***
                                                          Dokumetnasi pribadi
Pintu masuk utama di lingkungan cluster2 permukiman adalah yang ujung hijau muda, sedangkan yang berwarna hijau tua adalah semakin ke belakang dengan hutan kotanya yang terdapat hewan2 hutan, seperti monyet dan babi hutan ......
Aku tidak terpikir, setelah aku berkeliling taman kota Ang Mo Kio ini, denagn fasilitas2 sebuah taman kota, ternyata memang taman besar ini dengan panjang sekitar 30 km, ada bagian yang menjadi hotan kota. Dengan pepohonan "asli" yang tidak ditanam, dn sudah sejak dahulu ada disana.
Begini,
Pulau Singapore saat dahulu, memang swebuah pulau asli dengan hutan dan pepohonan lebat, dan permukiman jaman itu seperti di Indonesia dengan hutan2 denagn penghidupan warga local. Singapore tetap memelihara pepohonan sebagian besar, denagn Sebagian kecil hutan disana ditebang untuk permukiman, termasuk di jaman colonial.
Sekarang, Singapore menikmati hadilnya, ketika pemerintah sangat memperhatikan kehidupan perkotaan metropolitannya. Walau Singapore diminati hamper semua bangsa di dunia karena salah satunya tentang kepeduliannya  untuk me-maintain kotanya.
Dengan kepadatan penduduk yang besar, dan Singapore adalah hanya sebuah pulau kecil di ujung semenanjung Malaysia, tetapi Singapore tetap memelihara perkotaannya termasuk penghijauannya.
Bahkan, warga Singapore yang merupakan bangsa2 di dunia, mau dan rela untuk tinggal di puluhan lantai apartemen disbanding dengan landed house, karena mereka sadar bahwa jika mereka ngotot untuk mempunyai landed house, akan membuat lahan Singapore semakin sempit, dan bisa membuat pemerintah yang tidak peduli menggunduli hutan2 nya.
Membuka lahan, sepertinya bagi Singapore bukan yang utama karena mereka sadar bahwa negeri mungil mereka tidak mempunyai banyak lahan, sehingga mereka memacu kehodupannya denga napa yang ada disana, termasuk teknologi dan pariwisata.
