By Christie Damayanti
Â
Medio pandemiÂ
Michele tetap bekerja di saat2 pandemi baru mulai. Awal tahun 2020, pandemi menutup semua pintu negara2 di dunia, membuat tidak ada seorang pun yang bisa keluar atau masuk ke semua dan dari semua negara, termasuk Indonesia dan Jepang.
Ketika itu terjadi, tentu saja tidak ada wisatawan yang datang ke semua negara, termasuk wisatawan2 lokal, yang juga dilarang keluar rumah jika tidak ada perlunya. Semua tinggal di rumah, melakukan semua aktifitas di rumah dan jika perlu hanya bisa secara online, lewat apapun, termasuk sekolah.
Itu juga yang dialami oleh Michelle. Dia melakukan kuliahnya sewaca online, tetapi sesaat awal pandemi, Michelle masih bisa bekerja di Seven-Eleven dan Hotel Hyatt Shinjuku, sebelum dia harus dirumahkan yang di hotel. Sementara yang dia bekerja di Seven-Eleven tetap berjalan karena minimart adalah salah satu yang boleh membuka gelainya karena berhubungan denagn kebutuhan sehari2.
Beberapa saat, dunia benar2 berhenti dalam kehidupannya. Semua tutup dan semua berada di rumah masing2 kecuali yang bekerja di sektor kebutuhan sehari2. Pasar yang terbatas, supermarket, minimarket, rumah sakit dan instansi2 yang berhubungan dengan Kesehatan.
Michelle tetap tekun bekerja di Seven-Eleven, sementara kuliahnya sempat diliburkan beberapa saat. Hidupnya hanya dari apartemen ke Seven-Eleven nya saja. Bolak balik hanya disitu2 saja. Memang membosankan, tetapi teguh dia menjalankannya.
Sampai suatu saat Seven-Eleven nya pun membatasi ruang berdagangnya karena memang tidak terlalu banyak yang membeli karena larangan untuk keluar rumah jika tidak perlu2 amat. Sehingga, suatu saat dia hanya bisa dirumah saja .....
Aku sungguh sedih, apalagi ketika dia sempat tertular covid-19, yang membuat aku drop dan seding sekali.