By Christie Damayanti
Â
Medio, 24 Januari 2024
Bukan mau sombong sih, tapi banyak sekali yang sidsh tahu siapa Christie diatas kursi roda karena lumpuh tubuh kanan, sejak serangan stroke berat tahun 2010 di San Francisco.Dan, karena aku sungguh mau edukasi tentang stroke, sehingga aku banyak menulis tentang ini dsn membuat beberapa buku.
Ya sudah, cerita lagi saja ya .....
Setelah aku pulang dari San Francisco karena dirawat selama 2 Minggu di St.Francis Memorial Hospital, aku diterbangkan bersama adikku dsn Bruder (suster lari2) dari sebuah lembaga kesehatan internasional di Alaska, dan langsung masuk perawatan di RS PGI Cikini selama 1 bulan.
Setelah itu, aku diterapi selama 6 Minggu di rumah sakit yang sama, setiap hari dari pagi sampai sore. Dan puji Tuhan, tanggal 17 Juni 2010, aku sudah bisa bekerja lagi dengan keadaan yang jauh berbeda dengan sebelum serangan stroke,di perusahaan yang sama aku bekerja sebelumnya.
Cerita tentang aku mengalami stroke itu sendiri, kalian mungkin banyak yang sudah tahu. Dan semuanya sudah aku posting di Kompasiana, bahkan sudah menjadi beberapa buku.
Yang aku mau ceritakan disini adalah, bagaimana perjalananku sebagai seorang senior arsitek yang bekerja di sebuah perusahaan developer multi-nasional, salah satu yang terbesar di Indonesia, PT Agung Podomoro Land dengan Central Park Mall, mall teramai di Jakarta, tempat aku berkarya terakhir sebelum terserang stroke, tiba2 banting stir menjadi seorang penulis dari ribuan artikel dan 70 judul buku.
***
Bermula ketika aku mulai bosan dengan keadaanku yang hanya duduk di belakang meja saja di kantor bedengku, sementara sebelum serangan stroke itu, aku adalah seorang arsitek lapangan yan bekerja benar2 di lapangan, dan duduk di belakang meja jika hanya ada meeting atau membuat laporan2 saja serta membalas surat2 pekerjaan.
Tiba2 seorang teman SMP ku, yang saat SMP justru aku tidak kenal dia (karena aku dulu adalah seorang pelajar yang cupu dan hanya belajar saja tanpa berteman), menghubungiku dan mau datang ke tempat aku bekerja. Aku iyakan, karena aku toh memang sedang bosan dengan kehidupanku, setelah sekitar 4 bulan aku bekerja lagi setelah serangan stroke.
Primus Namanya, seorang teman SMP ku, yang saat itu bekerja di surat kabar ternama PT Kompas sebagai wartawan senior. Dia mengajak bertemu denagnku untuk membawaku di dunia tulis menulis.
Aku sungguh bingung, bagaimana aku bisa menulis, sementara pekerjaanku adalah sebagai arsitek? Aku menulis hanya untuk membuat laporan atau text-book sebagai dosen yang mengajar di 2 universitas ternama di Jakarta, Universitas Tarumanagara dan Ukrida, sejak tahun 1999 lalu.
Aku mengiyakan, ketika saat itu juga Primus mengajakku ke Kompas, untuk belajar menulis cepat dan memposting juga dengan cepat. Dan aku benar2 terbawa dengan dunia tulis menulis, sampai saat nya 1 tahun kemudian aku menyadang gelar "Kompasianer of The Year 2011".
Aku terus menulis, bukan hanya karena ajakan Primus saja dan aku tergila2 untuk menulis, tetapi kata dokter syarafku Dr. Hophop di RS PGI Cikini bahwa otak kiriku membutuhkan terapi supaya otak kiriku yang sempat serendam darah 20% karena pembuluh darahku pecah akibat serangan stroke berat saat itu, membuat syaraf2ku akan semakin mati.
Sehingga, aku membutuhkan terapi2 khusus supaya syaraf2 otak kiriku tidak mati, salah satunya adalah berpikir, membasa atau menulis. Dan, aku melakukan ini untuk terapi otakku. Aku tidak terlalu peduli dengan siapa yang membaca tulisan2ku, dan berapa banyak yang membaca tulisan2ku. Tetapi bagaimana otak kiriku semakin bisa membawaku kepada pemulihan yang terbaik.
Jadilah aku menulis, hamper setiap hari antara 1 atau 2 artikel dengan sekitar 1000 kata dan kuposting di Kompasiana. Pernah ketika aku benar2 semangat untuk menulis, aku bisa menghasilkan 5 artikel setiap hanti dengan sekitar 1000 kata.
Sampai sekarang pun, aku tetap menulis rutin antara 1 atau 2 aartikel dan kuposting di kompasiana, dan sekarang, saat ini, artikelku ada 2657 artikel (jika aku posting tulisanku ini, akan menjadi 2658 artikel) denagn 264 artikel HEADLINE .....
Buku pertama, memang ada sahabatku Valentino yang "mengambil" tulisan2ku tentang stroke dan dijadikan buku untukku. Di lanching di RS PGI Cikini di bulan April 2012 dan sampai sekarang buku pertamaku ini tetap sampai sekarang yang "the best" di penerbitku LeutikaPrio.
Karena juga dengan konsep yang sama sekali tidak di edit, untuk menunjukkan betapa tulisanku sejak awal dengan banyak typo dan kata2 yang membingungkan karena otak kiriku sangat parah untuk berpikir, tetapi lama kelamaan menjadi semakin baik.
Buku kedua pun menjadi landmark untukku karena pernah masuk ke Gramedia selama 2 tahun 2013 sampai 2014, Degnan penjualan yang cukup signifikan, tentang bagaimana aku mengatasi kesedihan ku karena bapaku dipanggil Tuhan bulan Maret 2013 lalu. Aku menangis 3 minggu dalam tulisan2ku .....
Setelah itu, meluncurlah buku2ku terus dan terus. Sampai saat pandemi 3 tahun lalu, Dimana aku tidak bisa bekerja di kantor selama sekitar 6 bulan, dan 2 tahun pandemi saat itu tahun 2020 dan tahun 2021, aku menghasilkan 25 judul buku2ku, yang aku sempat menuliskannya karena pandemi .....
Terus aku publikasikan buku2 baruku, sampai saat ini, awal tahun 2024, buku2 ku sudah terbit dan sudah terpublikasikan sebanyak 70 judul buku, dan saat ini sudah ada 2 naskah buku baruku yang masuk ke editor, serta 2 naskah buku yang sedang aku akan segera selesaikan.
Genre buku2ku adalah :
- Kesaksian : heavy stroke dan kanker Rahim
- Arsitektur dan Urban & City Planning
- Sosial dan lingkungan
- Traveling dan Wisata
- Filateli Kreatif
- Disabilitas
- Edukasi
- Kuliner
Dokumentasi pribadi - 70 judul buku2 yang sudah terbit dan publish dan edit serta 9 judul buku terbaruku, yang mungkin akan terbit tahun 2024 sampai 2025 ini .....
Dokumentasi pribadi - Sebagian dari 70 judul buku2ku yang sudah terbit dan publish
Â
Â
Dokumentasi pribadi - Buku pertamaku yang sampai sekarang masih banyak diminati lewat penerbitku LeutikaPrio
***
Aku bukan mau sombong, tetapi aku hanya ingin berkata dan membuktikan bahwa aku seorang pasca sytoke denagn tubuh lumpuh kanan dan otak kiriku pernah terendam darah 20%, aku tetap mampu mencetak prestasi tanpa aku tahu sebelumnya,
Bahwa, ketika Tuhan mau dan berkenan kita masih hidup di dunia ini, apapaun keadaan kita, tetapi kita masih hidup berarti Tuhan masih mempunyai rencana untuk hidup kita. Karena, jika tidak Tuhan sudah memanggilku pulang, ketika keadaanku sungguh sangat parah ketika aku terserang stroke berat di Amerika dengagn berbagai masalah dalam tubuhku.
Semuanya akan baik2 saja, ketika kita mau menerima diri kita, apapaun yang Tuhan berikan pada kita. Fokus dan komitmen, harus ada dalam tujuan hidup kita. Fokuslah dengan Solusi, bukan focus denagn masalah. Ajaklah Tuhan selalu disisi kita, karena, DIA lah yang akan terus dan selalu membantu kita .....
Aku tidak tahu, sampai dimana jalanku sebagai penulis dan sebagai arsitek, tetapi aku tetap akan menuils dan berkarya, entah sampai kapan, entah sampai berapa ratus buku. Yang jelas, sampai Tuhan memanggilku pulang ke dalam Kerajaan NYA .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H