Berbeda dengan pedestrian yang menghungkan antara perkantoran, yang belum tentu dibangun dengan canopy, karena yang menggunakan adalah warga dewasa dan produktif serta struggle untuk bisa menggunakan paying jika hujan. Walau, banyak juga yang menggunakan canopy .....
Lebar pedestrian yang nyaman (konsep Singapore adalah lebar antara 120 cm -- 180 cm minimal, ada juga yang lebih dari itu, tergantung dengan luas lahan yang digunakan. Karena, lebar 120 cm -180 cm adalah standard tongkat putih bagi tuna netra untuk "guiding block", karena Singapore tidak punya guidimg block untuk dipasang sepanjang pedestrian perkotaan termasuk seperti ini.Â
Tetapi, kenyamanan konsep lebar pedestrian sangat cukup untuk memfasilitasi bagi tuna netra, bahkan pengguna kursi roda seperti aku. Coba lihat foto diatas, aku pemakai kursi roda, dan ada seorang ibu membaea stroller bayi, bisa berpapasan, tanpa salah satu harus menyingkir dahulu .....
Pedestrian atau selasar berkanopi yang bersambung antar tower apartemen yang satu dengan yang lain, dengan konsep dersain bentuk, model atau material bisa berbeda satu sama lain. Sehingga menciptakan ruang yang harmoni bagi kesejukan pandangan mata bagi siap saja yang melihatnya. Baik penghuni atau pengunjung, seperti aku .....
***
Hartono Wu memang adalah penghuni salah satu unit apartemen di lantai sekian, di Sengkang. Sehingga, dia mengerti serta tahu betul kehidupan disana. Dia memilih yang terdekat dengan rumah sakit dan terdekat dengan Stasiun MRT, karena dia masih bekerja di SIT Singapore Institute of Technology.
Jarak dari Stasiun MRT dan rumah sakit hanya 500 meter, dan tower apartmen Haroto Wu, berada di salah satu cluster didepan MRT dan rumah sakit Sengkang .....
Kenyamanan yang ditunjukan oleh Hartono Wu dengan membawaku mengeksplore cluster2 Sengkang, benar2 membuat aku terpana. Dengan  ratusan tower apartemen yang ada (680 tower), aku merasa pemerintah Singapore benar2 luar biasa membangun kehidupan sosial yang luar biasa untuk kesejahteraan warga nya .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H