Dengan signage2 yang terpampang jelas sejauh mata memandang mencari informasi dan cukup jelas untuk dibaca dengan Bahasa Inggris yang mudah dimengerti. Selain terintegrasi dengan fasilitas transportasi, stasiun ini terintegrasi penuh dengan pengembangan properti Compass Heights dan Compass Point (Compass One).
Bahkan, ketika aku pertamakali ke Punggol 2 bulan sebelum saat itu, dan aku benar2 sendirinya aku mampu "menterjemahkan" kenyamanan dan keamanan untukku sebagai disabilitas pengguna kirsi roda dengan membaca yang sangat jelas petunjuku2 yang harius aku lakukan untuk berkeliling Punggol, termasuk naik MRT dan LRT.
***
Hartono Wu memang mengajakku berkeliling sampai 2x dengan LRT Sengkang dengan hanya membayar cukup murah, sebelum kami turun dari Stasiun LRT menuju Stasiun MRT Sengkang dan mencari p;atform menuju ke Stasiun MRT Punggol.
Hartono Wu, akan mengjakakku berkeliling "park connection" di Punggol, yang sebenarnya bergabung menjadi 2 dengan Sengkan "park connetion". Tetapi, tidak mungkin untuk kita menjelajahinya dengan jalan kaki atau kursi roda.
Mungkin memang , tetapi akan banyak membuang warku, walau penyalanan jalurnya terjamin. Tetapi. Seperti yagn aku tuliskan sebelum artikel ini, bahwa mereka pemerintah Singapore tdak akan membangun bench2 atau tempat2 duduk sepanjang jalan dan tidak menyediakan fasilitas2 nya, karena memang "park connection" bukan untuk sekedar berjalan saja.
"Park connector" di Singapore lebih membuktikan sebuah kenyataan bahwa Singapore mampu membangun negaranya dengan jalur2 hijau yang sangat berfungsi sebagai paru2 kota dan sebagai kepedulian akan alam dunia .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H