Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Inspirasi di Toilet Disabilitas Shinkansen Tokaido Senyo dari Tokyo ke Nagoya

27 November 2023   10:37 Diperbarui: 27 November 2023   10:43 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumetnasi pribadi. Telihat dindingnya yang melengkung, kan? Dinding dilapisi dengan enamel. Desain futuristic dan di bawah belakang closet, terlihat tombol emergensi.

Aku berdiri dan harus menuruskan kaki2ku dahulu sebelum mulai berjalan. Gerbong khusus untuk disabilitas ini, memang di desain dekat dengan gerbong toilet. Dan, tempat duduk disabilitas pun di desain terdekat dengan pintu masuk gerbong toilet.

Setelah tubuhku siap bergerak, aku tetap harus menempelkannya ke kursi supaya jika tiba2 kereta berhenti mendadak, aku siap berpegangan. Perlahan, aku melipir dari kursi k uke dinding kereta terdekat untuk memencet tombol pintu menuju ke gerbang toilet.

Tidak terlalu sulit, karena Shinkansen benar2 di desain serba elektrik yang memudahkan penumpang, terutama penumpang disabilitas seperti aku.

Walau semua dirancang dengan sangat baik, tetap saja disabilitas lumpuh separuh tubuh seprti aku benar2 harus berhati2 untuk berjalan. Apalagi, ketika menginjakan kakiku ke gerbong toilet, itu rasanya aku harus meloncat keluar gerbong, karena tetap saja antar gerbong tidak bia dipatek!

Antar gerbong harus di kaitkan dengan perhitungan tertentu sehingga Shinkansen bisa meliuk2 sesuai dengan jalir rel, bukan jika di pantek, Shinkansen tidak akan bisa berjalan dengan baik.

Sangt lega, setelah aku menancapkan kakiku ke gerbong sebelah, gerbong toilet, dan aku mulai berjalan kea rah toilet disabilitas .....

Gerbong toilet, memang hanya untuk toilet saja. Gerbong fasilitas, kusebut demikian. Ada toilet disabilitas yang besar dan nyaman, dan ada toilet laki2 dan perempuang yang kecil, serta tempat wastafel yang bersih yang elegan.

Toilet disabilitas itu dirancang dengan tembok yang meliuk, supaya tidak "penuh" untuk penumpang yang hanya melewati gerbong toilet ini. Dinding2 toilet dibagian luar dilapisi dengan stainless steel dan toilet disabiled di dinging bagian dalam dilapisi dengan enamel yang tahan air dan mudah untuk dibersihkan.

***

Kereta2 luar kota non-commuter di Jepang dengan [erjalanan yang cukup jauh, selalu dilengkapi dengan toilet, swalau belum tentu ada toilet disabled nya. Misalnya, kereta commuter Tokyo ke Yokohama, dilengkap dengan tloilet non-disabled, padahal jarak tempuh Tokyo -- Yokohama hanya sekitar 50 menit saja. Tetapi, Tokyo ke Yokohama adalah berbeda Perfecure,

Fasilitas dan kebersihan2 toilet2 di dalam kererta pun, benar2 terjamin. Apalagi kereta khsus ke Narita, seperti dalam pesawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun