Anak Sungai Kallang yang surut. Tetapi jika musim hujan, Sungai ini bisa meluap yang mengakibatkan banjir sekeliling hutan. Mereka membangun "terasering" sebagai dinding Sungai, lebih baik disbanding dengan dinding beton yang tidak bisa menyerap air. Dinding terasering ini, diharapkan jika air Sungai terlalu penuh, air akan menyerap langsung juga masuk ke dalam tanah hutan .....
Kami berjalan terus ke belakang. Niat kami memang demikian. Jika hanya masuk ke taman kota nya saja, banyak wisatawan datang dan hanya masuk ke taman kota nya. Tetapi, aku memang sangat ingin tahu tentang banyak hal, dan mas Kardy Chiu itu sangat tahu tentang aku, sehingga dia selalu membawaku ke tempat2 yang aku ingin tahu, walau aku belum pernah tahu tentang itu ......
Cukup jauh juga kami berjalan melintasi hutan kota yang sudah di desain terbelah menjadi dua, dan pada saat sekitar 1 jam kanmi berjalan, kami melihat pintu keluar dengan bangunan penjaga hutan.
Aku mengamati bahwa hitan ini benar2 berada di sekeliling cluster apartemen yang sangat nyaman dan nenang. Jika mereka tingga disana, pastinya mereka akan terus mendengar suara2 hewan hutan, dari kejauhan atau mungkin saja ada hewan2 hutan kecil yang bisa keluar dari hutan.
Tapi sepertinya, hewan2 itu tidak keluar karena di sepanjang taman dan hutan kota ini dikelilingi paga2 tanaman yang mengkin saja hewan2 itu "takut" untuk keluar ......
Sepanjang taman dan hutan kota Ang Mo Kio Bishan ini, dilindungi oleh pagar hidup merupakan tanaman2 yang semuanya sebenarnya bisa masuk, ttapi ada "garis" yang membatasi sehingga baik manusia warga local di lingkungan ini dan hewan2 yang memang "dipelihara" oleh alam disini, enggan untuk keluar masuk ......
***
Kami keluar sekitar jam 5.00 sore, tetapi pengamatanku terus berlanjut tentang taman dan hutan kota Ang Mo Kio ini. Tunggu tulisan2ku berikutnya ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H