Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Aku tetap Tidak Bisa Melewati Gerbang Puluhan Torii di Fushimi Inari Taisha

15 November 2023   08:29 Diperbarui: 15 November 2023   09:08 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih pagi, tetapi wisatawan2 sudah datang dan berkumpul juka mereka membawa grup2 teman2 mereka. Walau hujan masih rintik, mereka tetapi semangat, termasuk aku .....

***

Fushimi Inari Taisha Shrine, merupakan kuil agama Sinto dan sangat terkenal dengan gerbang Torii nya yang berwarna orange. Banyak sekali wisatawan asing yang mengabadikan berfoto disana tetapi, sejak beberapa kali aku kesana sendirian, aku belum pernah sampai ke gerbang orange Torii itu karena harus naik tangga sampai puluhan anak tangga, bahkan mungkin ratusan anak tangga!

Jadi, aku belum berhasil, entah saat itu Bersama denan Michelle, bisakah aku berfoto dengan gerbang Torii sepanjang puluhan meter itu?

Aku dengan Torii pertama di gerbang masuk Fushimi Inari Taisha Shrine, Kyoto | Dokumentasi pribadi
Aku dengan Torii pertama di gerbang masuk Fushimi Inari Taisha Shrine, Kyoto | Dokumentasi pribadi
 

Kompleks kuil ini berbukit2. Mulai dari level jalan mobil, kami terus menanjak dengan konsep ramp tanpa tangga karena belum terlalu terjal. Tetapi sesampainya di satu titik dengan bangunan kuil pertama, perbukitan semakin terjal, sehingga mereka mulai membangun anak2 tangga, hingga puluhan undakan.

Di desain dan cantik, dan walaupun ada puluhan anak tangga, tetap terlihat nyaman karena anak2 tangga nya sangat rapih dan tidak terjal sesuai dengan standard.

Dan, sampai titik yang kesekian dengan bangunan2 kuil yang semakin banyak, mereka akhirnya membangun ramp cukup terjal, mungkin sekitar 30 derajat. Dan kursi roda ajaibku masih mampu melaju dengan naman, walau mereka pasti sangat tahu dengan pasti bahwa derajat kemiringan disana tidak sesuai denagn derajat kemiringan untuk kursi roda.

Aku menerti dengan baik, bahwa mereka membutuhkan lahan yang cukup luas untuk banyak warga dan wisatawan untuk datang kesana. Karena juga kuil ini sangat terkenal sampai ke manca negara.

Aku juga tahu setelah mengamati, mempelajari dan research dengan mendetai, bahwa secara khusus Jepang sangat memperhatikan kebutuhan dan fasilitas untuk disabilitas dan prioritas atau lansia, sehingga aku mengerti mengapa mereka membangun ramp dan menggunakan derajat kemiringan yang cukup tinggi, bukan karena mereka seenaknya saja, melainkan ada hal2 yang harus lebih dipikirkan oleh mereka sebagai prioritas ......

Dan pada kenyataannya, walau aku tetap tidak bisa ke gerbang Torii orange yang panjang itu karena harus naik dengan anak tangga mungkin sampai ratusan, dan aku tidak yakin dengan kekuatan tubuhku walau ada Michelle yang menemani dan menggandengku, aku sudah cukup puas untuk bisa sampai kesana .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun