Sebelum aku dipindahan ke ruang rawat biasa, suster yang selalu membantuku dan seorang petugas medis datang ke ruangku, untuk sedikit menterapi tubuhku. Aku ditidurkan, di tbuhku di geser dan di gerak2an.
Mungkin, supaya ketika aku dipindahan ke ruang rawat biasa dengan tempat tidur yang berbeda, tubuhku tidak akan sakit. Dan memang benar, aku merasakan tubuhku lebih enak dan segar .....
Sore itu, aku dipindahkan ke ruang perawatan biasa, yang berbeda lantai dari ruangn ICCU awalnya. Ruang itu lebih kecil, tetapi lebih nyaman, menurutku.
Ini ruang rawat biasa di St.Francis Hospital di San Francisco, dimana aku dirawat intensiv sekitar 10 hari, sebelum aku diterbangkan pulang ke Jakarta .....
Lebih hommy dan posisi tempat tidurku bersebelahan dengan jendela, berbeda dengan ruang ICCU yang besar, dan dingin. Kamar perawatan itu, mempunyai toilet khusus untukku sebagai pasca stroke, yang bisa aku pakai dengan baik, ada TV serta tanpa mesin2 yang mengelilingiku.
Dalam pelepasa dari ruang ICCU, mesin2 itu harus dilepaskan dari tubuhku. Selang2 yang saling silang di tubuhku, satu persatu dilepas, dari jarum yang menusukku. Hanya 1 jarum saja yang tetap menempel di tubuhku untuk bisa memasukkan cairan2 khusus untuk pemulihan tubuhku.
Kateter tetap ada, karena mereka tahu bahwa jika aku sering ke toilet, aku harus benar2 dipapah oleh suster, dimana rumah sakit itu tidak banyak memiliki tenagaa medis untuk pasien2nya. Diharapkan, pasien2 itu bisa mandiri.
Dan, seperti yang aku tahu, di semua instansi negara2 yang mempunyai tenaga manusia yang mahal, tentunya akan sedikit tenaga untuk bekerja. Termasuk rumah sakit yang aku dirawat waktu itu. Sehingga, aku sangat mengerti jika kateter ku tetap masih ada ditempatnya, dan aku pun tidak keberatan jika itu terjadi.
Barang2 dalam koperku dibawa ke ruangku, karena besok pagi anak2ku dan keluarga adikku akan pergi ke Las Vegas dan langsug ke Los Angeles sampai pulang ke Jakarta, juga barang2 kedua orang tuaku, dibawa ke rumah sakit.
Malam itu, mereka bermalam terakhir. Besaok pagi sesuai dengan rencana, mereka akan pergi, dan kedua orang tuaku memilih tinggal di hotel yang lebih kecil, lebih dekat dengan rumah sakit. Lebih dekat dan lebih murah. Sedangkan adikku yang di Dallas, dia memang sedang bertugas di San Francisco dan mempunyai fasilitas tersendiri.