Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mandiri Sejak 17 Tahun, Leader Sejak 19 Tahun, Bersahaja dengan Masa Depan Gemilang di Jepang

3 Januari 2024   10:53 Diperbarui: 3 Januari 2024   11:02 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

 

Semula, kupikir Michelle mau kuliah teknologi, apapun. Karena Jepang adalah negeri teknologi. Sykur2 dia mau kuliah di dunia gempa secara Jepang adalah negara gempa atau dunia robotic, secara robot adalah masa depan dunia, dan di universitas2 di Tokyo yang ditunjang oleh ahli2 gempa dan ahli2 robot Jepang.

Minimal, aku ingin Michelle kuliah arsitek menikuti karierku. Tetapi ternyata Tuhan berkehendak lain .....

Ketika Michelle benar2 hanya ingin "kuliah yang tidak usah mikir" (heh? Kuliah ga usah mikir??), aku sadar bahwa Michelle "hanya" ingin kuliah di dunia yang sudah membiayainya, ysitu dunia HOSPITALITY, dunia pelayanan, salah satunya perhotelan.

Dia bekerja di dunia pelayanan. Dari sebagai waitress di Ichoran Ramen Asakusa, lalu di Minimart Seven Eleven dan dunia perhotelan di Hotel Disney Celebrate, Hotel Hyatt Shinjuku Tokyo dan Hotel Maimaru Tokyo.

Jadilah, sejak lulus Bahasa Jepang, Michelle masuk Hospitality College jurusanBisnis Perhotelan lulus D4 dan lanjut ke Universitas Meikai lulus S1 dengan jurusan yang sama.

***

Aku tidak pernah bilang "tidak" ketika anak2ku memilih jalan hidupnya masing2. Aku hanya meminta bahwa mereka harus sungguh2 belajar apapun untuk menunjang masa depan mereka. Apapun, karena Tuhan menempatkan masing2 dari kita untuk menjalankan tugas2nya sesuai dengan Rencana NYA.

Kubiarkan Deniis kuliah di DKV dan berkarier di PT Kalbe Farma dengan prestadi2 yang membanggakan.

Dan, kubiarkan juga Michelle kuliah di bisnis perhotelam dam hospitality dan kubiarkan berkaier di dunia perhotelan dan hospiraluty. Tuhan memakai mereka untuk perpanjangan Tangan NYA bagi dunia .....

Nah,

Ketika Michelle lulus dan di wisuda dengan gelar Degree of Bachelor of Art in Hospitality & Tourism Management, denagn nilai2 yang sangat membanggakan, tentu saja aku benar2 bangga serta menangis Bahagia. Sehingga ketika aku menanti Michelle naik ke ats panggung untuk menerima wisudanya, aku sempatkan menulis sebuah cerita singgat tentang Michelle di medsosku :

meikai-6594d970de948f1e7b07ad02.jpg
meikai-6594d970de948f1e7b07ad02.jpg

Dokumentasi pribadi - Prestasi Michelle dengan nilai kelulusan "A" semua

 

 ------------------------------------------

Michelle  ma belle

22 tahun lalu,
Aku sempat menangis di meja operasi,
Aku sempat memohon pada Tuhan, ketika aku melihat bayiku diangkat dsn kecil, kurus tidak menangis dan sudah biru .....

Dokter menepuk pantat bayi itu,
Barulah si bayi menangis ......

4 bulan krmudian,
Aku sempat belinang air mata selama 4 tahun setelah itu,
Vonis dokter pendengarannya cuma 95dB,
Dan aku mengurusnya tiap saat,
Terapi di RSCM tiap Minggu,
Dan terapi walkman di kupingnya tiap hari,
Dengan mata basah dan hati bergemuruh,
Tanpa perhatian dari papa nya,
Aku siap punya anak tuna rungu ......

Dia juga sering kejang/step,
Kolik di perutnya terus kambuh,
Dia bisa berteriak2 keras kesakitan di perutnya, bermenit2 tanpa tahu harus berbuat apa karena ini salah satu masalah bagi bayi premature dan hidup di rahimku dengan tumor besar

4 tahun kemudian,
Tuhan mrmbalikkan semuanya,
Dia sembuh 100% dengan 20dB,
Dia luar biasa pintar, tanpa belajar,
IQ nya 148 tidak pernah turun,
Jika tes Toffle, bernilai 600 sampai 680,
Bicara bahasa Inggris begitu lancar sejak 15 tahun, walau tidak sekolah di sekolah internasional, karena aku tidak punya biaya besar .....

Tanpa ada perhtian dari papanya setelah kami berpisah ketika dia masih SD,
Tanpa bantuan siapapun aku mengurus nya dalam semua hal, dengan tubuh kanan lumpuh karena stroke berat tahun 2010,
Walau ada bapak dan ibuku, mereka sudah semakin lanjut .... ..

Akhirnyaaaaa .....
Air mataku terbayar sudah
Kerja kerasku pun sudah selesai,
Dia lulus dengan sangat gemilang di usia 22 tahun,
Usia 17 tahun dia terbang sendiri ke Jepang negeri impiannya
3 bulan kemudian dia fully mandiri termasuk hidupnya tanpa uang dariku lagi,
Gajinya partime di 3 tempat menghasilkan pendapatan sebesar manager madya di Jakarta

Sekarang,
Dia berhasil dari sebagian impiannya,
Kuliah dan bekerja di Jepang,
Dan terus menabung untuk punya rumah seperti "rumah Nobita yang ada Doraemonnya" .....

Oya,
Dia tidak mau kuliah di tempat dengan Bahasa Inggris apalagi Bahasa Indonesia di lingkungan teman2 Indonesia ...
Dia mau kuliah dengan Bahasa Jepang,
Dia benar2 bergaul dengan kehidupan Jepang,
Karena dia benar ingin tinggal di Jepang ...
Entah ada apa di otaknya

Sekarang,
Aku lega sebagai orang tua sendirian,
Anak2ku sudah mandiri dan sukses,
Dennis sudah sebagai supervisor desain di Kalbe Farma di Jakarta,
Michelle sudah sebagai leader di 7/11 di Shin Urayashu dan leader di Hotel Minumaru Tokyo,
Aku benar2 lega ......

Kelumpuhan tubuh kananku dan perjuanganku, terbayar sudah .......
-----------------------------------------------------

Sebuah kebanggaan besar membunga di dadaku, tentang anak2ku termasuk Michelle, sampai sekarang .....

meikai1-6594d9d4c57afb68dd3c7fd2.jpg
meikai1-6594d9d4c57afb68dd3c7fd2.jpg

Dokumentasi pribadi - Aku dan anak bungsuku, Michelle sesaat setelah di wisudad di Universitas Meikai Chiba

 

Sekarang ini,

Michelle berkarier di sebuah hotel, Namanya Hotel Maimaru di Tokyo. Sebuah hotel kecil tapi cukup mahal dan banyak membuka cabang di seluruh Jepang. Dia bekerja di bagian Front Office dan mengelola travel hotel tersebut.

Sungguh sangat membanggakan, ketika dia berumur 17ntahun sudah belajar mandiri dan di umur 19 tahun, dia sudah menjadi seorang leader di Seven-Eleven dan seorang Manager di Hotel Hyatt Shinjuku Tokyo .....

Bagaimana hidupnya, kelak?

Aku serahkan hidupnya, semuanya pekada Tuhan ku ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun