Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Inspirasi di Toilet Disabilitas Shinkansen Tokaido Senyo dari Tokyo ke Nagoya

27 November 2023   10:37 Diperbarui: 27 November 2023   10:43 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

 Perjalanan naik Shinkansen Tokaido -- Senyo dari Tokyo ke Nagoya, sebenarnya tidak lama. Hanya sekitar 2 jam, dari masuk stasiun sampai kelar stasiun. Karena, didalam Shinkansennya, hanya sekitar 1 jam 40 menit saja.

Tetapi, bukan aku jikla aku tidak mau tahu tentang apapaun di sekilingku!

Karena saat itu adalah hari kerja, Shinkansen tidak terlalu penuh. Hanya beberapa eksekutif2 yang naik Shinkansen dari Tokyo ke Nagoya, untuk bekerja atau meeting.

Jika naik Shinkansen bukan sebagai turis, adalah sangat mahal, sekotar 10.000 Yen sekali naik, lalu kembali 10.000 Yen, totoal 20.000 Yen, tentu saja para eksekutif yang bolak balik naik Shinkansen adalah berada dalam top manajemen.

Jika pekerja bissa, jika tidak disponsori perusahaannya naik Shinkansen, mereka naik commuter atau bus, yang tarif nya jauh lebih murah, atau ngekos di Nagoya ......

Mataku celingak celinguk memandang sekelilingku. Suasana yang tenang sekali. Oya, jika naik kendaraan umum di Jepang, kami tidak boleh bersuara, apalagi keras2. Bahkan, jika terima telpon pun, harus berbisik2, menjadikan semua kereta dan bus seperti kuburan! Sunyi, hanya ada suara mesin kereta atau bus saja.

Sebenarnya, aku tidak ingin ke toilet tetapi aku selalu ingin masuk ke toilet disabled untuk melihat fasilitas2 yang ada dari setiap kereka Shinkansen yang aku naiki. Karena, tidak semua Shinkansen punya fasilitas toilet yang sama. Semua ada toilet disabled, tetapi seringkali berbeda.

Nah, kali ini sepertinya Shinkansen yang aku naiki, berbeda toilet disabilitas nya dan aku ingin menjenguk kesana.

Aku berdiri perlahan dan tubuhku kutempelkan ke kursi supaya aku tegap karena kereta agak bergoysng. Inat, Shinkansen adlah kereta peliru, dimana bergerak dengan sangat cepat, entah apakah rodanya menempel dengan rel atau tidak, tetapi yang jelas kita tetap harus berhati2 jika mau berdiri dan berjalan. Apalagi untukku yang lumpuh tubuh kanan, kan?

Aku berdiri dan harus menuruskan kaki2ku dahulu sebelum mulai berjalan. Gerbong khusus untuk disabilitas ini, memang di desain dekat dengan gerbong toilet. Dan, tempat duduk disabilitas pun di desain terdekat dengan pintu masuk gerbong toilet.

Setelah tubuhku siap bergerak, aku tetap harus menempelkannya ke kursi supaya jika tiba2 kereta berhenti mendadak, aku siap berpegangan. Perlahan, aku melipir dari kursi k uke dinding kereta terdekat untuk memencet tombol pintu menuju ke gerbang toilet.

Tidak terlalu sulit, karena Shinkansen benar2 di desain serba elektrik yang memudahkan penumpang, terutama penumpang disabilitas seperti aku.

Walau semua dirancang dengan sangat baik, tetap saja disabilitas lumpuh separuh tubuh seprti aku benar2 harus berhati2 untuk berjalan. Apalagi, ketika menginjakan kakiku ke gerbong toilet, itu rasanya aku harus meloncat keluar gerbong, karena tetap saja antar gerbong tidak bia dipatek!

Antar gerbong harus di kaitkan dengan perhitungan tertentu sehingga Shinkansen bisa meliuk2 sesuai dengan jalir rel, bukan jika di pantek, Shinkansen tidak akan bisa berjalan dengan baik.

Sangt lega, setelah aku menancapkan kakiku ke gerbong sebelah, gerbong toilet, dan aku mulai berjalan kea rah toilet disabilitas .....

Gerbong toilet, memang hanya untuk toilet saja. Gerbong fasilitas, kusebut demikian. Ada toilet disabilitas yang besar dan nyaman, dan ada toilet laki2 dan perempuang yang kecil, serta tempat wastafel yang bersih yang elegan.

Toilet disabilitas itu dirancang dengan tembok yang meliuk, supaya tidak "penuh" untuk penumpang yang hanya melewati gerbong toilet ini. Dinding2 toilet dibagian luar dilapisi dengan stainless steel dan toilet disabiled di dinging bagian dalam dilapisi dengan enamel yang tahan air dan mudah untuk dibersihkan.

***

Kereta2 luar kota non-commuter di Jepang dengan [erjalanan yang cukup jauh, selalu dilengkapi dengan toilet, swalau belum tentu ada toilet disabled nya. Misalnya, kereta commuter Tokyo ke Yokohama, dilengkap dengan tloilet non-disabled, padahal jarak tempuh Tokyo -- Yokohama hanya sekitar 50 menit saja. Tetapi, Tokyo ke Yokohama adalah berbeda Perfecure,

Fasilitas dan kebersihan2 toilet2 di dalam kererta pun, benar2 terjamin. Apalagi kereta khsus ke Narita, seperti dalam pesawat.

Dan untuk kereta Shinkansen untuk satu rankaiannya, mempunyai beberapa gerbong khsus toilet, yang dipastikan dixsebelah gerbong toilet adalah gerbong khusus untuk disabilitas. Apalagi Shinkansen yang tujuan dan jerak tempuhnya jauh, akan lebih terfasilitasi untuk semuanya!

Untuk gerbong2 "reserve" artinya untuk penumpang2 khusus untuk disabilitas, prioritas atau lansia dan anak2, pastinya berasda di gerbong yang bersebelahan dengan gerbong khusus untuk toilet. Dan, dalam 1 gerbong toilet ada 2 bilik khusus toilet disabilitas dan masing2 bilik toilet umum untuk laki2 dan Perempuan dan titik untuk wastafel, seperti yang aku tuliskan diatas.

Toilet disabilitas itu benar2 memukai dengan konsep furutistik, dan bermaterial stainless steel serta bentuknya melengkung2. Jika kita masuk ke gerbong toilet dan sebelumnya tidak ada orang yang masuk, lampu akan dimatikan untuk menghemat dan jika kita masuk, lampu akan menyala.

Dokumetnasi pribadi. Telihat dindingnya yang melengkung, kan? Dinding dilapisi dengan enamel. Desain futuristic dan di bawah belakang closet, terlihat tombol emergensi.
Dokumetnasi pribadi. Telihat dindingnya yang melengkung, kan? Dinding dilapisi dengan enamel. Desain futuristic dan di bawah belakang closet, terlihat tombol emergensi.
Mengapa tombol emergensi di dekat lantai? Jika si pengguna "baik2 saja" tetapi butuh bantuan, dia dengan gampang menekan tombol emergensi. Tetapi, jika si pengguna jatuh, dia tetap harus menekan tombol emergensi, kan? Jadi, bagaimana dia bisa berdiri padahal justru dia butuh bantuan untuk berdiri. Sehingga, si pengguna bisa menekan tombol emergensi dengan mengesot di lantai .....

 Dindingnya yang bermaterial stainless steel, berkilau jika terkena sinar lampu dan ketika aku masuk ke dalam toilet disabilitas, aku menekan tombol dan pintu melengkungnya terbuka, dengan ukuran sekitar 1 meter untuk kursi roda, jika si disabilitas itu benar2 tidak bisa berjalan.

Pintunya pun sliding door, walau bentuk pintunya melengkung. Cantik sekali!

Dokumetnasi pribadi. Pintu toilet disabilitas yang melengkung, dengan lebar pintu antar kusing sekitar 1 meter, dan pintu sliding elektrik!
Dokumetnasi pribadi. Pintu toilet disabilitas yang melengkung, dengan lebar pintu antar kusing sekitar 1 meter, dan pintu sliding elektrik!

