Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pemakaman Goshikien Yagoto, "Lautan Kuburan" Terbesar di Nagoya

4 Desember 2023   09:59 Diperbarui: 4 Desember 2023   10:23 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi www.es.findagrave.com

By Christie Damayanti

Pemakaman Goshikien Yagoto, lautan kuburan terbesar di Nagoya, Sejauh Mataku Memandang adalah Nisan Kuburan Khas Jepang

 

Seperti yang aku tuliskan di artikel sebelum ini, ketika aku sampai Yagoto menuju Universitas Chukyo, begitu aku keluar dari stasiun bawah tanah disana, tampak jelas langit biru cerah dan Universitas Chukyo terpampang megah di drpanku!

Aku bergerak keluar lift dan aku bingung harus memutar kemana dahulu karena sampai sana baru sekitar jam 10.00 pagi, padahal kami berjanji bertemu di sekitar jam 1.00 siang, karena beliau sedang mengajar sebagai dosen.

Hmmmmm ......

Aku bergerak kea rah kanan, sementara Universitas Chukyo berada di seberang jalan besar Yagoto. Aku melihat sebelah kanan dari arahku terlihat lebih sepi dengan langit biru cerah dan pekat. Sementara di sebelah kiriku, aku melihat keramaian, karena ada perempatan besar dan banyak bangunan2 setinggi belasan lantai dan terpampang nama AEON besar disana.

Berarti, disana menuju pusat kota, sedangakan sebelah kananku menuju sedikit keluar kota. Kupikir, mungkin nanti jika di area kananku tidak menarik, aku akan berbelok ke sebelah kiriku dan mungkin aku bisa makan siang di AEON sebelum bertemu dengan Profesor Pitono Hartono.

Aku mulai berjalan perlahan diatas kursi rodaku. Menikmati pagi di distrik Yagoto kota Nagoya. Mobil2 semakin sepi karena memang sudah lebih dari jam sibuk pagi. Ada beberapa warga naik sepeda. Entah tujuannya kemana dan belim ada anak2 sekolah, karena sudah masuk sekolah dan yang balita belum keluar dari sekolah.

Sementara, yang banyak bersepeda adalah perempuan2 muda, yang mungkin mau berbelanja karena ban yak memakai seperda dengan keranjang2 nya. Aku tersenyum, membayangkan aku berada salah satu dafri mereka .....

Ya, aku sudah merasa Jepang adalah "negeri ke-2 ku", karena anakku tinggal di Jepang sejak tahun 2017, dan sekitar 3x setahun aku pasti terbang ke Jepang, sehingga untukku sekarang, Jepang sangat familier walau tetap saja aku tidak bisa berbahasa Jepang.

Aku terus berjalan perlahan memnikmati kicauan burung karena memang jalur itu banyak sekali pepohonan dengan permukiman2 cantik di sebelah kananku. Sementara, disebelah kiriku adalah bangaunan2 besar, salah satunya rentetan Universitas Chukyo dari ujung kiri sampai ujung kanan jauh dari aku, entah ada berapa bangunan mereka.

Tiba2, mataku melebar, karena aku melihat pandangan sebelah kananku "lautan kuburan", sejauh mata memandang! Kuburan sebesar itu? Apakah hanya sekedar pemakaman umum biasa ataukah pemakaman khusus menjadi sangat luas?

Aku sangat tertarik dengagn bentuk kuburan Jepang, khas sekali seperti yang aku lihat di beberapa tempat sebelukmnya di Jepang. Yang paling luas sebelum ini adalah ketika aku beralanberkeliling di Shimosa Nakayama, dimana disekitarnya memang beberapa kuil agama Shinto, yang menurutku, sangat wajar. Apalagi, tempatnya cukup tertutup dan benar2 seperti kuburan atau pemakaman umum yang di desain bukan di perkotaan.

Tetapi, ini?

Di sebuah distrik besar Yagoto dan berada di pinggir besar Yagoto serta berada di deoan Universitas Chukyo! Ini yang membuat aku sangat tertarik! Dan, naluri penulisku pun semakin "memanggilku" untuk mencari tahu ......

 Dokumenatsi www.googlemap.com
 Dokumenatsi www.googlemap.com

Map diatas, sebelah kiri yang berwarna kuning pucat adalah Universitas Chukyo dan disebelah kanan yang berwarna hijau adalah pemakaman yang sagnat luas, sejauh aku memandanmg ......

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sedikit aku berbelok dari jalan utama Yagoto ini, aku berada di lautan kuburan2 khas Jepang dengan jalan besar nya. Tidak ada orang disana, langit biru menantangku untuk terus melaju masuk ke lingkungan pemakanan itu ......

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ternyata ada papan nama Pemakanan Goshikien, tidak ada pernyataan apapun tentang pemakaman ini, setelah aku translate dengan Google Tranlate. Hmmm, mungkin memang ini adalah pemakaman umum Yagoto saja. Tetapi, bagaimana seluas itu?

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Setelah aku bertemu Profesor Pitoyo dan aku masuk ke Universitas Chukyo, aku baru melihat dari ketinggian 6 lantai, seluas itu Pemakaman Goshikien Yagoto ini .....

***

Pemakaman Yagoto adalah salah satu pemakaman terbesar di Nagoya, Jepang tengah. Terletak di lingkungan Yagoto. Pemakaman ini, yang didirikan pada tahun 1915 pada era Taish, bersifat sipil dalam arti bahwa setiap penduduk Nagoya, apapun agamanya, dapat mengajukan permohonan untuk mendapat tempat di sana. Wikipedia.

Jenazah orang yang meninggal dapat dikremasi di krematorium kuburan dan abunya dikuburkan di makam. Sebagian besar makam tersebut merupakan makam keluarga.

Ternyata setelah aku googling, pemakaman luas di Yagoto ini merupakan pemakaman umum. Walau aku tetap ingin tahu lebih banyak lagi tentang pemakaman di Yagoto ini .....

Hari itu, sebelum jam makan siang sekitar 1 jam aku berkeliling area Pemakaman Goshikien. Melihat dan mengamati bagaimana konsep pemakamanan Jepang terbesar di Nagoya. Dengan nisan2 besar dari beton khas Jepang yang unik, tanpa harus ada jalan setapak di jalur2nya.

Mereka membangun nisan2 per-bagian yang padat, sehingga jalan aspal untuk penguburn hanya per-bagian besar saja. Seperti aku memakai kursi roda, hanya bisa melewati jalan aspal di bagian besar saja.

Semuanya rapih dan teratur dan yang jelas, bersih. Suasana yang sepi, hanya ada suara kicau burung yang hinggap di beberapa pohon disekitarnya. Dan, hari itu aku sama sekali tidak melihat seseorang, baik yang hanya berjalan melwwati saja, apalagi tidak ada orang2 yang datang dan berdoa disana .....

Dokumentasi www.es.findagrave.com
Dokumentasi www.es.findagrave.com

Jalan setapak untuk kendaraan bermotor, mungkin untuk penguburan, dalam beberapa bagian besar untuk berjalan mencari orang2 yang dikubur .....

 

Jujur, akua gak ngeri beralan sendirian saat itu walau terang dan cerah. Tetapi berada dalam lingkungan pemakaman yang sepi menimbulkan perasaan yang tidak enak, sehingga aku justru lupa untuk memotret2 bagian2 yang kuanggap menarik.

Aku pun hanya berjalan sekeliling dan berputar kembali ke jalan utama Yagoto. Itupun sudah memakain waktu sekitar 1 jam lebih, sebelum aku berbalik kearah yang lebih ramai, kea rah AEON untuk aku mencari makan siang disana .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun