By Christie Damayanti
Hutan hujan kota Singapore di Bishan. Dirawat dengan baik oleh pemerintah Singapore, tetapi petugas membiarkan saja pepohonan hutan ini, tumbuh sesuai denagn alamnya, tanpa perlu di desain dan dipangkas ......
Mungkin ada 2 jam, kami berkeliling di taman kota Ang Mo Kio, sambil foto, video dan ngobrol. Saat itu seingat aku sudah sekitar jam 3 sore. Mas Kardy Chiu pun mengajak aku kea rah belakang taman besar itu, menuju hutan kota nya .....
Susana memang tidak berubah, tetap hijau, segar, nyaman dan dikelilingi oleh clustre2 apartemen yang Sebagian dihuni oleh orangtua2 dalam prioritas khusus Singapore. Karena, seperti Jepang Singapore juga dipenuhi oleh orangtua sebagai penduduk local.
Suasana memang tidak berubah, tetapi yang berubah adalah prpohonannya. Sangat terlihat dan terasa bahwa pepohonannya semakin kebelakang kea rah hutan kota nya, pepohonan adalah pohon2 hutan yang benar2 sesuai sebagai "hutan kota".
Pemerintah Singapore tetap memelihara hutan kota ini, sama dengan taman kota nya dalam 1 area Ang Mo Kio, tetspi pepohonan hutan kota dibiarkan saja tumbuh sesuai dengan "mau nya". Berbeda dengan pepohonan di taman kota, yang dipangkas rapih dn cantik, pepohonan hutan kotanya dibiarkan tumbuh seenaknya. Hanya petugas membuang daun2 keringnya ber-pelepah2 saja. Supaya tidak menghalangi keindahan hutan kota nya.
Dari pengamatanku lewat foto2 di Google dan dari pengamatanku di lapangan ketika aku kesana, Desember 2022 lalu, aku tahu bahwa pemerintah Singapore "mendesain hutan kota", disesuaikan dengan banyak hal. Antara lain, bahwa hutan kota ini "dikepung" oleh cluster2 hunian yang Sebagian besar adalah apartemen rendah sampai yang tinggi.
Bahwa hutan kota Bishan ini juga harus aman dengan hewan2 hutannya, yang bisa saja menyerang penduduk diselilingnya. Bahwa hutan kota ini pun bisa juga menjadi "sarang kejahatan", mengingat tidak aka nada warga kota yang dengan sengaja masuk ke dalam hutan hot aini, kecuali memang petugas, edukasi atau mungkin seseorang yang berniat jahat.
Sehingga, hutan kota ini di desain sedemikian  untuk bagaimana warga local tidak ketakutan denagn "warna hutan" di lingkungan mereka.
Hutan kota Ang Mo Kio di Bishan ini, "dibelah" menjadi 2 bagian dan ditengahnya dibangun jalan aspal, yang memang tidak digunakan menjadi jalan umum tetapi untuk lewat petugas atau penjaga hutan .....
hutan kota Ang Mo Kio dan taman kota Ang Mo Kio, yang sama2 berada di Bishan dan hanyak dibatasi denagn anak Sungai Kallang yang melalui taman dan hutan kota ini. Pepohonannya di hutan kota, dibiarkan tumbuh sendiri tidak di pangkas, seperti hutan pada umum nya ......
Sangat jelas perbedaannya antaraSelama perjalanan sepanjang hutan kota ini, sangat sepi. Hanya aku dan mas Kardy Chiu yang ada disana saat itu. Sehingga, hanya suara obrolan kami saja yang terdengar. Alhadil, suara2 hewan hutanpun lebih ramai dengan suara2 kami.
Suara ayam hutan bersaut2an cukup keras, dan suara2 monyet yang tidak terlihat mereka ada Dimana pun, cukup sering terdengar. Ketika ada sebuah suara aneh yang kita dengar, kami penasaran, suara apa itu?
Aku menunggu di jalan, dan mas Kardy Chiu mengendap2 menyeruak dedaunan hutan, ternyata terlihat seekor ..... entah hewan apa ..... tiba2 heawn itu berlari tanpa kita tahu itu hewan apa. Babi hutan kecil? Atau kijang? Bisa saja .....
Sayang, karena "ketegangagn" tadi, aku tidak sempat merekam dan tidak sempat memotretnya......
Pepohonan di taman hutan tropis Ang Mo Kio, denagn tanda2 untuk keamanan, keselamatan dan bagaimana pengunjung bersikap untuk tidak memberi makan hewan2 hutan yang kita lihatÂ
Untuk sampai ke hutan kota ini, kita terlebih dahulu masuk ke taman kota Ang Mo Kio, berjalan beberapa kilometer sampai menyeberangi anak Sungai Kallang, dan sampailah kita ke hutan kota Ang Mo Kio.
Â
     Aku dan mas Kardy Chiu, menyeberangi anak Sungai Kallang, yang airnya saat itu tidak penuh, lewat jembatan kayu .....
Coba lihat, taman menuju hutan kota ini dikelilingi oleh ckuster2 apartemen tinggi, Dimana penghuni disana pasti melihat dengan jelas, betapa cantiknya taman dan hutan kota ini. Kami menyeberangi anak Sungai Kallang menuju hutan kota nya ......
Anak Sungai Kallang yang surut. Tetapi jika musim hujan, Sungai ini bisa meluap yang mengakibatkan banjir sekeliling hutan. Mereka membangun "terasering" sebagai dinding Sungai, lebih baik disbanding dengan dinding beton yang tidak bisa menyerap air. Dinding terasering ini, diharapkan jika air Sungai terlalu penuh, air akan menyerap langsung juga masuk ke dalam tanah hutan .....
Kami berjalan terus ke belakang. Niat kami memang demikian. Jika hanya masuk ke taman kota nya saja, banyak wisatawan datang dan hanya masuk ke taman kota nya. Tetapi, aku memang sangat ingin tahu tentang banyak hal, dan mas Kardy Chiu itu sangat tahu tentang aku, sehingga dia selalu membawaku ke tempat2 yang aku ingin tahu, walau aku belum pernah tahu tentang itu ......
Cukup jauh juga kami berjalan melintasi hutan kota yang sudah di desain terbelah menjadi dua, dan pada saat sekitar 1 jam kanmi berjalan, kami melihat pintu keluar dengan bangunan penjaga hutan.
Aku mengamati bahwa hitan ini benar2 berada di sekeliling cluster apartemen yang sangat nyaman dan nenang. Jika mereka tingga disana, pastinya mereka akan terus mendengar suara2 hewan hutan, dari kejauhan atau mungkin saja ada hewan2 hutan kecil yang bisa keluar dari hutan.
Tapi sepertinya, hewan2 itu tidak keluar karena di sepanjang taman dan hutan kota ini dikelilingi paga2 tanaman yang mengkin saja hewan2 itu "takut" untuk keluar ......
Sepanjang taman dan hutan kota Ang Mo Kio Bishan ini, dilindungi oleh pagar hidup merupakan tanaman2 yang semuanya sebenarnya bisa masuk, ttapi ada "garis" yang membatasi sehingga baik manusia warga local di lingkungan ini dan hewan2 yang memang "dipelihara" oleh alam disini, enggan untuk keluar masuk ......
***
Kami keluar sekitar jam 5.00 sore, tetapi pengamatanku terus berlanjut tentang taman dan hutan kota Ang Mo Kio ini. Tunggu tulisan2ku berikutnya ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H