Aku masuk bilik toilet disabiiltas dan kutekan tombol untuk menutup pintu dan aku melebarkan mataku untuk sedikit survey apa saja yang ada di bilik futuristic ini.Sepanjang dinding yang melengkung itu, dilapisi oleh enamel2 berwarna bersih dan mudah dilap jika terkena noda.

Dokumentasi pribadi. Pintu yang melengkung dan kompartemen2 yang
Dokumentasi pribadi. Pintu yang melengkung dan kompartemen2 yang "tersembunyi, tempat duduk Balika (foto bagian kiri atas), wastafel dan tempat sampat yang di desain futuristic!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Closet dengan sandarannya yang hangat, railing2 untuk berpegangan yang kokoh tanpa takut copot, tombol2 untuk air panas dan air dingin, tissue, tempat sampah serta tempat tidur bayi untuk ganti popok. Semua digantung, buka diletakkan di lantai. Menandakan, desain ini kompartebel khusus untuk Shinkansen Tokaido Senyo!

Fasilitas2 nya lengkap. Ada closet, bidet dan wastafel dengan air panas dan air dingin. Serta tidak ketinggalan adalah stop kontak yang bisa dipakai untuk pemanasan bantal listeik. Jika mereka membutuhkannya. Semuanya sama seperti toilet disabilitas yang ada di daratan, bukan di kereta Shinkansen ini! Bedanya adalah desain di Shinkansen memang lebih futuristic!

Di Dalam toilet disabled, seperti dimanapun di Jepang, selalu ada box bayi untuk ganti popok. Juga ada tempat duduk balita. Dan banyak tempat sampah atau bin yang tertutup dimana2, serta tissue bergulung2 yang tersimpan rapoh di dalam toilet disabilitas di Shinkansen ini.

Konsepnya sangat futuristic dan benar2 seperti di dalam pesawat dengan banyak kompartemen2 yang "tidak terlihat", jika kita tidak memperhatikannya.

***

Aku sih memang beser, sring ke toilet. Tetapi, saat ini aku hanya ingin survey saja tetang fasilitas2 toilet disabilitas.

Jika toilet disabled antri, akupun ikut antri sebagai turis yang beradab, tidak sembarangan walau sudah tidak tahan, hahahaha .....

Jika mereka melihat aku begitu, biasanya mereka mendahulukan aku dan nmereka "membuka jalan untukku dan mereka membantuku untuk masuk ke dalam.Karena, walaupun Shinkansen berjalan cukup mulus seperti peluru, karena terlalu cepat tetap saja bergoyang.

Ditambah goyangan2 kepalaku sendiri sebagai pasca stoke berat sejak tahun 2010 lalu, seringkali akua gak suah untuk mengendalikan tubuhku, termasuk jika ingin ke toilet.

Catatan :

Setiap aku ke Jepang, Sebagian besar perjalananku adalah sendirian, termasuk sewaktu aku ke Nagoya, tanpa siapapin. Tetapi. Pertolongan Tuhan memang selalu tepat pada waktunya! Ketika aku keluar dari bilik toilet disabilitas dan kereta bergotang, aku hamper jatuh!

Seseorang mengulurkan tangannya untuk aku bisa menggandengan tangannya dan dia membawaku untuk aku duduk di tempat dudukku, di gerbang sebelah .....

"Seseorang" itu berbeda2. Saat itu, adalah seorang eksekutif separuh baya, yang mengulurkan tangannya untukku.

Tetapi, ada "seseorang" yang lainnya, seorang ibu2 tua yang justru akua gak kawatir, karena kami bisa sama2 terjatuh, hihihihihi ......

Ada juga "seseorang" yang merupakan petugas kereta, itu yang paling aman untukku.Ada juga "seseorang" yang sangat terlihat eksklusif dengan barang2 yang ada di tubuhnya adalah bermerek mahal, mengulurkan tangannya dan menuntunku, membuat aku merasa bangga dan Bahagia, seperti dia menuntun putrinya ......

Dan, ada juga "seseorang" lelaki myda Jepang eksklusif mungkin pertengahan 30-an deh, keren sekali, terlihat macho dan membawa pouch LV! Waaaaaa ...... Aku langsung jatuh cinta kepadanya, hahahahahahaha ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun