Tidak terlalu ngotot sebelum aku melihat sendiri bagaimana orang2 yang ada di Dotonburi rela antri sampai mengular hanya untuk berfoto dengan latar belakang si Glico Man. Awalnya pun, melihat antrian mengular itu aku sama sekali tidak ingin mencoba ikut mengantri, tetapi suatu saat aku berlibur dengan Michelle dari Tokyo ke Osaka, aku bela2 in antri mengular hanya sekedar berfoto dengan latar belakang si Glico Man, hahahahaha ......
Icon pria berlari ini dimulai dengan sepotong permen rasa caramel. Bisakah Kalian mempercayainya? Keseluruhan kampanye pemasaran hampir tidak berhubungan dengan produk yang ingin dipromosikan. Ampuuuunnnn, hahahahaha ......
Logika Glico sangat jelas. Sepotong permen glikogen caramel mengandung cukup kalori untuk berlari sejauh 300 meter. Promosi iklan itu dengan pertanyaan : "Apakah perhitungannya sudah benar?"
Saat itu, tidak ada yang bersuara. Dan untuk mereka, iklan itu sungguh bagus.Dan, semakin membuat "branding" dengan iklan yang sekarang menjadi menempel denagn Dotonburi, bahkan denagn Osaka! Luar biasa!
Hal lain yang menjadikannya begitu iconik adalah karena telah mengalami banyak perubahan dalam landscape arsitektural Dotonburi dan Osaka, dan sangat  komersial bagi Osaka itu sendiri. Mulai dari papan reklame fisik, neon, hingga LED menjadi salah satu papan reklame pertama yang mengadopsi neon dan LED di Osaka pada periode tersebut.Â
Tetapi, konsep desainnya sendiri, mungkin tidak mengesankan, tetapi konsistensi kehadirannya dalam tahun 1935-an dan sampai sekarang, memang mengesankan!
Bertentangan dengan namanya, "running man iconik Glico" di dasarkan pada seseorang yang benar2 ada, karena ternyata si Glico Man ini adalah karakter yang di uji oleh sebuah kelompok yang akhirnya memuruskan bahwa si Glico Man ini benar2 pernah ada.
Dan akhirnya, wajah seseorang tersebut di desain sedemikian seperti wajah katun, sesuai dengan yang ada di dunia sebenarnya .....
Sebuah Perusahaan Glico, menjadikan seseorang tersebut Ada 2 orang "seseorang" yang dipakai menjadi contoh si Glico Man.
Pertama, bernama Fortunanto Catalon, merupakan pelari asal Filipina yang memenangkan medali emas pada Pertandingan kejuaraan Timur Jauh pada tahun 1923, yang diselenggarakan di Osaka
Lalu, kedua ada juga seseorang bernama Shizo Kanakuri seorang pelari marathon yang aktif di tahun 1912 sampai tahun 1924, yang akhirnya menjadi bapak marathon di Jepang. Dan, beliau lah salah satu atlet yang dikirim oleh Jepang untuk pertama kalinya berpartisipasi di Olimpiade tahun 1912 lalu, di Stockholm Swedia.