Perhatikan foto diatas, ada berapa factor aku memilih foto ini untuk aku posting? Â
- Jalur pemandu kuning yang rapih dan permukaan nya tara sehingga tidak mengganggu dan tidak tersandung, serta bagaimana konsep jalur pemandu kuning ini harus siap dengan "dot = hati2" untuk menyeberang jalan zebra cross?
- Jalur sepeda pedestrian yang ditandai gambar sepeda, sehingga pesepeda benar2 harus mematuhi nya. Jika pejalan kaki berjalan di jalur sepeda, peseda "berhak" untuk mengklakson, bahkan mungkin jika terjadi kecelakaan. Semua sesuai dengan fungsinya.
- Sebuah Gedung berlantai 4 dengan desain (tetapi diatasnya ada belasan lantai dengan desain yang berbeda) unik khas jepang yang di susun cantik. "Kepala" an bangunan tradisional kuil Sinto itu menggambarklan apa fungsi bangunan tersebut. Menarik!
Bangunan belasan lantai tetapi 4 lantai pertama dengan desain "kepalaan" bangunan tradisional Sinto, yang jelas kitab isa menebak, fungsi nya untuk apa, walau tidak tertulis disana, karena konsep desain bangunan itu punya fungsi yagn sama untuk keseragaman desain arsitektural ......
Posisiku di atas pedestrian bergambar sepeda, dan jika ada sepeda butuh menggunakan tempat ini, aku yang harus mengalah, walau aku berada di atas kursi roda .....
Jelas ter;ihat beberapa factor:
- Jalur pemandu kuning yang harus "berkati2 = dot", ketika akan menyeberangi jalan. Jalar dari jalur kuning "dot" itu sekitar 30 cm ke permukaan jalan aspal, untuk memberikan waktu disabilitas netra mengerti "ada apa disana" dan bagi pengguna ursi roda serta tongkat pun butuh ruang untuk terus berhati2 walau dapat melihat.
- Perbedaan permukaan antara pedestrian dan aspal pun sangat rendah sekotar2 cm dan di desain mulus, tanpa ada ujung yang runcing atau 9- derajat. Jika perbedaan permuaan jalan cukup tinggi, mererka akanmembuat ramp mini supaya tidak membahayakan pengguna .....
Â
Perhatikan ujung jalur pemandu kuning di depam kursi roda ajaibku:
- Jarak antara jalur pemandu kuning "dot" yang berjarak sekitar 30 cm dengan permukaan aspal
- Perbedaan permukaan jalan antara pedestrian dan aspal mungkin hanya sekitar 2 cm. Dan ini berlaku di Sebagian besar perkotaan di Jepang. Memang ada yang berbeda, itu disebabkan karena Jepang adalah sebuah negara tua yang artinya Sebagian besar adalah "heritage", sehingga harus disesuaikan. Tetapi Jepang tetap memberikan alternatif2 yang berbeda tanpa harus membahayakan pengguna.
***