Hmmmmm ......
Kebun mereka, mengingatkan dengan kebun keluargaku di Cipayung, Bogor.
Kami punya kebun yang sebagian besar adalah untuk persawahan dan sebagian kecil untuk kebuh buah dan sayur dan sebagian kecil sekali untuk pelihara ikan dan kambing. Luasnya sekitar 3,5 hektar dan kami bangun sebuah pondok kecil untuk kami menginap, lengkap dengan berbagai fasilitas yang cukup baik.
Kami kelola dengan bantuan beberpa warga disana, dan keuntungannya dibagi 2. Yang kolam ikan sebenarnya untuk "membuang" kotoran kambing dan ikan2nya gemuk2, hihihi ..... Lalu, kambingnya sendiri selalu ada pesanan jika Lebaran Haji, dan kami panen besar saat itu .....
Dulu, setiap weekend kami pun pasti kesini, waktu aku dan adik2ku masih SMP, berlanjit sampai SMA. Setelah itu, kami kuliah dan hanya waktu2 tertentu saja kami datang dan menginap disini.
Akhirnya, karena kami tidak bisa dan tidak mampu merawatnya lagi dengan kesibukan kami masing2, sedikit demi sedikit kami jual kebun kami. Dan, sekarang ini tertinggal 1,1 hektar setelah kedua orang tua kami sudah berada di Surga .....
***
Jadi, ketika aku dibawa ke kebun keluarga mereka, atiku bergetar bagaimana nostalgia ku dengan keluargaku. Juga, cara mereka memperlakuagai "orang asing" di keluarga mereka, benar2 membuat aku menangis dalam hati ......
Keluarga besar mereka, saling membantu menyediakan makanan. Ada yang dibeli adayang dimasak, llu mereka ercanda dengan akrab dan terlihat sangat saling mengasihi dan saling mencintai.
Membuat aku benar2 betah dengan keluarga mereka. Ya, aku mempunyai keluarga baru di Malaysia, tepatnya di Penang dan Kedah .....
Di kebun durian inilah, dalam 2 hari aku di kota Sungai Petani Kedah ini, membeikan makna yang dalam sekali tentang sebuah keluarga yang berawal dari pertemanan kecil, lalu menjadi keluarga. Dan disinilah, aku merasakan sebuah festival  Kue Bulan ala keluarga Leong, yang sangat spesifik dan bermaka dalam .....