karena pepohonan hijau yang tumbuh subur yang sangat terpelihara, sehingga ddaun2 hijau nya mengeluarkan oksigen O2 sehingga udara menjadi cukup sejuk dan tidak terlalu panas disana .....

Terinspirasi oleh awal mula kawasan ini sebagai desa nelayan, 10 blok tersebut diberi fasad bertekstur yang meniru kayu, dan dek luarnya memiliki kolom yang menyerupai panggung.

Enam kanopi luar ruangan terlihat seperti perangkap ikan tradisional Melayu, dan blok2 nya dibuat sedemikian rupa agar sebanyak mungkin dari 1.057 keluarga di sana dapat menikmati pemandangan jalur air.

***

Singapore merupakan negara yang terkenal dengan keberagaman budayanya, tak terkecuali Punggol. Terletak di timur laut Singapore, Punggol adalah kawasan perumahan yang kaya akan budaya dan warisan unik. Ini adalah kawasan dinamis tempat orang2 dari semua lapisan masyarakat berkumpul untuk tinggal, bekerja, dan bermain.

Dan, memang Punggol lebih terasa sebagai Kawasan permukiman denagan berbagai konsep hidup Singapore, dibandingkan denagn Sengkang yang lebih memilih full permukiman tanpa konsep2 tertentu.

Kebudayaan Punggol merupakan perpaduan pengaruh Tiongkok, Melayu, dan India. Daerah ini terkenal dengan masakannya yang beragam, dengan restoran yang menyajikan hidangan dari ketiga budaya tersebut. Daerah ini juga menjadi rumah bagi sejumlah festival tradisional, seperti Tahun Baru Imlek dan Diwali India.

Kawasan Punggol juga menjadi rumah bagi sejumlah situs bersejarah, termasuk Benteng Punggol yang dibangun pada tahun 1845 untuk melindungi kawasan tersebut dari invasi Inggris. Benteng telah dipugar dan sekarang dibuka untuk umum. Situs bersejarah lainnya termasuk Mercusuar Punggol yang dibangun pada tahun 1888, dan Dermaga Punggol yang dibangun pada tahun 1891.

Itulah sebabnya, memang Kawasan Punggol lebih dipilih untuk warga Singapore denagn tujuan membeli Kawasan tempat tinggal yang berkonsep dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan di Kawasan Sengkang, yang lebih dipilih oleh warga muda Singapore dengan konsep "apa adanya" dan harga yang lebih rendah.

Tetapi, tidak demikian dengan pemerintah Singapore itu sendiri!

Dari beberapa referensi yang aku baca, justru 10 block di area Water Way View Kawasan Punggol ini, di desain sedemikian rupa dengan arsitektural yang unik, dan menarik untuk menarik minat warga muda Singapore yang lebih mapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun