***
Tanpa khusus dengan tujuan yang pasti saja, jika aku beradadi Singapura aku bisa mengamati apa yang aku inginkan. Seperti tentang aksesibilitas dan fasilitas-fasilitas bagi disabilitas dan prioritas, ternyata aku "menemukan" konsep apik yang bisa dipakai di Jakarta, walau sangat jauh berbeda dengan di Singapura.
Kolong jalan-jalan layang di Jakarta, tidak bisa menjadi tempat pedestrian karena berada di tengah-tengah jalan, bahkan di jalan laying Antasari atau jalan laying Kasablanka, di bawahnya adalah jalan ken daraan,
Ketika ada kolong jalan laying di Jakarta yang bisa menjadi seperti di Bishan ini, contohnya ada di Mangga Besar yang mau ke arah Mangga Dua, jalan laying itu kolongnya menjadi :campur aduk" umtuk homeless, tempat sampah, atau taman yang tidak terurus ....
Sebenarnya, bukan masalah posisi atau lokasi, tetapi yang terpenting adalah kedisiplinan waga Jakarta yang sama sekali tidak peduli dengan peraturan-peraturan yang ada. Bahkan, bisa dibilang jika dim Jakarta ada anekdot bahwa "peratutan itu untuk dilanggar" .....
Hmmmmmm ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H