By Christie Damayanti
                                                           Dokumentasi pribadi
          Paya Lebar Kawasan dahulu adalah bandara internasional Singapore, sekarang menjadi stasiun MRT connector ......
Â
Aku ingat sekali, Ketika aku kecil orangtuaku selalu mengajak kami untuk ke Singapore, jika mereka punya kesempatan untuk itu. Pertama kali aku ke luar negeri adalah ke Singapore tahun 1976, aku kelas 1 SD.
Dan, aku lupa sama sekali apa yang aku lakukan di Singapore, kecuali orangtuaku mengajak aku naik kereta gantung ke Sentosa Island, dan naik mobil ke Johor.
Semakin besar, aku juga diajak ke Singapore tahun 1978, dan mendarat di Airport Paya Lebar. Maka dari itu, kesanku tentang Paya Lebar adalah bandara internasional di Singapore. Walau setelah waktu itu, jika ke Singapore selalu mendarat di Changi, sampai sekarang.
Dan, kenyataannya Paya Lebar memang pernah menjadi bandara internasional. Bandara Internasional Singapore dibangun di Paya Lebar dari tahun 1952 hingga 1955, dan dibuka pada 20 Agustus tahun itu oleh Sekretaris Negara untuk Koloni, Alan Lennox-Boyd.
Bandara Internasional Singapore ini, mulai secara bertahap diubah menjadi pangkalan angkatan udara militer sejak akhir 1967 dan seterusnya. Ini menjadi pangkalan udara militer lengkap pada tahun 1981 ketika Bandara Changi Singapore dibuka dan kemudian berganti nama menjadi Pangkalan Udara Paya Lebar pada tahun yang sama. Wikipedia.
Tuh, kan .....
Terakhir aku ke Singapore dan mendarat di Bandara Internasional Paya Lebar adalah tahun 1978, dan ternyata tahun 1981, Paya Lebar difungsikan baru menjadi pangkalan udara militer.
Paya Lebar adalah wilayah perencanaan yang terletak di Wilayah Timur Singapore, berbatasan dengan Hougang di barat, Sengkang di barat laut, Tampines di timur, Bedok di selatan dan Pasir Ris di utara.
Kawasan ini memang bukan sebagai Kawasan untuk wisatawan karena pertama, memang agak jauh dari downtown Singapore dan kedua, tidak ada titik untuk wisatawan, kecuali mall dan Singapore Post.
                                          3 buah mall lingkungan di Kawasan Paya Lebar Square
Â
Tetapi, justru Singapore Post inilah yang membuat aku benar2 tertarik dan bolak balik ke Paya Lebar untuk membeli, mengirin serta mengamati tentang pos Singapore dan benda2 filatelinya.
Sebagai bagian dari Rencana Induk Otoritas Pembangunan Kembali Perkotaan Singapura (URA) tahun 2014, Paya Lebar Central diidentifikasi sebagai salah satu dari lima area pertumbuhan. Sejak itu ditetapkan sebagai pusat komersial yang sedang naik daun, sejalan dengan strategi desentralisasi yang lebih luas untuk memastikan pertumbuhan kota yang berkelanjutan.
***
Ketika saat aku disana bulan November lalu selama 2 minggu aku tinggal di Kawasan Joo Chiat heritage, stasiun MRT yang terdekat adalah Stasiun MRT Paya Lebar, yang ternyata stasiun ini justru menjadi stasiun persimpangan ke arah2 yang berbeda. Bukan stasiun kecil.
           Stasiun MRT Paya Lebar dengan Connector jalur hijau dan jalur coklat. Bukan di bawah tanah, tetapi di lantai 1 stasiun
Dan jika stasiun MRT besar, selalu ada fasilitas2 yang lengkap yaitu mall. Dan, di Stasiun Paya Lebar terdapat 3 buah mall. Serta plaza besar dan luas  kongkow.
Karena area Paya Lebar adalah kawasan campuran dan sebagian besar adalah hunian dan perkantoran lingkungan, sehingga plaza di Paya Lebar berfungsi sebagai tempat kongkow pegawai2 disana, sebelum pulang kerumah setelah jam kantor.
Atau pegawai2 yang dating dari downtown Singapore dan melewati Stasiun MRT Paya Lebar ini, mereka akan berbenti sejenak dan kongkow sebelum melanjutkan perjalanannya Kembali ke rumah masing2.
Pelataran plaza untuk area makan, dengan cafe2 dalam mall tetapi area makanya di plaza ini, denga nada music live, cocok untuk makan malam dengan atap tanpa dinding. Jika hujan memang tidak terkena hujan tapi tampiasnya sangat menyegarkan .....
Â
Lingkungannya sangat nyaman, termasuk untukku pemakai kursi roda elejtrik, karena selain plaza yang luas dan ramah disabilitas, lingkungannya pun sangat strategis untuk bertemu dengan teman2ku selama aku tinggal di Singapore.
Plaza ini lebar dan nyaman, menurun (ramp) dengan keterjalanan kkurang dari 4 derajat, sangat nyaman dan aman untuk kursi roda ajaibku ......
Â
Ke-3 mall di Paya Pebar memang bukan mall mahal dan desainnya pun standard sebagai mall lingkungan. Berlantai 3 dan 4, dengan fasilitas2 yang nyaman untuk berada disana, aku sungguh damai Ketika jika aku sempat pulang cepat ke hotel, aku kongkow di plaza sambal ditemani roti dan remah2nya kutebarkan untuk burung2 yang datang menyapaku.
Serta segelas minuman dingin dan membuat hp ku untuk menulis sekejap di media sosialku. Dan, dari sinilah, dari Stasiun MRT inilah, petualanganku untuk menjelajah Singapore dimulai, setelah mas Kardy Chiu mengajarkan bagaimana aku menggunakan jalur2 MRT yang ada disana, untuk menuju destinasiku di Singapore.
Tapiiiiii .....
Walau dibenakku sudah "dicanteli" berbagai informasi tentang jaluir2 warna warni untuk menjelajah Singapore, tetap saja setiap pagi aku [asti wa mas Kardy untuk memastikan seberapa benar dn tepatnya aku bisa pasti menuju destinasiku, hihihi .....
Takut nyasar! Sebenarnya bukan takut nyasar, tetapi lebih kepada, manjaku saja kepada mas Kardy, sebagai malaikat penolongku kalau di Singapore, hahahahahaha ......
Jika aku dari hotelku di Joo Chiat, sekitar 15 menit dengan kursi roda ajaibku berjalan santai, inilah yang aku lihat. Menyeberang 2x dan melihat PLQ (PayaLebar Square) pertama kali terlihat ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H