By Christie Damayanti
Pemakaman Goshikien Yagoto, lautan kuburan terbesar di Nagoya, Sejauh Mataku Memandang adalah Nisan Kuburan Khas Jepang
Â
Seperti yang aku tuliskan di artikel sebelum ini, ketika aku sampai Yagoto menuju Universitas Chukyo, begitu aku keluar dari stasiun bawah tanah disana, tampak jelas langit biru cerah dan Universitas Chukyo terpampang megah di drpanku!
Aku bergerak keluar lift dan aku bingung harus memutar kemana dahulu karena sampai sana baru sekitar jam 10.00 pagi, padahal kami berjanji bertemu di sekitar jam 1.00 siang, karena beliau sedang mengajar sebagai dosen.
Hmmmmm ......
Aku bergerak kea rah kanan, sementara Universitas Chukyo berada di seberang jalan besar Yagoto. Aku melihat sebelah kanan dari arahku terlihat lebih sepi dengan langit biru cerah dan pekat. Sementara di sebelah kiriku, aku melihat keramaian, karena ada perempatan besar dan banyak bangunan2 setinggi belasan lantai dan terpampang nama AEON besar disana.
Berarti, disana menuju pusat kota, sedangakan sebelah kananku menuju sedikit keluar kota. Kupikir, mungkin nanti jika di area kananku tidak menarik, aku akan berbelok ke sebelah kiriku dan mungkin aku bisa makan siang di AEON sebelum bertemu dengan Profesor Pitono Hartono.
Aku mulai berjalan perlahan diatas kursi rodaku. Menikmati pagi di distrik Yagoto kota Nagoya. Mobil2 semakin sepi karena memang sudah lebih dari jam sibuk pagi. Ada beberapa warga naik sepeda. Entah tujuannya kemana dan belim ada anak2 sekolah, karena sudah masuk sekolah dan yang balita belum keluar dari sekolah.
Sementara, yang banyak bersepeda adalah perempuan2 muda, yang mungkin mau berbelanja karena ban yak memakai seperda dengan keranjang2 nya. Aku tersenyum, membayangkan aku berada salah satu dafri mereka .....