Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengeksplore Sengkang, Permukiman Inklusi Tanpa Diskriminasi dan Ramah Disabilitas

22 Januari 2024   11:16 Diperbarui: 22 Januari 2024   12:23 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Ratusan tower apartemen Sengkang, menyambutkku, begitu aku keluar dari Stasiun MRT Sengkang dengan berbagai kehidupannya serta langit biru cantik nya .....

Aku memang sangat excited, ketika Hartono Wu ex mahasiswaku seorang asisten profesor di SIT Singapore Institute of Technology, hari kedua untuk berkeliling Sengkang, sebuah area baru untuk permukiman di Singapore.

Sengkang, adalah tempat tinggal Hartono Wu, dan pagi2 saat itu aku naik MRT dari hotelku di Joo Chiat, lewat Stasiun MRT Paya Lebar, menuju Sengkang. Menarik sekali, 2x aku pindah kereta dan sampailah aku ke Sengkang. Bertemu dengan Hartono Wu di stasiun MRT Sengkang, dan berjalan menuju sebuah rumah sakit, dengan kios2 makanan untuk sarapan, sebelum kami mulai mengeksplore Sengkang .....

Oklah .....

Cerita tentang rumah sakit yang banyak kios untuk sarapan, setelah ini, ya! Karena eksplore tentang Sengkang dengan cluster2 apartemennya serta bagaimana Sengkang benar2 memenuhi area yang full "ramah disabilitas", sangat menarik dan membuat aku semakin takjub dan semakin iri sebagai seorang arsitek dan disabilitas .....

Sengkang

Referensi tentang Sengkang, hanya berkisar tentang kehidupan dalam cluster2 permukiman dengan berbagai kelebihannya serta berbagai kepeduliannya untuk semua warga Singapore, baik warga muda termasuk warga senior.

Dokumentasi Google Map
Dokumentasi Google Map

Area Sengkang dan Punggol di Timur Laut Singapore, sama2 dibangun ratusan cluster apartemen yang nyaman dengan berbgai fasilitas yang terbaik untuk warga Singapore, tanpa perbedaan, inklusi dan non-diskriminasi .....

 Tetapi, tidak ada atau belum ada cerita seseorang yang datang kesana dan melihat kenyataannya bagaimana. Jadi, ketika aku disana saat itu, tentunya aku akan menceritakan apa yang menarik dan bagaimana Sengkan mampu membangun mindset baru tentang "bagaimana kitab isa membangun kehidupan dalam cluster2 aparetemen yang sangat nyaman dan Sejahtera".

Begitu keluar dari Stasiun MRT Sengkang, langsung ratusan tower apartemen menyambutku. Saat itu, langit biru pun menyambutku untuk mengucapkan selamat datang. Dan, awan putih pun berarak dengan hembusan angin mendayu.

Singapore adalah sebuah negeri tropis yang cantik, sama dengan Jakarta. Jadi, ketika Singapore mampu memvangun sebuah kota cantik Sengkang (dan Punggol) dengan ratusan cluster apartemennya, aku sangat yakin bahwa Jakaarta pun akan mampu melakukan itu, asalahkan warganya mau diajak maju.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Berjalan kaki dan kursi roda, menunjukkan bahwa area disana benar2 "Tamah disabilitas". Foto kiri adalah, sambungan antara jalan dan pedestrian lingkungan untuk masuk ke beberapa bangunan yang nyaman dan ramah sekali untuk kursi roda .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Kami masuk ke cluster2 apartemen disana dan ternyata antar cluster itu saling berhubungan, tanpa kami harus keluar dahulu. Semua desain terintegrasi dan terkoordinasi dengan sangat baik. Ada bagian pemerintah Singapore yang membangunnya, ada juga bagian swasta Singapore yang membangun cluster2 tersebut, tetapi hasilnya benar2 saling merangkul.

