Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kallang River dengan Ikan Pari Air Tawar, Terasering serta Aksesibilitas Luar Biasa bagi Disabilitas dan Prioritas

10 Januari 2024   10:40 Diperbarui: 11 Januari 2024   12:56 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Sungai Kallang, dengan air sugai yang surut dimasa musim panas, seperti di Indonnesia, tetapi pemerintah Singapura sudah mengantisipasi dengan terasering untuk penyerapaqn jika air Sungai meninggi, tanpa dinding Sungai dari beton/Dokumentasi pribadi

Hulu Sungai Kallang terletak di Taman Bishan-Ang Mo Kio. Resmi dibuka pada 17 Maret 2012 oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Di mana kapasitas sungai yang berkelok-kelok. Pemerintah Singapura merencanakan Sungai Kallang yang berkelok-kelok ini, didesain sedemikian ruma menjadi menarik dalam sebuah taman besar.

Sungai Kallang sendiri adalah sungai terpanjang di Singapura, mengalir sejauh 10 kilometer dari Waduk Sungai Kallang hingga Cekungan Kallang. Berasal dari daerah perencanaan Pusat Daerah Tangkapan Air, mengalir ke arah tenggara melalui Bishan dan Toa Payoh, sebelum akhirnya sampai di Kallang (Wikipedia).

Sebelum reklamasi lahan ekstensif di sepanjang pantai tenggara Singapura, Sungai Kallang biasanya bermuara di Selat Singapura di Cekungan Kallang, dekat tempat Jembatan Merdeka berdiri. Saat ini, Sungai Kallang mengalir ke laut lepas melalui Selat Marina.

Aku juga pernah menyusuri Sungai Kallang atau Kallang River, ketika mas Kardy Chiu mengajakku untuk mengikutinya latihan marathon, dari Singapore Stadium sampai ke Marina Bay, sekitar 10 km dengan kursi roda ajaibku. Bisa dibaca di beberapa bab sebelum ini.

Dan, ternyata, Kallang River ini mirip seperti Kali Ciliwung yang membelah Kota Jakarta dengan anak-anak sungainya. Bedanya adalah, Kalang River di Kelola dengan sangat baik, dipelihara dengan seksama bahkan dijadikan salah satu obyek wisata di beberapa titik.

Sedangkan Kali Ciliwung, ternyata Kali Ciliwung ini tidak pernah dikeruk sejak 20 tahun lalu (jaman Gubernur Ahok, mulai dikeruk, pun tidak diselesaikan oleh penerusnya), sehingga Kali Ciliwung selalu banjir setiap saat dengan berbagai permukiman-permukiman liar di hampir semua sisi sungai tersebut.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Karena Sungai Kallang di Ang Mo Kio Park berkelok-kelok dengan anak-anak sungainya, untuk menyeberanginya mereka membangun jembata dari kayu dengan railing dari beri dan berkawat-kawat, untuk kita tetap bisa melihat Sungai karena railing-nya tidak tertutup rapat.

Jembatan kayu ini pun, standard dengan kepedulian yang tinggi untuk pemakai kursi roda. Selama berkeliling di Ang Mo Kio Park, Aku tidak pernah bermasalah dengagn kursi roda. Artimya, ada jalan setapak tanpa kendaraan, dengan lebar minimum 1,2 meter untuk beberapa titik.

Tetapi, lebih banyak jakan stapak sekitar 2 meter, termasuk jembatan ini. Ini adalah sebuah hutan kota, tetapi bahkan di hutan kota yang secara umum, akan tidak Babyak dilewati oleh disabilitas dan prioritas (lansia), tetapi pemerintah Singapura tetap focus dan berkomitmen untuk terus dan tetap mendesain aksesibilitas dan fasilitas untuk disabilitas dan prioritas.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun