By Christie Damayanti
Ketika aku tiba din Sengkang, Hartono Wu, salah satu ex mahasiswa terbaikku selama aku mengajar di Fakultas Teknik Ukrida sejak tahun 1999 sampai 2009, sudah menungguku di luar Stasiun MRT Sengkang.
Berbasa basi sejeak, dia langsing mengajakku sarapan di sebuah kios local Singapore di Sengkang Hospital. Awalnya, aku sangat heran, mengapa di rumah sakit? Mengapa tidak di rumahnya atau tidak di food court disana?
Kalau di rumahnya, mungkin memang tidak siap menyambutku, ex disennya untuk sarapan. Oklah, walau aku tidak peduli sarapan apa yang penting hanya ingin bersilahturahmi dengan istrinya di unit apartmennya di Sengkang.
Tapi, mengapa harus di rumah sakit? Mengapa tidak diajaknya aku ke foodcourt yang aku yakin pasti ada disana? Aku pun bertanya pada Hartono Wu, dam dijawab denagn senyuman saja .....
Aku mengikuti jalannya, dan hanya sekitar 5 menit kemudian kami sampai di sebuah bangunan yang ternyata adalah Rumah Sakit Sengkang. Sebuah bangunan tidak menyolok bahwa itu adalah sebuah rumah sakit, seakan seperti "tersamar" diantara tower2 apartmen di sekslilingnya.
Rumah askit di Singapore yang ada sebelum ini pun, sudah sangat jauh konsep dan desinnya dengan ruamh sakit yang ada di Jakarta. Sangat berbeda, apalagi ini, rumah sakit baru di area baru, Sengkang. Dan, aku mulai mengamati apa yang unik dan luar biasa di Rumah Sakit Sengkang ini .....
Rumah Sakit Umum Sengkang adalah rumah sakit umum yang berlokasi di Timur Lsut Singapura, khususnya di Sengkang dan Punggol, Hougang dan Pasir Ris. Klinik2 yang ada disini ini menawarkan beragam layanan medis, mulai dari dokter umum hingga perawatan spesialis, dan di lokasi yang nyaman dan mudah diakses dari Stasiun MRT Sengkang, dan dikelola oleh Sengkang Health.
Sebagai arsitek, aku sangat tertarik dengan konsep2 baru, yang memang aku ke Singapore ini bukan hanya sekedar jalan2 saja, tetapi melakukan pengamatan tentang hal2 yang baru yang mungkin biasa diterapkan di Jakarta.
Dan karena area Sengkang dan Punggol sebagai area baru di Singapore, pemerintah sudah memikirkan banyak hal, termasuk tentang fasilitas2nya. Dengan adanya Rumah Sakit Sengkang ini, memberikan dampak yang luar biasa bagi warga local Singapore.
Betapa tidak?
Ketika sebelum ada aera Sengkang dan Punggol, warga Singapore yang tinggal di area Timur Laut Singapore ini, jika ma uke rumah sakit yang lengkap harus ke rumah22 sakit besar yang pastinya belum ada disana. Mungkin harus ke rumah sakit di downtown Singapore, yang mana berarti harus pergi dengan MRT atau mobil pribadi yang cukup jauh. Walaupun Singapore masih lebih kecil dari Jakarta, tetap saja membutuhkan effort yang lebih besar untuk ke rumah sakit yang lengkap.
Dengan dibangunnya Rumah Sakit Sengkang ini, tentu saja warga timur laut Singapore menjadi lebih nyaman dan lebih sejahtera untuk hidup dan kesehatannya.
Ditambah lagi, pemerintah Singapore membangun rumah sakit bukan hanya seedar untuk berobat saja, tetapi fungsi rumah sakit itu sendiri bersisian dengan fungsi2 yang berbeda, bahkan sanat berbeda.
Seperti yang sudah aku ceritakan diataw, bahwa setelah Hartono Wu menungguku keluar dari Stasiun MRT Sengkang, dia mengajakku ke rumah sakit ini, untuk sarapan. Dan aku benar2 tidak mengerti, mengapa ....
Tetapi, ternyata memang bayanganku tentang rumah sakit disana, sangat berbeda dengan bayanganku tentang rumah sakit di Jakarta!
Begitu kami masuk di rumah sakit ini, kami tidak disambut dengan pintu kaca yang terbuka dengan sendirinya dan bau rumah sakit menyeruak ke paru2ku! Tidak dan sama sekali berbeda! Rumah sakit itu begitu kami masuk, aku merasa di dalam atau seperti area masuk ke Mall!
Desain yang modern, terbuka tanpa dinding, angin dan Cahaya masuk menerobos dan di samping kanan dan kirinya terdapat kios2 makanan yang diatur sedemikian dengan asik, benar2 seperti kita masuk ke dalam mall di Jakarta yang dikanan kirinya terdapat cafe2 dan restoran2 mewah.
Tidak ada satupun tanda2 kita berada di dalam sebuah rumah sakit. Bahkan, bau nya pun wangi seperti wangi mall! Tidak ada bau rumah sakit sama sekali, pun yang datang sekitar kami datang, justru banyak masuk ke kios2 untuk sarapan! Bench2 modern banyak terdapat disana,
Permukaan lantainya pun disesuaikan, material yang agak kasar untuk tidak licin jika hujan. Tidak tampias, tetapi lantai itu benar2 disesuaikan dengan eksterior. Karena kios2 makanan ini
Cukup kecil dan hanya terdapat 2 atau 3 tempat duduk saja beserta mejanya. Jadi, yang tidak kedapatan meja dan kirsi mereka bisa duduk di bench2 yang disediakan. Dan yang aku tetap sangat nyaman adalah, mereka sangat peduli dengan kebersihan. Jadi, walau banyak orang sarapan di bench, sampah2 mereka tidak terlihat dimana2! Mereka membuang sampah dengan sangat rapih dan bersih!
Kami masuk ke salah satu kios sarapan, yang kata Hartoho Wu adalah langganan mereka, Hartono Wu dan istri. Karena unit apartemen mereka hanya tinggal menyeberang jalan saja.
Sementara Hartono Wu memesan makan pagi kami, aku benar2 berkeliling disekitar kios2 untuk mengamati dan bagaimana cerita kehidupan pagi itu di Sengkang ......