Bukan seperti di Jakarta, ketipa pemerintah membangun apartemen rusunami, sangat jauh berbeda dengan apartemen2 yang dibangun oleh swata. Lokasi yang sangat berbeda, desain dan materialnya sangat jauh berbeda dan benar2 menunjukkan jurang perbedaan antara si kaya dan si miskin, bukan seperti di Singapore, yang benar2 setara dan sebangun antara desain dan material apartemen yang dibangun oleh pemerintah dan yang dibangun oleh swasta Singapore!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Pedestrian dalam cluster2 apartemen, yang sangat nyaman, bersih serta rapih! Terpelihara dengan sanat baik, untuk ruang2 publik untuk bersosialisasi antar penghuni .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Pedestrian antara bangunan tower apartemen yang semua dalam 1 permukaan tanpa ada undak2an. Sangat nyaman bagi kursi roda untuk disabilitas maupun prioritas atau lansia. Jangan lupa, pemerintah memang menyediakan fasilitas2 ini, untuk kenyamanan dan kesejahteraan warga Singapore, yang sehat, disabilitas dan lansia serta anak2 .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Kalaupun ada perbedaan tinggi permukaan karena "cut and fill" tanah, mereka membangun ramp walaupun sedikit/kecil dengan derajat kemiringan sangat landau, dan sepaket dengan railing nya untuk berpegangan.

Singapore mempunyai aturan tentang sepaket "ramp dan railing", sehingga dimanapun ramp dan railing berada, mereka menyediakan paket itu, seperti foto diatas ....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Antar fungsi bangunan dalam cluster2 apartemen di Singapore, setiap jalan setapak atau pedestriannya selalu dilengkali dengan canopy, supaya penghuni tidak kehujanan, apalagi ini adalah apartemen, yang memang dihuni oleh keluarga dengan orangtua, anak2 dan keluarga yang membutuhkan kemanan dan kenyamanan.

Berbeda dengan pedestrian yang menghungkan antara perkantoran, yang belum tentu dibangun dengan canopy, karena yang menggunakan adalah warga dewasa dan produktif serta struggle untuk bisa menggunakan paying jika hujan. Walau, banyak juga yang menggunakan canopy .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Lebar pedestrian yang nyaman (konsep Singapore adalah lebar antara 120 cm -- 180 cm minimal, ada juga yang lebih dari itu, tergantung dengan luas lahan yang digunakan. Karena, lebar 120 cm -180 cm adalah standard tongkat putih bagi tuna netra untuk "guiding block", karena Singapore tidak punya guidimg block untuk dipasang sepanjang pedestrian perkotaan termasuk seperti ini. 

Tetapi, kenyamanan konsep lebar pedestrian sangat cukup untuk memfasilitasi bagi tuna netra, bahkan pengguna kursi roda seperti aku. Coba lihat foto diatas, aku pemakai kursi roda, dan ada seorang ibu membaea stroller bayi, bisa berpapasan, tanpa salah satu harus menyingkir dahulu .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Pedestrian atau selasar berkanopi yang bersambung antar tower apartemen yang satu dengan yang lain, dengan konsep dersain bentuk, model atau material bisa berbeda satu sama lain. Sehingga menciptakan ruang yang harmoni bagi kesejukan pandangan mata bagi siap saja yang melihatnya. Baik penghuni atau pengunjung, seperti aku .....

***

Hartono Wu memang adalah penghuni salah satu unit apartemen di lantai sekian, di Sengkang. Sehingga, dia mengerti serta tahu betul kehidupan disana. Dia memilih yang terdekat dengan rumah sakit dan terdekat dengan Stasiun MRT, karena dia masih bekerja di SIT Singapore Institute of Technology.

Dokumentasi Google Map
Dokumentasi Google Map

Jarak dari Stasiun MRT dan rumah sakit hanya 500 meter, dan tower apartmen Haroto Wu, berada di salah satu cluster didepan MRT dan rumah sakit Sengkang .....

Kenyamanan yang ditunjukan oleh Hartono Wu dengan membawaku mengeksplore cluster2 Sengkang, benar2 membuat aku terpana. Dengan  ratusan tower apartemen yang ada (680 tower), aku merasa pemerintah Singapore benar2 luar biasa membangun kehidupan sosial yang luar biasa untuk kesejahteraan warga nya .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun