Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mendaki dan Menuruni Perbukitan Kompleks Fushimi Inari Taisha dengan "Rubah" sebagai Penjaganya

16 November 2023   10:56 Diperbarui: 16 November 2023   11:06 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Kuil utama di Fushimi Inari Taisha, dengan patung rubah yang menjaganya, sebagai symbol penjaga, utusan para dewa untuk menjaga lumbung padi mererka .....

 

Kuil Fushimi Inari Taisha ini memang sungguh terkenal. Bahkan, kata FUSHIMI untukku mengingatkan dengan makanan IFUMI dan kata INARI mengingatkan aku dengan INARI nasi Jepang yang dibungkis oleh kulit tahu, hihihi .....

Terletak di kota Kyoto, kuil ini sangat berpengaruh dengan pariwisata kota tersebut. Apalagi, kuil ini benar2 terletak di lokasi yang sangat strategis, seberangan jalan dengan Stasiun Inari.

Jika tempat2 wisata lainnya yang jauh dari pencapaian, missal dari stasiun saja selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan manca negara, bagaimana dengan kuil ini yang benar2 tinggal menyeberang saja dari stasiun.

Jadi, walau aku sudah beberapakali mengunjungi kuil tersebut, walau juga tetap tidak akan bisa mendagi ratusan anak tangga mencapai  ribuanTorii orange dipuncak perbukitan Inariyama diatas sana, aku tetap tidak pernah menyia2kan untuk berkeliling ke tempat2 yang masih bisa kujalani dengan kursi roda ajaibku.

Rubah atau Kitsune untuk warga Jepang

Di kuil ini terdapat sub kuil2 banyak sekali dengan berbagai kebutuhan, Dimana juga ada beberapa patung rubah! Awalnya, aku heran, mengapa rubah?

Rubah atau kitsune dalam bahasa Jepang dianggap sebagai utusan para dewa seperti rusa Taman Nara di Nara. Beberapa rubah patung bahkan memiliki kunci di mulut mereka. Ini adalah kunci lumbung padi yang mereka lindungi.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

                                                                                                                

                                                       Aku dengan latar belakang Torii orange yang dijaga oleh sebuah patung rubah .....

 

Menurut legenda disana, para rubah ini memang menjadi utusan dewa untuk menjaga lumbung padi mereka, seperti dewa yang mengurus kijang2 untuk menjaga kota Nara, sebelah utara kota Kyoto.

Cerita mreka adalah, para rubah2 itu gemar makan tahu goreng, sehingga selama keliling di kuil ini, kita banyak menemukan penjual tahu goreng garing dan empuk untuk panganan rubah juga snack untuk wisatawan manca negara yang berkunjung kesana.

KEPEDULIAN mereka untuk disabilitas dan prioritas

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
                                                                                                  

Sepanjang jalan di kuil ini, banyak toko2 souvenir yang menjual boneka2 rubah dan tahu goreng sebagai snack untuk wisatawan yang datang .....

 

Karena kompleks kuil ini memang dalam sebuah bukit, tentu saja semuan ya naik turun. Ada yang memakai tangga dan beberapa ada memakai ramp, walau derajatnya cukup tinggi. Aku mengerti karena ini memang benunan peribadahan dan sudah tua, sehingga jika mereka masih mempunyai KEPEDULIAN dengan membangun ramp tambahan, itu SUSAH SANGAT LUAR BIASA!

Karena, di jaman dahulu mereka tidak akan berpikir tentang kursi roda, dan aku yakin ini baru dibangun beberapa tahun ini saja ......

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Aku dengan kursi roda ajaibku, bisa menanjak dan menuruni ini dengan derajat sekitar 40, karena dengan elektrik. Tetapi, mungkin tidak atau sulit bagi kutsi roda manual .....

 

Silahkan klik Youtube untuk melihat suasana disana 

(2) (1) Fushimi Inari Taisha Shrine Kyoto - YouTube

(2) (2) Fushimi Inari Taisha Shrine Kyoto - YouTube

Dari awal pintu masuk kuil ini, sampai di titik tertinggi dan bisa dengan ramp, aku sungguh nyaman. Bangunan2 kuil dan sub kuil yang ada, sangat nyaman dan rapih. Desainernya luar biasa, dengan pedestrian dan jalan setapak yang luas.

Material permukaan pedestriannya pun adalah con-block dan paving abu2. Beberapa sisi di isi dengan bebatuan kecil atau kerikil abu2 mencerminkan suasana yang rasik, apik serta nyaman.

***

Untukku sendiri, kompleks Kuil Fushimi Inari Taisha cukup "ramah disabilitas". Mulai dari jalan masuk di depan Stasiun Inari, material permukaan jalannya adalah conblock yang rapih denagn lebar sekitar 4 atau 5 meter. Luas dan tidak ada penghalangnya.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

                    Awal mula menuju kuil pertama dan utama, dengan jalan pedestrian besar, nyaman dan ramah disabilitas .....

 

Pejalanannya sudah mulai menanjak untuk masuk kesana karena memang mereka berada di perbukitan Inariyama Kyoto. Tapi derajat menanjaknya sangat rendah, mungkin hanya 5 sampai 10 derajat saja, yang tidak bermasalah bagi pejalan kaki biasa dan bagi kursi roda manual standard apalagi bagi kursi roda ajaibku.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Torii kedua dengan latar belakang kuil utama dari Fushimi Inari Taisha. Permukaan jalan tetap nyaman dan benar2 ramah disabilitas dengan derajat ketinggian yang cukup rendah ....

 

Baru di titik pertama, derajat ketinggiannya semakin terjal, dengan beberapa bangunanmerha menuju kuil utamanya. Lingkungannya bukan sekedar jalan setapak yang lebar, tetapi bercabang2 karena menuju ke beberapa sub kuil mereka.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

                                                                                      Kuil utama dan sub kuil terdekat dengan kuil pertama

 

Permukaann jalannya pun, ciselingi oleh bebatuan kecil (kerikit) untuk aksen saja, dan ada beberapa anak tanga yang dijejeri dengan ramp yang cukup terjal, sampai ke titik kedua dan Cuma titik kedua inilah aku mampu dengan kursi rodaku.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

                                               Disinilah titik kedua dimana aku harus jalan kaki dan menaiki tangga, jika aku mampu ....

 

Selebihnya, aku harus berjalan kaki dan kursi rodaku disimpan di sebuah tempat, dan sampai batas aku mampu naik tangga, untuk aku turun lagi karena aku benar2 tidak mampu ......

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

                                                        Jalan2 pedestrian bercabang untuk measuk menuju ke beberapa sub kuil mereka

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Anak tangga menuju "1000 Torii" dengan keterjalan anak tangga yang sangat landau dan permukaan yang besar, tapi untuk melakukan ini, akupun tetap tidak mampu. Bagi non0disabilitas apalagi anak2 muda, anak2 tangga seperti ini dianggap datar dan tidak terjal, mereka banyak berlomba berjali untuk mencapai "1000 Torii" .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Aku naik beberapa titik dan belasan anak tangga, dan sampai sinilah aku mampu mendaki dengan 1 kaki kiri dan 1 kaki kananku yang lumpuh, berpegangan tangan denagn Michelle, anakku. 

Disini, ada promosi untuk sampai ke pintu masuk "1000 torii", yang pastinya aku tidak mampu, karena butuh energi besar dengan mendaki ratusan anak tangga,  bagi yang non-disabilitas 1 atau 2 jam, apalagi untukku yang lumpuh .....

***

Kuil Fushimi Inari Taisha ini memang sangat heritage, ramah nyaman bagi disabilitas, walau tidak mungkin sampai je "1000 Torii". Tetapi, ini adalah salah satu obyek wisata di Kyoto, obuek wisata terbesar dan terkenal di seluruh dunia.

Melihat dan mendengar cerita tentang rubah sebagai legenda mereka, awalnya sangat aneh tetapi lama2 sangat menyentuh hati. Apalagi, dijual beberapa ukuran boneka rubah sebagai penunggu Kuil Fushimi Inari Taisha ini, di bnyak toko2 souvenir disana.

Jangan lupa, boneka rubah ini tidak dijual di luar kompleks kuil ini, lho! Hanya dijual disana dan tidak terlalu mahal .....

Tidak salah kan, jika kita bisa datang kesana, walau sebagai pemakai kursi roda. Setidaknya, bisa mendatangi kuil yang terkenal seantero dunia .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun